34
2.5.1 Fondasi tiang menurut bahan yang digunakan
2.5.1.1 Tiang Pancang Kayu
Pemakaian tiang pancang kayu adalah cara tertua dalam penggunaan tiang pancang sebagai fondasi. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila
tiang kayu tersebut dalam keadaaan selalu terendam penuh di bawah muka air tanah. Tiang pancang kayu akan lebih cepat rusak atau busuk apabila dalam keadaaan ker-
ing dan basah yang selalu berganti-ganti. Pengawetan serta pemakaian obat-obatan pengawet untuk kayu hanya dapat menun-
da atau memperlambat kerusakan tiang pancang kayu. Hal ini menyatakan bahwa tiang pancang kayu tidak dapat dilindungi seterusnya menggunakan pengawetan atau
bersifat sementara. Pemakaian tiang pancang kayu biasanya tidak diizinkan untuk menahan be-
ban lebih besar dari 25-30 ton untuk setiap tiang. Tiang pancang kayu sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah yang terdapat banyak hutan kayu seperti Kalimantan,
sehingga mudah memperoleh tiang kayu yang panjang dan lurus dengan diameter yang cukup besar untuk digunakan sebagai tiang pancang.
Keuntungan pemakaian tiang pancang kayu : 1. Kekuatan tarik besar sehingga pada saat pengangkatan untuk pemancangan
tidak menimbulkan kesulitan. 2. Tiang pancang dari kayu relatif ringan sehingga mudah dalam transport.
3. Mudah untuk pemotongannya apabila kayu ini sudah tidak dapat masuk lagi ke dalam tanah.
Kerugian pemakaian tiang pancang kayu : 1. Tiang pancang kayu mempunyai umur relatif kecil dibandingkan dengan
tiang pancang beton atau baja terutama pada daerah yang tinggi air tanahnya sering naik dan turun.
2. Tiang pancang kayu harus selalu terletak di bawah muka air tanah yang te- rendah agar tahan lama sehingga memerlukan biaya tambahan untuk air tanah
yang letaknya sangat dalam 3. Pada waktu pemancangan pada tanah berbatu gravel ujung tiang pancang
kayu ini dapat berbentuk sapu. Gambar 2.6.
Universitas Sumatera Utara
35 Gambar 2.6 Tiang pancang kayu
Sumber : http:dionsevenfold7.wordpress.com
2.5.1.2 Tiang Pancang Beton