Daya dukung berdasarkan Tes PDA Pile Driving Analysis Menghitung penurunan tiang kelompok Menghitung daya dukung horizontal tiang pancang

112 = 3533.45 ton

4.2.2.2 Metode Los Angeles Group

Dari Persamaan 2.10 , efisiensi kelompok tiang E g :   1 . 1 . 2 1 1 . . . 1         n m m n m n m s d E g Diketahui : Diameter tiang pancang d = 50 cm Jarak pusat antar tiang s = 185 cm m berdasarkan gambar = 8 n berdasarkan gambar = 3 L = 2400 cm   529 , 471 , 1 1 3 1 8 . 2 1 8 1 3 . 8 3 . 8 . 85 , 1 5 , 1 124 , 15 185 50 arctan arctan               g g g o E E E s d  Dari Persamaan 2.8, kapasitas kelompok ultimit tiang Q g adalah : 1. Data SPT BH-V Q g = E g x n x Q u = 0,529 x 22 x 183,95 = 2140,81 ton 2. Data kalendering metode Hilley Q g = E g x n x Q u = 0,529 x 22 x 216,75 = 2522,54 ton

4.2.3 Daya dukung berdasarkan Tes PDA Pile Driving Analysis

Berdasarkan hasil pengujian Tes PDA , tiang pancang dengan diameter 50 cm memiliki daya dukung ultimate sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 113 Tabel 4.3 Hasil Tes PDA Disini penulis meninjau pada Pier 2 dan nilai daya dukung yang mendekati adalah pada pengujian SPT BH-V. Nilai daya dukung ultimate tiang pancang adalah 169,7 ton.

4.2.4 Menghitung penurunan tiang kelompok

Perhitungan penurunan tiang kelompok Meyerhoff,1976 menggunakan ru- mus empiris Persamaan 2.14 untuk penurunan elastis tiang : corr g g N I B q S . . . 2   Menurut data Eg converse - labarre Data, g g g B L Q q .  450 1345 1000 75 , 2998 x x q  30 , 3  q kgcm 2 5 , . 8 1            g B L I 5 , 5 . 4 . 8 24 1        I 333 ,  I Jadi I = 0,5 No. Tiang Penampang Qult Ton ABT1 Ø 50 cm 214,5 PIER1 Ø 50 cm 207,2 ABT2 Ø 50 cm 154,7 PIER2 Ø 50 cm 169,7 Universitas Sumatera Utara 114 corr g g N I B q S . . . 2  917 , 44 5 , . 450 . 302 , 3 . 2  g S 56 , 1  g S cm 6 , 15  g S mm  Menurut Efisiensi metode Los Angles Group g g g B L Q q .  450 1345 1000 81 , 2140 x x q  54 , 3  q kgcm 2 5 , . 8 1            g B L I 5 , 5 . 4 . 8 24 1        I 333 ,  I Jadi I = 0,5 corr g g N I B q S . . . 2  917 , 44 5 , . 450 . 54 , 3 . 2  g S 672 , 1  g S cm 72 , 16  g S mm Berdasarkan persamaan 2.14, diperoleh penurunan elastis kelompok tiang menurut metode Meyerhoff 1976 yaitu: Universitas Sumatera Utara 115 1. Menurut Converse labarre sebesar 15,6 mm 2. Menurut Los Angeles Group 16,72 mm

4.2.5 Menghitung daya dukung horizontal tiang pancang

Untuk mengetahui tanah runtuh atau tidak akibat adanya beban horisontal yang terjadi pada tiang, maka perlu dihitung daya dukung horisontal. Untuk menghi- tung daya dukung horisontal, terlebih dahulu hitung faktor kekakuan tiang untuk ta- nah non-kohesif dengan Persamaan 2.18. 1. Cek perilaku tiang dengan menghitung faktor kekakuan tiang 5 . h n I E T  Data : Diameter tiang = 50 cm E = 315285,585 kgcm2 = 31528558,5 kNm 2 I = 164 . π . D4 = 164 . π . 504 = 306640,625 cm4 Nh = 19400 kNm3 diperoleh dari Tabel 2.8 5 . h n I E T  5 4 3 2 19400 06640625 , 3 . 5 , 31528558 m E m kN T   T = 1,378 m Tiang pancang tersebut dikategorikan tiang panjang atau tiang tidak kaku ujung bebas L ≥ 4T 24 m ≥ 5,512 m. 2. Cek keruntuhan tanah akibat beban lateral tiang Momen maksimum yang harus ditahan oleh tiang, bila tanah didesak ke arah horizontal oleh tiang sampai tanahnya runtuh pada Persamaan 2.21, nilai mo- men lentur spun pile diperoleh dari table spesifikasi tiang pancang produksi WI- KA Beton Lampiran 3 dengan diameter tiang 50 cm, class A2 sebesar 18,75 tm : Universitas Sumatera Utara 116 P MAKS K L B M . . . 3   876 , 3 24 667 , 19 5 , 3 x x x M MAKS  59 , 104586  MAKS M kNm My = 187,5 kNm Karena Mmaks My, maka tidak terjadi keruntuhan tanah, sehingga gaya hori- zontal ultimit ditentukan oleh kekuatan bahan tiang dala menahan beban momen. 3. Cek keruntuhan tiang akibat momen lentur maksimum tiang Digunakan Persamaan 2.20 : Kp B Hu e Mu H u . . . 54 , . 2    Data: Mu = 18,75 tm = 187,5 kNm nilai momen untuk tiang diameter 50 cm diperoleh dari brosur WIKA Beton Lampiraan 3 tipe tiang class A2 γ = 19,667 kNm3 B = 50 cm diameter tiang θ = 36,1449 e = 0 SF = 2 2 45 tan 2    P K 2 1449 , 36 45 tan 2   P K 876 , 3  P K Perhitungan : Kp B Hu e Mu H u . . . 54 , . 2    876 , 3 . 5 , . 667 , 19 . 54 , 5 , 187 . 2 3 m m kN Hu H u   Universitas Sumatera Utara 117 u u H kNm H 08746 , 375  67 , 4287 2 3  u H 925 , 263  u H kN 3925 , 26  Hu Ton Maka, SF Hu Hijin  2 925 , 263  Hijin 96 , 131  ijin H kN = 13,196 Ton 4. Pengecekan dengan grafik hubungan MuB 4 γ Kp dan HuB 3 γ Kp pada Gambar 2.34: 876 , 3 . 667 , 19 . 5 , 5 , 187 . . 3 4 4 4 m kN m kNm Kp B Mu    Kp B Mu . . 4  39,354 Gambar 2.34 Tahanan lateral ultimit dalam tanah non-kohesif Universitas Sumatera Utara 118 Untuk nilai Kp B Mu . . 4  = 39,354 dengan B e = 0, maka dari gambar 2.38 dipero- leh nilai Kp B Hu . . 3  = 31,5 H u = 31,5 x K p x B 3 x γ = 31,5 x 3,876 x 0,5 3 x 19,667 = 300,153 kN Maka, SF Hu Hijin  2 153 , 300  Hijin 08 , 150  ijin H kN = 15,008 Nilai Mendekati Berdasarkan perhitungan dengan Metode Broms diperoleh daya dukung horizontal sebesar 26,3925 ton. 5. Hitung defleksi lateral yang terjadi Defleksi lateral dalam cara Broms untuk tiang ujung jepit dapat dihitung dengan persamaan 2.28 sebagai berikut 5 2 5 3 . 93 . p p h o I E n H y  Dengan ; H = 131,96 kN n h = 19400 kNm 3 E P = 31528558,5 kNm 2 I P = 0,003066 m 4 5 2 5 3 003066 , 5 , 31528558 . 19400 96 , 93131 . x y o  653 , 98 84 , 373 723 , 122 x y o  0033 ,  o y m = 0,33 cm 1cm defleksi maksimum yang diperbolehkan Universitas Sumatera Utara 119

4.2.6 Menghitung Beban Yang Bekerja Pada Pier 2