3.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Penelitian Kepustakaan Library Research
Dalam penelitian ini penulis akan mengumpulkan bahan‐bahan tertulis berupa
referensi buku‐buku ilmiah yang berhubungan dengan efektifitas kerja organisasi, dan
pelayanan publik serta peraturan perundang‐undangan yang relevan dalam penulisan ini.
2. Penelitian Lapangan Field Research
Dalam penelitian lapangan ini, penulis langsung mengadakan penelitian di lapangan,
untuk mengumpulkan berbagai data dan keterangan yang diperlukan dengan
mempergunakan cara sebagai berikut :
a. Interview melalui alat bantu kuesioner yaitu merupakan proses tanya jawab secara
lisan yang dilaksanakan dengan responden untuk memperoleh data yang
diperoleh sebagai bahan analisis.
b. Observasi merupakan kegiatan pengamatan fenomena yang langsung
berhubungan dengan sasaran yang diamati dan hanya membatasi pada
permasalahan yang relevan dengan judul penelitian. Dengan observasi langsung
diharapkan akan lebih melengkapi teknik wawancara yang diperkirakan sulit
untuk ditanyakan serta memperkuat dan membenarkan data yang dikumpul
Universitas Sumatera Utara
melalui teknik wawancara. Hasil obsevasi ini dapat mempermudah dalam
menjelaskan keterkaitan dari fenomena‐fenomena yang ada.
3.6. Teknik Analisis Data
Untuk melaksanakan analisa data, penulis bertitik tolak dari hasil data yang
diperoleh dalam penelitian ini. Data yang diperoleh dari hasil pertanyaan yang disebar
kepada responden akan diolah dengan metoda deskriptif.
Metode penelitan deskriptif adalah tipe penelitian yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi data serta gejala‐gejala yang ada.
Metode analisa data ini berpedoman pada wawancara yang disebarkan pada saat
penelitian, temuan data yang terekam pada wawancara diutarakan dalam pembahasan.
Langkah ‐langkah yang dilakukan dalam pengelolaan informasi dalam metode deskriptif
adalah :
1. Mendeskripsikan
informasi yang dikumpul melalui wawacara yang bersumber dari Pegawai
atau petugas RSJ. 2.
Mendeskripsikan informasi yang diperoleh dan menghubungkan dengan konsep‐
efektifitas kerja organisasi dengan pelayanan publik sehingga menjadi bahan
pembahasan dan penyelesaian permasalahan dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pengelolaan Rumah Sakit sangat kompleks karena Rumah Sakit merupakan
salah satu mata rantai pelayanan kesehatan yang mempunyai
fungsi utama penyembuhan dan pemulihan. Bagi Rumah Sakit
Pemerintah, fungsi ini tidak sepenuhnya dapat berjalan sebagaimana
diharapkan, oleh karena Rumah Sakit membutuhkan dana
yang besar. Pada dasarnya Pemerintah telah memberi subsidi cukup
besar tetapi perubahan sosial ekonomi dan peningkatan taraf pendidikan masyarakat menuntut kualitas pelayanan yang bermutu,
sehingga penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit membutuhkan
Sumber Daya Manusia dengan kualitas pelayanan yang bermutu,
sehingga penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit membutuhkan
Sumber Daya Manusia dengan kualitas dan kuantitas yang memadai
serta perlu ditunjang teknologi yang mutakhir. Kondisi tersebut
mendorong terjadinya perubahan fungsi Rumah Sakit dari fungsi
Universitas Sumatera Utara
sosial ke arah fungsi sosial ekonomi yang membutuhkan investasi
besar, sedangkan biaya operasional dan pemeliharaan Rumah Sakit
saat ini baru terpenuhi sekitar 50 – 60. Usaha penggunaan
anggaran Rumah Sakit sendiri mengalami kesulitan karena terhambat
oleh aturan
aturan yang
ada terutama
Undang Undang
Perbendaharaan Negara. Di samping itu menurunnya kemampuan
dana pemerintah dan penganggaran, memacu Unit Pelaksana Teknis
mencari jalan keluar. Oleh karena itu berbagai upaya penyempurnaan
dan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat perlu terus
dilakukan. Salah satu langkah strategis yang ditempuh dalam upaya
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan tersebut adalah
dengan meningkatkan kinerja organisasi secara profesional dan
mandiri.
Dengan adanya PP No. 23 Tahun 2005 tentang PPK‐BLU Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Pelayanan Umum, ditindak lanjuti dengan PMK No. 07PMK022006, tertanggal 16
Februari 2006 tentang Persyaratan Administratif dalam rangka pengusulan dan penetapan
satuan kerja Instansi Pemerintah untuk menerapkan PPK‐BLU, maka Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Sumatera Utara termasuk salah satu instansi pelayanan kesehatan yang
harus tunduk pada peraturan tersebut, sehingga Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara harus mempersiapkan segala sesuatunya agar dapat memenuhi
persyaratan dimaksud.
Dengan menjadi BLU Badan Layanan Umum, diharapkan rumah sakit akan lebih
mampu bersaing serta lebih leluasa dalam menerapkan prinsip‐prinsip manajemen bisnis,
guna memenuhi tuntutan pelayanan prima dari pelanggan masyarakat.
Dalam rangka persiapan RS. Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara menjadi PPKBLU, di
samping persyaratan administratif juga harus dipenuhi persyaratan substantif dan tehnis.
Dengan latar belakang permasalahan tersebut di atas perlu dimaksimalkan peran dan fungsi
RS. Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara menjadi pusat unggulan dalam pelayanan
psikogeriatri. Untuk maksud tersebut, maka perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek
yang ada di lingkungan eksternal dan internal dalam bentuk penyusunan Rencana
Strategis Renstra RS. Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai Badan Layanan Umum
BLU.
4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 1935 didirikan Doorgangshuien Voor Krankzinnigen Rumah
Sakit Jiwa di Glugur, sebagai Rumah Sakit Jiwa yang ke5 dan memiliki
kapasitas 26 tempat tidur sama dengan pada masa
Universitas Sumatera Utara
pendudukan Jepang Tahun 1943. Dengan adanya pendudukan tentara
sekutu 19431947 penderita gangguan jiwa Rumah Sakit Glugur di
evakuasi ke Dolok Merangir ± 100 km dari Medan ke arah Pematang
Siantar dan selama ± 3 tahun lamanya berada di Dolok Merangir.
Pada tahun 1950 penderita gangguan jiwa dipindahkan oleh Tentara
Belanda ke bekas Rumah Sakit Harrison dan Crossfield, serta sebagian
ditampung di Rumah Penjara Pematang Siantar. Tahun 1950 sampai
dengan 1958 dibuka Poliklinik Psikiatri yang merupakan Annex
Rumah Sakit Jiwa Pematang Siantar terletak di Jl. Timor No. 19
Medan. Tahun 1958 sampai dengan 1981 Rumah Sakit milik Belanda
Zieken Verpleging letaknya di Jl. Timor No. 10 Medan dimanfaatkan sebagai
Rumah Sakit Jiwa Medan dan menampung pasien rawat inap dari
Pematang Siantar dengan kapasitas 200 tempat tidur.
Berdasarkan Surat Menkes RI Nomor 1897YankesDKJ78 dan dengan Persetujuan
Menteri Keuangan tanggal 8 Desember 1978 Nomor S‐849MK0011978 Rumah Sakit
Jiwa di Medan di ruislaag dan dipindahkan ke lokasi baru tanggal 5 Februari 1981 terletak
di terusan Padang Bulan Km. 10 Jl. Bekala Lama, Kampung Mangga Kecamatan Medan Johor
dengan luas tanah ± 38.000 m
2
3,8 ha dan luas bangunan 5.709 m
2
. Dengan adanya
pengembangan Kota Medan, alamat Rumah Sakit Jiwa diganti dengan alamat baru yaitu Jl.
Universitas Sumatera Utara
Letjend Jamin Ginting Km. 10 Jl. Tali Air No. 21 Medan, baru kemudian diresmikan pada 15
Oktober 1981 oleh Menteri Kesehatan RI Dr. Suwardjono Suryaningrat yang memiliki
kapasitas sebanyak 450 tempat tidur, yang merupakan Rumah Sakit Jiwa Departemen
Kesehatan. Setelah otonomisasi dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003, Rumah Sakit
Jiwa Medan merupakan UPT Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Kemudian sesuai
dengan Perda Nomor 8 tahun 2004 dan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor”
188.342641K2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera
Utara, maka Rumah Sakit Jiwa Pusat Medan menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Sumatera Utara.
4.1.2 Arah Pengembangan Rumah Sakit
A. Arah
Pengembangan Umum
a. Restrukturisasi organisasi dan tatalaksana manajemen yang menjamin:
1 Kemudahan dan kelancaran koordinasi kegiatan yang semakin
beragam. 2
Terlaksananya desentralisasi pada pusat pertanggungjawaban usaha pelayanan.
b. Mengembangkan upaya-upaya kreatif dan inovatif untuk menjamin
produktivitas dan pertumbuhan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara.
c. Mengembangkan SDM dengan menerapkan Sistem Merit.
Universitas Sumatera Utara
d. Mengembangkan pengelolaan sumber daya dan keuangan yang efisien,
transparan dan akuntabel.
B. Arah
Pengembangan Bisnis
a. Memantapkan
produk layanan dan melakukan diversifikasi layanan untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik
pasar.
b. Meningkatkan
kinerja dan produktivitas dengan jalan menciptakan iklim kewirausahaan
yang sehat pada semua lini usaha. c.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM sejalan dengan pengembangan jenis
produk layanan.
d. Melaksanakan
penilaian kinerja dan menerapkan sistem renumerasi berdasarkan
prinsip proporsional, kesetaraan dan kepatutan yang konsisten. e.
Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien.
f. Mewujudkan
manajemen keuangan yang sehat, efisien, transparan, dan akuntabel.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Visi, Misi, Motto, Tujuan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi RSJ
A. Visi
Menjadikan pelayanan kesehatan jiwa dan fisik yang terbaik secara profesionalisme untuk kepuasan masyarakat.
B. Misi
a. Melaksanakan
pelayanan Kesehatan Jiwa dan Fisik yang terpadu. b.
Meningkatkan Upaya Pencegahan dan penanggulangan gangguan jiwa dan masalah psikososial di
masyarakat. c.
Menyediakan dan mengembangkan fasilitas pendidikan, pelatihan dan penelitian dalam bidang pelayanan
kesehatan jiwa.
d. Meningkatkan
upaya profesionalisme dan sumber daya manusia SDM melalui pengembangan ilmu filosofi, keterampilan
dan etika profesi.
C. Motto
HORAS H
: Harmonis
O :
Objektif R
: Rapi
A :
Aman S
: Sigap
Universitas Sumatera Utara
D. Tujuan
Tujuan Rumah Sakit Jiwa adalah:
a. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan kesehatan jiwa dan
kesehatan umum.
b. Mencegah
masyarakat dari penyalahgunaan obat kerasnarkoba. c.
Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia kesehatan jiwa.
d. Mengembangkan
peran Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai
pusat Litbang, Pusat Rujukan, dan Ilmu Kesehatan Jiwa di Provinsi Sumatera
Utara. E.
Kedudukan
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah unsur penunjang Pemerintah Daerah di bidang kesehatan jiwa yang dipimpin oleh seorang kepada
dengan sebutan Direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
F. Tugas
Pokok
a. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas
membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan pelayanan, pencegahan, peningkatan, pemulihan dan rehabilitasi di bidang kesehatan
jiwa bagi masyarakat Sumatera Utara.
b. Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dipergunakan sebagai tempat pendidikan,
latihan dan penelitian, pengembangan bagi tenaga di bidang kesehatan
jiwa. G.
Fungsi a.
Melaksanakan pelayanan medis
Universitas Sumatera Utara
b. Melaksanakan
pelayanan penunjang medis dan non medis. c.
Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan.
d. Melaksanakan
pelayanan rujukan e.
Melaksanakan pendidikan pelatihan dan penelitian pengembangan.
f. Melaksanakan
pengelolaan administrasi dan keuangan. H.
Budaya Kerja
Profesional, inovatif dan manusiawi adalah merupakan budaya kerja di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam memberikan
pelayanannya kepada pasien. Namun demikian budaya kerja ini dirasakan masih belum optimal, hal ini tercermin dari ketepatan waktu, sikap yang kurang empati
dan hubungan yang harmonis belum terbina sepenuhnya sehingga dapat berpengaruh terhadap suasana dan motivasi kerja di antara sesama karyawan.
Rutinitas kerja yang monoton terlihat sebagai gambaran yang kurang termotivasinya karyawan untuk melakukan inovasi-inovasi baru di dalam suasana
bekerja. Budaya kerja seperti yang disebutkan di atas sangat berpengaruh di dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien.
I. Prinsip
Organisasi
Koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan Simplikasi KISS adalah merupakan prinsip‐prinsip organisasi.
4.1.4 Profil
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah merupakan satu- satunya Rumah Sakit Jiwa Pemerintah yang ada di Provinsi Sumatera Utara yang
memiliki kemampuan pelayanan diklasifikasikan Kelas “A” dengan sifat kekhususannya dikategorikan dengan type “B”. Selain melaksanakan pelayanan
kesehatan jiwa juga menyelenggarakan pendidikan yang meliputi: Keperawatan D3, D4, S1 dan Program Pendidikan Dokter S1 Kedokteran dan Program Pendidikan
Dokter Spesialis yang masing-masing bekerjasama dengan institusi Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Kesehatan se-Provinsi Sumatera Utara dan Fakultas Kedokteran FK-USU, FK- UISU, FK-UMI. Dengan kemampuan pelayanan yang dimiliki, saat ini Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara juga merupakan Rumah Sakit Jiwa Rujukan bagi rumah sakit yang ada di Provinsi Sumatera Utara dan bagi Rumah Sakit-Rumah
Sakit Umum yang ada di Pulau Sumatera Utara. Alamat
: Jl. Letjend. Jamin Ginting Km. 10 Telp. 061-8360305, 8360542, Fax. 8365167
Luas tanah : 38.210 m
2
Luas bangunan : 9.410 m
2
Kapasitas : 450 tempat tidur
Fasilitas perawatan : Terdiri dari Kelas I, II, III
Jenis Pelayanan : UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, Rehabilitasi,
Gangguan Mental Organik, Anak Remaja, Geriatri, Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa
Masyarakat, Psikologi, Fisioterapi, Brain Mapping, Pemeriksaan Rekam Otak, Pemeriksaan Napza,
Laboratorium Klinik, Apotik, Askes, dan Pelayanan Poli Umum.
Seiring meningkatnya orang yang menderita gangguan jiwa rata-rata rawat jalan, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara menangani pasien 40-50
orang per hari, dan 3-5 orang diantaranya merupakan pasien baru rawat inap. BOR
Universitas Sumatera Utara
lebih 100 Saat ini 471 orang sedang opname, dan UGD 4 orang per hari pelayanan di luar jam kerja.
4.1.5 Manajemen dan Kepegawaian Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara
A. Struktur Organisasi dan Mandat yang diberikan kepada Instansi
Sruktur Organisasi RS.Jiwa Daerah Provsu sesuai dengan peraturan Daerah Nomor: 9
tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tehknis Daerah Provinsi Sumatera
Utara. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu dipimpin oleh seorang Direktur, dibantu oleh 2 dua
Wakil Direktur dan terdiri dari 3tiga Bagian, dan 3 tiga Bidang, sebagaimana tersebut :
a. Direktur
b. Wakil
Direktur Administrasi, membawahi : 1.
Bagian Tata Usaha
2. Bagian
Keuangan 3.
Bagian Pengkajian dan Pengembangan
c. Wakil
Direktur Pelayanan, membawahi : 1.
Bidang Pelayanan Medik
2. Bidang
Penunjang Medik 3.
Bidang Keperawatan
d. Bagian
Tata Usaha, terdiri dari : 1.
Sub Bagian Umum
2. Sub
Bagian Kepegawaian e.
Bagian Keuangan, terdiri dari :
1. Sub
Bagian Anggaran 2.
Sub Bagian Penerimaan dan Pengeluaran
Universitas Sumatera Utara
f. Bagian
Pengkajian dan Pengembangan, terdiri dari : 1.
Sub Bagian Program
2. Sub
Bagian Pengembangan g.
Bidang Pelayanan Medik, terdiri dari :
1. Sub.
Bidang Rawat Jalan, UGD dan Rekam Medik 2.
Sub. Bidang Rawat Inap dan Rehabilitasi
h. Bidang
Penunjang Medik, terdiri dari : 1.
Seksi Laboratorium, Farmasi dan Gizi
2. Seksi
IPRS, Elektromedik dan IPAL i.
Bidang Keperawatan, terdiri dari :
1. Seksi
Keperawatan Rawat Jalan dan UGD 2.
Seksi Keperawatan Rawat Inap dan Rehabilitasi
B. Mandat Yang Diberikan Kepada Instansi
‐ Direktur 1.
Tugas :
Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas
memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kebijakan daerah yang bersifat spesifik
di bidang pelayanan kesehatan jiwa yang mencakup penatausahaan, keuangan,
pengkajian dan pengembangan, pelayanan medis, perawatan dan penunjang medis
serta tugas pembantuan.
2. Fungsi
:
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, Direktur
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan
konsep kebijakan standar teknis dalam bidang perencanaan, peningkatan,
pengembangan, pelayanan, pencegahan, obat‐obatan, pemulihan,
Universitas Sumatera Utara
rehabilitasi dan pembinaan, kerjasama dan kesehatan jiwa masyarakat di Provinsi
Sumatara Utara.
b. Perencanaan
dan penyelenggaraan pelayanan medis dan non medis, penunjang medis,
asuhan keperawatan, rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan
sesuai standar yang ditetapkan. c.
Penyelenggaraan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan,
pengkajian dan pengembangan sesuai standar yang ditetapkan.
d. Penyelenggaraan
perumusan kebijakan dalam bidang pembinaan dan perawatan kesehatan
jiwa sesuai standar yang ditetapkan. e.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai bidang tugas dan fungsinya.
f. Pelaporan
dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Gubernur
melalui Sekretaris Daerah sesuai standar yang ditetapkan. g.
Memberikan masukan yang perlu kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
h. Penyelenggaraan
penataan, pembinaan dan pengkoordinasian Unit Pelaksana Teknis
Badan. i.
Pemberian masukan yang perlu kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah sesuai
bidang tugas dan fungsinya.
3. Uraian
Tugas :
a. Menyelenggarakan
dan menetapkan kebijakan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara. b.
Memberi pengarahan penyusunan program kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Sumatera Utara.
c. Menggerakkan
pelaksanaan kegiatan program Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera
Utara. d.
Memantau pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara.
e. Mengendalikan
pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara.
f. Melaksanakan
pengawasan melekat.
Universitas Sumatera Utara
g. Membina
pegawai personil Mengendalikan pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Sumatera Utara. h.
Menyelenggarakan koordinasi dengan Instansi terkait.
i. Menetapkan
kebijakan pelayanan medik. j.
Menetapkan pengaturan pemakaian obat‐obatan.
k. Menetapkan
kebijakan Mengendalikan pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Sumatera Utara di bidang pengkajian dan pengembangan. l.
Mengawasi pelaksanaan kegiatan pelayanan medik.
m. Mengendalikan
pelaksanaan kegiatan pelayanan medik. n.
Menandatangani surat‐surat keluar dan naskah dinas lainnya.
o. Menetapkan
merekomendasikan hal‐hal yang berkaitan dengan mutasi, DP3, penempatan,
cuti, sanksi, promosi dan penghargaan pegawai Mengendalikan pelaksanaan
kegiatan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara. p.
Memerintahkan pembayaran dan menandatangani bukti pengeluaran uang.
q. Mengusulkan
besaran pola tarif kepada Gubernur Sumatera Utara. r.
Mendelegasikan sebagian wewenang di bidang medis, teknis dan administrasi.
3. Untuk
melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2 pasal
ini, Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dibantu oleh : a.
Wakil Direktur Pelayanan
b. Wakil
Direktur Administrasi
‐ Wakil Direktur Administrasi 1.
Tugas :
Wakil Direktur Administrasi mempunyai tugas membantu Direktur dalam melaksanakan
tugas otonomi, tugas dekonsentrasi dan menyelenggarakan koordinasi, pengawasan
yang selanjutnya ditetapkan oleh Direktur yang meliputi Bagian Tata Usaha, Bagian
Keuangan dan Bagian Pengkajian dan Pengembangan.
Universitas Sumatera Utara
2. Fungsi