Faktor Aman Tiang Pancang Kelompok

65 gesekan selimut sepanjang tiang dan simulasi perilaku load – settlement dalam pem- bebanan statik.

2.11 Faktor Aman

Untuk memperoleh kapasitas ijin tiang, maka diperlukan untuk membagi kapasitas ultimit dengan faktor aman tertentu. Faktor aman ini perlu diberikan dengan maksud : 1. Untuk memberikan keamanan terhadap ketidakpastian metode hitungan yang di- gunakan 2. Untuk memberikan keamanan terhadap variasi kuat geser dan kompresibilitas tanah 3. Untuk menyakinkan bahwa bahan tiang cukup aman dalam mendukung beban yang bekerja 4. Untuk menyakinkan bahwa penurunan total yang terjadi pada tiang tunggal atau kelompok masih tetap dalam batas-batas tolenransi 5. Untuk menyakinkan bahwa penurunan tidak seragam diantara tiang-tiang masih dalam batas toleransi. Sehubungan dengan alasan butir d, dari hasil banyak pengujian-pengujian beban tiang, baik tiang pancang maupun tiang bor yang berdiameter kecil sampai sedang 600 mm, penurunan akibat beban bekerja working load yang terjadi lebih kecil dari 10 mm untuk faktor aman yang tidak kurang dari 2,5 Tomlinson, 1977. Besarnya beban bekerja working load atau kapasitas tiang ijin Qa dengan memperhatikan keamanan terhadap keruntuhan adalah nilai kapasitas ultimit Qu dibagi dengan faktor aman SF yang sesuai. Tabel 2.5 faktor aman yang disarankan oleh Reese dan O’Neill. Variasi besarnya faktor aman yang telah banyak digunakan untuk perancangan fondasi tiang pancang, sebagai berikut : 5 , 2 u a Q Q  2.5 Universitas Sumatera Utara 66 Tabel 2.6 Faktor Aman Yang Disarankan Reese dan O’Neill, 1989 Klasifikasi Struktur Faktor Aman F Kontrol baik Kontrol Normal Kontrol Jelek Kontrol Sangat jelek Monumental 2.3 3 3.5 4 Permanen 2 2.5 2.8 3.4 Sementara 1.4 2 2.3 2.8 Sumber : Teknik fondasi 2 , Hary Christady Hardiyantmo, Hal 119

2.12 Tiang Pancang Kelompok

Fondasi tiang pancang yang umumnya dipasang secara berkelompok. Yang di- maksud berkelompok adalah sekumpulan tiang yang dipasang secara relatif berdeka- tan dan biasanya diikat menjadi satu di bagian atasnya dengan menggunakan pile cap. Untuk menghitung nilai kapasitas dukung kelompok tiang, ada bebarapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu jumlah tiang dalam satu kelompok, jarak tiang, dan susunan tiang . Kelompok tiang dapat dilihat pada Gambar 2.23 be- rikut ini : Universitas Sumatera Utara 67 D L B Gambar 2.23 Kelompok tiang a. Jumlah Tiang n Untuk menentukan jumlah tiang yang akan dipasang didasarkan beban yang bekerja pada fondasi dan kapasitas dukung ijin tiang, maka rumus yang dipakai ada- lah sebagai berikut ini. a Q P n  2.6 Dimana : P = Beban yang berkerja Qa = Kapasitas dukung ijin tiang tunggal b. Jarak Tiang S Jarak antar tiang pancang di dalam kelompok tiang sangat mempengaruhi perhitungan kapasitas dukung dari kelompok tiang tersebut. Untuk bekerja sebagai Universitas Sumatera Utara 68 kelompok tiang, jarak antar tiang yang dipakai adalah menurut peraturan – peraturan bangunan pada daerah masing – masing. Pada prinsipnya jarak tiang S makin rapat, ukuran pile cap makin kecil dan secara tidak langsung biaya lebih murah. Tetapi bila memikul beban momen maka jarak tiang perlu diperbesar yang berarti menambah atau memperbesar tahanan momen. Gambar 2.24 Jarak antar tiang Sumber : HS, Sardjono, 1988 Biasanya jarak antara 2 tiang dalam kelompok diisyaratkan minimum 0,60 m dan maximum 2,00 m. Ketentuan ini berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan se- bagai berikut : 1. Bila S 2,5 D a. Kemungkinan tanah di sekitar kelompok tiang akan naik terlalu berlebihan karena terdesak oleh tiang-tiang yang dipancang terlalu berdekatan. b. Terangkatnya tiang-tiang di sekitarnya yang telah dipancang terlebih dahulu. 2. Bila S 3 D Apabila S 3 D maka tidak ekonomis, karena akan memperbesar ukurandimensi dari poer footing. Pada perencanaan fondasi tiang pancang biasanya setelah jumlah tiang pan- cang dan jarak antara tiang-tiang pancang yang diperlukan kita tentukan, maka kita dapat menentukan luas poer yang diperlukan untuk tiap-tiap kolom portal. Bila ter- nyata luas poer total yang diperlukan lebih kecil dari pada setengah luas bangunan, maka kita gunakan fondasi setempat dengan poer di atas kelompok tiang pancang. Universitas Sumatera Utara 69 Apabila luas poer total diperlukan lebih besar daripada setengah luas bangu- nan, maka biasanya kita pilih fondasi penuh raft fondation di atas tiang-tiang pan- cang. c. Susunan tiang Susunan tiang sangat berpengaruh terhadap luas denah pile cap, yang secara tidak langsung tergantung dari jarak tiang. Bila jarak tiang kurang teratur atau terlalu lebar, maka luas denah pile cap akan bertambah besar dan berakibat volume beton menjadi bertambah besar sehingga biaya konstruksi membengkak. Berikut ini adalah contoh susunan tiang Joseph E. Bowles, 1988 : Universitas Sumatera Utara 70 Gambar 2.25 Pola susunan tiang pancang kelompok Sumber : Bowles, 1988

2.13 Kapasitas Kelompok dan Efisiensi Tiang