Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan melalui KUBE
44 memenuhi kebutuhan merupakan misi pendampingan yang
utama.
2. Pengorganisasian. Penguatan organisasi masyarakat mutlak
diperlukan dalam upaya memberdayakan diri mereka, mengacu pada prinsip memanfaatkan potensi kelembagaan yang berakar
kuat dalam struktur masyarakat lokal.
3. Kaderisasi. Setiap program pada hakekatnya memiliki keharusan
mempersiapkan kader-kader pengembangan keswadayaan lokal yang akan mengabil alih tugas pendampingan setelah program
berakhir.
4. Dukungan Teknis. Pembaharuan masyarakat setempat
umumnya memerlukan bantuan suatu lembaga dari luar yang menguasai sumber daya informasi dan teknologi yang dapat
membantu mempercepat pembaharuan itu menjadi kenyataan. Organisai pendukung teknis adalah aparat pemerintah, mungkin
juga perusahan swasta.
5. Pengelolaan sistem. Pengelolaan sistem mempunyai sejumlah
peranan penting: Koordinasi diperlukan dalam penjadwalan tahapan kegiatan, yaitu menyangkut fungsi penyadaran, pelatihan,
pengorganisasian dan penyediaan sumberdaya pendukung.
Berdasarkan uraian teoritis di atas terlihat bahwa pemberdayaan merupakan salah satu uapaya dalam mengatasi kemiskinan.
Selanjutnya secara praktis, Pemerintah melakukan penanganan kemiskinan melalui program reguler pemberdayaan masyarakat
miskin seperti bantuan kelompok usaha bersama KUBE.
C. KONSEP KELOMPOK USAHA BERSAMA KUBE.
Kementerian Sosial
dalam menyelenggarakan
Program Pemberdayaan Fakir Miskin menetapkan kebijakan antara lain:
Peningkatan AKSES Fakir Miskin terhadap sumber daya sosial- ekonomi; Peningkatan Prakasa dan peran aktif warga masyarakat
dalam pemberdayaan fakir miskin, Perlindungan hak-hak dasar Fakir miskin, Peningkatan kualitas menajemen pemberdayaan kemiskinan.
Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan melalui KUBE
45 Sejak tahun 1983 Kementerian Sosial Republik Indonesia
menetapkan kebijakan Penanganan Kemiskinan melalui pendekatan Kelompok, dikenal dengan P2FM-KUBE. Pada masa terjadinya
krisis ekonomi tahun 1997, Kementerian Sosial Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan dalam penanggulangan kemiskinan melalui
Program Memantapkan Program Menghapus Kemiskinan MPMK. Sesuai dengan perubahan nama Departemen Sosial Republik
Indonesia menjadi Kementerian Sosial Republik Indonesia maka KUBE masih menjadi icon.
De nisi Kelompok Usaha Bersama KUBE adalah kelompok Usaha Binaan Kementerian Sosial Republik Indonesia yang dibentuk
dari beberapa Keluarga Binaan Sosial KBS untuk melaksanakan kegiatan Usaha Ekonomi Produktif UEP dan Usaha Kesejahteraan
Sosial UKS dalam rangka kemandirian usaha untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya.
52
KUBE merupakan upaya mempercepat penghapusan kemiskinan
dengan tujuan untuk: 1 Peningkatan kemampuan berusaha para anggota anggota secara bersama dalam kelompok; 2. Peningkatan
pendapatan; 3. Pengembangan usaha; 4 Peningkatan kepedulian dan kesetiakawanan sosial diantara para anggota KUBE dengan
masyarakat sekitar.
Pada buku Petunjuk pengembangan Usaha Keluarga Binaan Sosial disebutkan syarat anggota KUBE adalah:
a Warga Negara Indonesia dibawah garis kemiskinan yang ditetapkan SUSENAS BPS tahun 2002,
b Keluarga fakir miskin dengan penghasilan per orang per bulan Rp.49.000,- Rp.245.000 KKperbulan untuk pedesaan atau
Rp62.000,- Rp.310.000,- KKPer bulan untuk perkotaan dan
52
Petunjuk Pengembangan Usaha Keluarga Binaan Sosial dalam Kelompok Usaha Bersama, DIREKTORAT JENDERAL BANTUAN DAN JAMINAN SOSIAL, DIREKTORAT BANTUAN
SOSIAL FAKIR MISKIN, 2003
Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan melalui KUBE
46 c tingkat pendidikan tidak tamat SLTP dan tidak ada keterampilan
tambahan.
53
Awalnya UEP dilakukan secara perseorangan dan lokasi tersebar sehingga sulit dalam Monitoring dan evaluasi. Awalnya untuk
mempermudah pembinaan maka kegiatan usaha perseorangan tersebut di satukan dalam Kelompok. Tujuannya agar para anggota dapat saling
kerja sama secara lebih mudah dibandingkan saling berpencar. Melalui KUBE diharapkan timbul dampak lain yakni adanya kepedulian dan
kesetiakawanan sosial dengan cara melibatkan partisipasi masyarakat di lingkungannya untuk ikut serta dalam produksi yang dilakukan oleh
para anggota KUBE. Dengan demikian bukan saja anggota KUBE yang meningkat penghasilannya, tetapi masyarakat sekitar juga merasakan
manfaatnya.
54
Tujuan KUBE adalah : 1. Meningkatkan taraf kesejahteraan sosial KBS melalui UEP dan
UKS. 2. Meningkatkan prinsip gotong royong dalam melaksanakan
pembangunan dan mengumpulkan dana masyarakat melalui Iuran Kesetiakawanan Sosial IKS;
3. Meningkatkan prinsip koperasi dalam meningkatkan UEP kelompok;
4. Mampu menyisihkan hasil usaha untuk ditabung sebagai modal usaha atau keperluan mendadak;
5. Terbinanya kegiatan anggota KUBE; 6. Meningkatkan kesejahteraan sosial KBS dan terbinanya Usaha
Jaminan Kesejahteraan Sosial JKS
53
Peraturan Pemeritah Republik Indonesia tahun 1981 tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin. DAN JAMINAN SOSIAL, DIREKTORAT BANTUAN SOSIAL FAKIR MISKIN,
2003.
54
Petunjuk Pengembangan Usaha Keluarga Binaan Sosial dalam Kelompok Usaha Bersama, DIREKTORAT JENDERAL BANTUAN DAN JAMINAN SOSIAL, DIREKTORAT BANTUAN
SOSIAL FAKIR MISKIN, 2003.
Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan melalui KUBE
47 Panduan pengembangan KUBE diperlukan beberapa tahapan
kegiatan sebagai berikut : 1. Identi kasi masalah KUBE;
2. Pegembangan usaha berdasarkan potensi yang dimiliki anggota KUBE;
3. Agar kegiatan KBS dalam KUBE mampu berkembang maka perlu penyediaan informasi lengkap dalam mendukung usaha
mulai dari tehnologi tepat guna sampai pemasaran; 4. Kegiatan KUBE tidak bisa terlepas dari dukungan instansi terkait
baik pemerintah maupun swasta; 5. Kegiatan KUBE bisa berkembang apabila ada investor
pengusaha ikut berpartisipasi mengembangkan usaha.
55
Keberhasilan perkembangan diukur berdasarkan 6 kriteria sebagai berikut :
Tabel 5: Tahap perkembangan Usaha KUBE:
INDIKATOR TAHAPAN
EMBRIO TUMBUH
BERKEMBANG MAJU
MANDIRI
MODAL
20 30
50 75
PENGGULIRAN
50 Baru
disiapkan 30
ANGGOTA
10 20
50 80
100
KELEMBAGAAN
Aturan tertulis
Aturan tertulis
Menyusun melaksanakan Anggaran Belanja Usaha
Menjalankan aturan dg baik
Embrio Koperasi
TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL
10 20
80
KEUNTUNGAN
10 30
50 70
IKS
10 20
25 35
Sumber : Petunjuk Pengembangan KUBE, 2003
Dengan pembinaan melalui kelompok diharapkan terjadinya saling membantu antara kelompok sehingga dapat meningkatkan
kemampuan, keterampilan dan modal. Diharapkan dengan
55
idem
Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan melalui KUBE
48 KUBE, dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan,
kegotongroyongan, rasa kepedulian dan kesetiakawanan sosial, baik di antara keluarga binaan sosial maupun kepada masyarakat secara
luas karena mereka hidup dalam kelompok.
Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemberdayaan masyarakat melalui KUBE menyebutkan bahwa Tujuan Kelompok Usaha Bersama
Ekonomis KUBE
56
adalah: Meningkatkan kemampuan anggota KUBE di dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup sehari-hari,
ditandai dengan: meningkatnya pendapatan keluarga; meningkatnya kualitas pangan, sandang, papan, kesehatan, tingkat pendidikan
;Meningkatkan kemampuan anggota KUBE dalam mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi dalam keluarganya maupun
dengan lingkungan sosialnya;Meningkatkan kemampuan anggota KUBE dalam menampilkan peranan-peranan sosialnya, baik dalam
keluarga maupun lingkungan sosialnya
D. DAMPAK SOSIAL EKONOMI KUBE