31 Gambar 2.2 Fondasi Memanjang
Sumber: Hary Christady Hardiyatmo, Analisis dan Perancangan I
2.4.1.3 Fondasi Rakit Raft Foundation
Fondasi rakit merupakan fondasi yang digunakan untuk mendukung bangu- nan yang terletak pada tanah lunak atau digunakan bila susunan jarak kolomnya se-
demikian dekat di semua arahnya Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Fondasi Rakit Sumber: Hary Christady Hardiyatmo, Analisis dan Perancangan I
2.4.2 Fondasi Dalam
Fondasi dalam adalah fondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau batu yang terletak jauh dari permukaan dengan kedalaman DfB
≥ 4 , seperti:
2.4.2.1 Fondasi Sumuran pier foundation
Fondasi sumuran pier foundation yaitu fondasi yang merupakan peralihan antara fondasi dangkal dan fondasi tiang Gambar 2.4, digunakan bila tanah dasar
yang kuat terletak pada kedalaman yang relatif dalam, dimana fondasi sumuran nilai
Universitas Sumatera Utara
32 kedalaman Df dibagi lebarnya B lebih besar 4 sedangkan fondasi dangkal DfB
≤ 1.
Gambar 2.4 Fondasi Sumuran
Sumber: Hary Christady Hardiyatmo, Analisis dan Perancangan I 2.4.2.2
Fondasi Tiang pile foundation
Fondasi tiang pile foundation, digunakan bila tanah fondasi pada kedalaman yang normal tidak mampu mendukung bebannya dan tanah kerasnya terletak pada
kedalaman yang sangat dalam Gambar 2.5. Fondasi tiang umumnya berdiameter
lebih kecil dan lebih panjang dibanding dengan fondasi sumuran Bowles, 1991.
Gambar 2.5 Fondasi Tiang Sumber: Hary Christady Hardiyatmo, Analisis dan Perancangan I
Universitas Sumatera Utara
33
2.5 Penggolongan Fondasi Tiang Pancang
Tiang pancang saat ini banyak digunakan di Indonesia sebagai fondasi bangunan, seperti jembatan, gedung bertingkat, pabrik atau gedung-gedung industri, menara,
dermaga, bangunan mesin-mesin berat, dan lain-lain. Bangunan-bangunan tersebut merupakan konstruksi-konstruksi yang memiliki dan menerima beban yang relatif
berat. Penggunaan tiang pancang untuk konstruksi biasanya bertitik tolak pada bebe- rapa hal mendasar seperti anggapan adanya beban yang besar sehingga fondasi lang-
sung jelas tidak dapat digunakan, kemudian jenis tanah pada lokasi yang bersangku- tan relatif lunak lembek sehingga fondasi langsung tidak ekonomis lagi untuk di-
pergunakan. Mengingat pembuatan fondasi tiang pancang dibandingkan dengan pembuatan fondasi lain, fondasi ini mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut
: 1 Waktu pelaksanaannya relatif cepat.
2 Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah. 3 Kekuatan tiang yang dihasilkan dapat diandalkan karena tiang dibuat di pa-
brik dengan pemeriksaan kualitas yang ketat. 4 Pelaksanaannya lebih mudah.
Fondasi tiang juga mempunyai kelemahan sebagai berikut : 1 Pemancangan sulit dilakukan apabila diameter tiang terlalu besar.
2 Harga fondasi tiang mahal. 3 Pada pelaksanaan pemancangan tiang menimbulkan getaran dan kebisingan
pada daerah sekitar yang berpenduduk padat. 4 Bila panjang tiang pancang kurang, maka dilakukan penyambungan. Pe-
nyambungan ini sulit dan memerlukan alat penyambung khusus. Pada perencanaan fondasi, pemilihan jenis fondasi tiang pancang untuk berbagai
jenis keadaan tergantung pada banyak variabel. Faktor - faktor yang perlu dipertim- bangkan di dalam pemilihan tiang pancang antara lain tipe dari tanah dasar yang me-
liputi jenis tanah dasar dan ciri - ciri topografinya, alasan teknis pada waktu pelaksa- naan pemancangan dan jenis bangunan yang akan dibangun. Fondasi tiang dapat di-
golongkan berdasarkan material yang digunakan dan berdasarkan cara penyaluran beban yang diterima tiang ke dalam tanah.
Universitas Sumatera Utara