Gambaran Umum Kota Tomohon

Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan melalui KUBE 70 Moat seluas 617 ha di Kab. Bolaang Mongondow. Pada umumnya sungai sungai dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain untuk irigasi dan sebagai sumber tenaga listrik disamping dimanfaatkan sumber air minum. Sungai-sungai tersebut Sungai Tondano 40 km Sungai Poigar 54,2 km; Sungai Ranoyapo 51,9 km; Sungai Talawaan 34,8 km, di Kabupaten Minahasa. Sungai besar lainnya terdapat di daerah Bolaang Mongondow yaitu Sungai Dumoga 87,2 km; Sungai Sangkup 53,6 km, Sungai Ongkaw 42,1 km, dan lainnya.

2. Gambaran Umum Kota Tomohon

Kota Tomohon adalah salah satu kota di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Sebelum tahun 2003 merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Minahasa. Dalam perkembangannya, Tomohon mengalami banyak sekali kemajuan, sehingga ada aspirasi dari warganya untuk meningkatkan status Tomohon menjadi sebuah kota. Sebelum Tomohon disahkan menjadi sebuah kota otonom, terlebih dulu Tomohon dibagi menjadi tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Tomohon Utara yang kantor camatnya terletak di jalan menuju Kayawu termasuk Kakaskasen III, Kecamatan Tomohon Tengah kantor camatnya di Kelurahan Talete Kuranga dan Kecamatan Tomohon Selatan yang letak kantor camat pertama di Kelurahan Lansot kini telah dipindahkan ke Kelurahan Walian. Akan tetapi, pada saat ini Tomohon sudah dibagi menjadi lima kecamatan, yaitu tiga kecamatan sebelumnya dan ditambah dua lagi, yaitu Kecamatan Tomohon Barat yang letak kantor camatnya di Kelurahan Woloan I dan Kecamatan Tomohon Timur yang letak kantor camatnya di Kelurahan Paslaten I. Saat ini Tomohon sudah memiliki anggota DPRD sendiri, secara otomatis terjadi peningkatan status desa menjadi kelurahan berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah direvisi dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan melalui KUBE 71 di mana hampir semua desa yang ada di Kota Tomohon kini menjadi kelurahan dan secara bertahap telah diresmikan. Namun ada 5 desa yang tetap mempertahankan status desanya. Kota Tomohon terdiri dari 5 kecamatan yang terbagi dalam 32 kelurahan dan desa. Walikota Tomohon saat ini adalah Jefferson S.M. Rumajar dan Wakil Walikota Linneke S. Smits- Watoelangkow. Kecamatan terdiri dari Kecamatan Tomohon Utara, kecamatan Tomohon Tengah, kecamatan Tomohon Timur, kecamatan Tomohon Barat dan Tomohon Selatan. Dulu Tomohon dikenal sebagai pusat produsen sayur-sayuran, kini predikat itu telah beralih ke Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan. Tomohon kini dikenal sebagai produsen bunga kembang di Provinsi Sulawesi. Tidak hanya itu, letaknya yang diapit oleh tiga gunung aktif: Lokon, Mahawu, dan Masarang menjadikan wilayah ini sebagai daerah yang subur dan sebagai daerah wisata karena hawanya yang sejuk. Pasar Tomohon dulunya adalah pasar tradisional terbesar di Minahasa. Di mana dijual berbagai macam jenis daging antara lain: daging sapi, babi, anjing, tikus pohon, kelelawar dan ayam. Daging yang dijual sangat segar karena dijagal di situ juga. Di situ juga dijual berbagai jenis ikan laut dan ikan air tawar. Karena Pasar Tomohon lebih lengkap, lebih murah, dan lebih segar dagingnya, banyak orang Manado yang malah khusus datang berbelanja di Pasar Tomohon. Nilai Budaya, Pengaruh budaya dan adat istiadat terhadap kehidupan masyarakat Tomohon terjadi pada pola pengelompokan sosial, dimana pada umumnya masyarakat di Kota Tomohon beretnis Minahasa, maka kebiasaan dan adat istiadat Minahasa yang hidupnya berkelompok dan mengumpul dalam sebuah lingkungan kecil terbawa dan teraplikasikan dalam kondisi bermasyarakat saat ini, yaitu lingkungan permukiman menjadi padat dan bahkan pada kondisi asli tidak memiliki batas yang Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan melalui KUBE 72 jelas antara satu rumah dengan rumah yang lainnya. Pola pengelompokan berdasar ikatan kekeluargaan dan kekerabatan terlihat jelas dalam permukiman. a Mapalus, Masyarakat Kota Tomohon sama seperti masyarakat Minahasa pada umumnya memiliki adat istiadat dan budaya yang dikenal dengan sebutan Mapalus. Budaya mapalus atau bekerja bersama dan saling bantu ini telah berakar dan membudaya di kalangan masyarakat Minahasa. Budaya tersebut sampai saat ini masih terjaga dan terpelihara. Pada kehidupan sehari-hari masih bisa dirasakan sikap suka membantu dan bekerjasama. Kecuali beberapa kegiatan yang merupakan rangkaian dari ‘mapalus’ seperti memakai alat tiup ketika mengajak kelompok untuk ber’mapalus’ sudah mulai hilang. Perlahan keaslian mulai terkikis dengan modernisasi. b Mapalus adalah suatu sistem atau teknik kerjasama untuk kepentingan bersama dalam budaya Suku Minahasa. Secara fundamental, Mapalus adalah suatu bentuk gotong-royong tradisional yang memiliki perbedaan dengan bentuk-bentuk gotong royong modern, mis: perkumpulan atau asosiasi usaha. Seiring dengan berkembangnya fungsi-fungsi organisasi sosial yang menerapkan kegiatan-kegiatan dengan asas Mapalus, saat ini, Mapalus juga sering digunakan sebagai asas dari suatu organisasi kemasyarakatan di Minahasa. Mapalus berasaskan kekeluargaan, keagamaan, dan persatuan dan kesatuan. Bentuk Mapalus, antara lain: Mapalus tani, Mapalus nelayan, Mapalus uang, Mapalus bantuan duka dan perkawinan; dan, Mapalus kelompok masyarakat. Dalam penerapannya, Mapalus berfungsi sebagai daya tangkal bagi resesi ekonomi dunia, sarana untuk memotivasi dan memobilisasi manusia bagi pemantapan pembangunan, dan merupakan sarana pembinaan semangat kerja produktif untuk keberhasilan operasi mandiri, Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan melalui KUBE 73 Syukuran, di seluruh tanah Minahasa setiap tahunnya setiap kecamatan atau kawasan diadakan upacara syukuran yang dikaitkan dengan upacara keagamaan. Kegiatan ini dipusatkan di gereja-gereja yang ada di kecamatan atau kawasan tersebut. Maksud diadakannya upacara syukuran adalah untuk mengucap syukur atas segala berkat dan anugerah yang telah Tuhan berikan di Tanah Minahasa termasuk masyarakat Tomohon dalam setahun, upacara syukuran ini memiliki kemiripan dengan upacara “Thanksgiving” di Amerika. Naik Rumah Baru, Selain upacara syukuran di atas, di tanah Minahasa juga dikenal memiliki upacara-upacara adat yang lain seperti jika seseorangkeluarga akan menempati sebuah rumah atau menempati tempat kediaman baru maka orangkeluarga tersebut akan melaksanakan upacara syukuran “Naik Rumah Baru”, hal ini dianalogikan dengan bentuk rumah tradisional Minahasa yang berbentuk rumah panggung sehingga untuk memasukinya harus menaiki sejumlah anak tangga. TARI, Tari Perang Kabasaran Kota Tomohon memiliki tarian perang yang bernama Kabasaran. Kabasaran adalah sekelompok pria yang memakai baju adat perang Minahasa. Kabasaran juga sering disebut dengan Cakalele, sementara itu sebutan Cakalele sama dengan tarian perang dari daerah Maluku. Pada saat ini Tarian Perang Kabasaran dipertunjukan pada saat-saat pawai dan juga pada waktu penjemputan tamu-tamu penting daerah. Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan melalui KUBE 75

BAB IV PELAKSANAAN DAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI

KELOMPOK USAHA BERSAMA KUBE Uraian dalam Bab IV khusus tentang Pelaksanaan KUBE per lokasi dan perhitungan serta deskripsi dampak sosial ekonomi KUBE di lokasi Kotamadya Aceh, Kabupaten Nganjuk, Kota Banjarmasin dan Kota Tomohon. Sebagaimana diuraikan pada kajian pustaka, yang dimaksud dengan KUBE adalah kelompok usaha binaan Kementerian Sosial RI yang dibentuk dari beberapa keluarga binaan untuk melaksanakan Usaha Ekonomi Produktif UEP dan Usaha Kesejahteraan Sosial UKS dalam rangka kemandirian Usaha, meningkatkan kesejahteraan sosial anggota dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya. Indikator yang digunakan dalam mengevaluasi Pelaksanaan KUBE dalam penanganan kemiskinan meliputi: a Variabel input terdiri dari: Sumber daya manusia KUBE sasaran binaan, petugas dan pendamping; material KUBE sarana dan prasarana, pendanaan, fasilitas  sik, lingkungan dan kurikulum; Gagasan yang mendasari pembentukan KUBEtujuan, legalitas, kelembagaan; b Variabel Proses terdiri, a. Tahap persiapan orientasiobservasi; Registrasi dan identi kasi, perencanaan program, penyuluhan sosial, bimbingan pengenalan usaha dan bimbingan motivasi; b. Tahap pelaksanaan pemberdayaan fakir miskin seleksi KBS, pembentukan kelompok, diskusi pemilihan penentuan jenis usaha, pelatihan pendamping, pelatihan keterampilan usaha bagi KBS, pemberian bantuan jaminan hidup, pemberian modal usaha ekonomis produktif UEP dan pendampingan; c. Tahap bimbingan usaha Kelompok terdiri dari kegiatan bimbingan kelompok, pelaksanaan bimbingan usaha kelompok, bimbingan pengembangan usaha dan pengguliran stimulant usaha, bimbingan usaha kesejahteraan sosial, bimbingan dan usaha kelompok bersama, pelatihan keterampilan tambahan; d. Tahap kemitraan Usaha: inventarisasi sumber dan potensi, membuat kesepakatan, melaksanakan mitra usaha, bimbingan kemitrausahaan dan perluasan