104
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan diaplikasikan metode perhitungan daya dukung fondasi tiang pancang dan Titik yang ditinjau penulis adalah Pier 2 pada jembatan Sei-
Penara. Perhitungan daya dukung dari metode yang dilakukan dengan memakai data hasil uji lapangan dan laboratorium.
Adapun data yang diperoleh pada proyek ini antara lain : 1. Data asil SPT
2. Data hasil Kalendering 3. Data laboratorium
4.2 Hasil dan Pembahasan
4.2.1 Menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang
4.2.1.1 Menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang dari data SPT
Lokasi penyelidikan titik Boring Log adalah pada BH-V Lihat Lampiran 1 pada sket lokasi titik Boring-Log jembatan Sei-Penara dan potongan melintang jem-
batan pada pier 2 dapat dilihat pada Gambar 4.1 atau pada lampiran 2 pada gambar Potongan Melintang Jembatan. Elevasi muka tanah berada pada +7.192 m dan eleva-
si dasar pile cap pada +2.276 m.
Universitas Sumatera Utara
105
Pie r 2
Elv. +2 .2 7 6 Elv. +7 .19 2
M uk a T a na h Asli
N ila i N -SPT 0 1 0 2 0 3 0 40 5 0 6 0
M ED I U M SAN D C OARSE SAN D
C OARSE SAN D SOM E CLAY
SI LT Y COARSE SAN D M I X ED
T U FF
SI LT Y SAN D M I X ED T U FF
SI LT Y FI N E SAN D M I X ED T U FF
SI LT Y SAN D M I X ED T U FF
Elv. ±0.0 0 0
1 7 1 8
1 9 2 0
2 1 2 2
2 3 2 4
25 26
2 7 2 8
2 9 3 0
3 1 3 2
3 3 3 4
35 1
2 3
4 5
6 7
8 9
1 0 1 1
1 2 1 3
1 4 1 5
16
Gambar 4.1 Potongan Melintang Jembatan Pada Pier 2
Perhitungan kapasitas daya dukung tiang pancang dari data SPT memakai Metode Meyerhoff. Jenis tanah pasir berlanau atau tidak berkohesi dan penulis
menghitung di kedalaman 24 m pada tiang elevasi – 21,724 m dan pada kedalaman lainya ditabelkan dengan data-data sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
106 N
= 59 N
1
= 48,333 N
2
= 46,333 N
corr
= 44,917 A
p
= ¼ . π . D
2
= 0,196 m
2
P = π . d
= 1,571 m L
b
= 1,55 m D
= 0,5 m Daya dukung ujung tiang,
p p
b p
A Nspt
A D
L Nspt
Q .
. 400
. .
. 40
196 ,
917 ,
44 400
196 ,
5 ,
55 ,
1 917
, 44
40 x
x x
x x
Q
p
Q
p
= 1091,65 KN ≤ 3.521,47 KN
Daya dukung selimut tiang, Li
p Nspt
Q
s
. .
. 2
1
. 571
, 1
. 59
. 2
s
Q KN
Q
s
378 ,
185
Daya dukung ultimate tiang
s p
ult
Q Q
Q
09
, 732
65 ,
1091
ult
Q KN
Q
ult
74 ,
1823
374 ,
182
ult
Q Ton
Daya dukung ijin tiang 2
ult all
Q Q
Universitas Sumatera Utara
107 2
374 ,
182
all
Q 19
, 91
all
Q Ton
Tabel 4.1 Perhitungan daya dukung tiang berdasarkan data SPT BH-V
Kedalaman Lapisan
Soil m
Tanah Layer
0.00 Pasir Sedang
1 0.00
2.50 1.25
2.45 Pasir Sedang
1 5
2.50 6.50
4.50 4.45
Pasir Kasar 2
8 4.33
6.00 5.17
6.45 Pasir Kasar
2 4
5.67 3.50
4.58 8.45
Pasir Berlempung 3
3 5.00
3.50 4.25
10.45 Pasir Berlempung
3 4
3.67 6.00
4.83 12.45
Pasir Berlempung 3
8 5.00
8.00 6.50
14.45 Pasir Berlempung
3 8
6.67 14.00
10.33 16.45
Pasir Kasar Berlanau 4
20 12.00
26.50 19.25
18.45 Pasir Kasar Berlanau
4 33
20.33 31.50
25.92 20.45
Pasir Kasar Berlanau 4
30 27.67
43.00 35.33
22.45 Pasir Berlanau
5 56
39.67 58.00
48.83 24.00
Pasir Berlanau 6
59 48.33
41.50 44.92
24.45 Pasir Berlanau
5 60
48.67 42.00
45.33 26.45
Pasir halus Berlanau 6
24 46.67
42.00 44.33
28.45 Pasir Berlanau
7 60
48.00 59.50
53.75 30.45
Pasir Berlanau 7
59 47.67
59.50 53.58
32.45 Pasir Berlanau
7 60
59.67 56.00
57.83 34.45
Pasir Berlanau 7
52 57.00
26.00 41.50
N N1
N2 Ncorr
Universitas Sumatera Utara
108 Sambungan,
4.2.1.2 Menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang dari data kalendering