yang mempunyai beban kerja kualitatif kategori tinggi sebanyak 40,6 dengan kinerja pada kategori tidak baik, sebaliknya responden yang mempunyai beban kerja
kualitatif kategori rendah sebanyak 3,1 mempunyai kinerja pada kategori baik, seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.15. Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat Berdasarkan Penilaian Atasan Langsung di RSUD. dr. Djasamen Saragih
Pematangsiantar
Beban Kerja Kuantitatif
Kinerja Perawat Berdasarkan Penilaian Atasan Langsung
Total p
Tidak baik Sedang
Baik n
n n
Tinggi 6
18.8 1
3.1 0.0
7 21.9
Sedang 10
31.3 11
34.4 1
3.1 22
68.7 0.052
Rendah 0.0
2 6.3
1 3.1
3 9.4
Jumlah 16
25.0 14
50.0 2
25.0 32 100.0
Beban Kerja Kualitatif
Kinerja Perawat Berdasarkan Penilaian Atasan Langsung
Total P
Tidak baik Sedang
Baik n
n n
Tinggi 13
40.6 1
9.4 1
3.1 15
46.9 Sedang
1 3.1
8 25,0
0.0 9
28.1 0.343
Rendah 2
6.3 5
15.6 1
3.1 8
25.0
Jumlah 16
25.0 14
50.0 2
25.0 32 100.0
4.7. Analisis Multivariat
Untuk menganalisis pengaruh variabel beban kerja kuantitatif dan kualitatif terhadap kinerja perawat gawat darurat berdasarkan implementasi konsep ABCD
serta penilaian atasan langsung di RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar menggunakan uji regresi ganda multiple regression dengan hasil sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
4.7.1. Analisis Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Perawat Gawat Darurat Berdasarkan Implementasi Konsep ABCD
Tabel 4.16. Hasil Uji Multivariat Regresi Ganda Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Perawat Gawat Darurat Berdasarkan
Implementasi Konsep ABCD
Variabel Independen t-hitung
B p
Beban Kerja
Kuantitatif X
1
-3.307 -0.985
0.003 Kualitatif
X
2
-3.725 -0.756
0.001 Constant
10.445 32.830
0.000 R Square = 48,6
Berdasarkan Tabel 4.16. di atas hasil uji regresi ganda diperoleh variabel beban kerja yang berpengaruh terhadap kinerja perawat gawat darurat berdasarkan
implementasi konsep ABCD di RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar adalah beban kerja kuantitatif dan kualitatif p0,05.
Berdasarkan nilai koefisien regresi B masing-masing variabel diatas dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut:
Y = b + b
I
X
1
+ b
2
X Dari keseluruhan variabel tersebut yang paling berpengaruh terhadap kinerja
2
Dari kedua jenis beban kerja tersebut, yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat gawat darurat berdasarkan implementasi konsep ABCD di RSUD. dr.
Djasamen Saragih Pematangsiantar adalah variabel beban kerja kuantitatif dengan nilai koefisien B -0,985.
Secara keseluruhan model regresi berganda yang digunakan mampu memprediksi besarnya pengaruh variabel beban kerja kuantitatif dan kualitatif
Y= 32.830 - 0.985 X
1
- 0.756 X
2
Universitas Sumatera Utara
terhadap kinerja perawat gawat darurat berdasarkan implementasi konsep ABCD di RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar sebesar 48,6 R Square, sedangkan
51,4 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model regresi yang digunakan.
4.7.2. Analisis Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Perawat Gawat Darurat Berdasarkan Penilaian Atasan Langsung.
Pengaruh variabel beban kerja kuantitatif dan kualitatif terhadap kinerja perawat gawat darurat berdasarkan penilaian atasan langsung di RSUD. dr. Djasamen
Saragih Pematangsiantar, dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.17. Hasil Uji Multivariat Regresi Ganda Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Perawat Berdasarkan Penilaian Atasan Langsung
Variabel Independen t-hitung
B p
Beban Kerja
Kuantitatif X
1
-3.341 -3.928
0.002 Kualitatif
X
2
-3.727 -2.986
0.001 Constant
8.314 103.202
0.000 R Square = 48,9
Berdasarkan Tabel 4.17. di atas hasil uji regresi ganda diperoleh variabel beban kerja yang berpengaruh terhadap kinerja perawat berdasarkan penilaian atasan
langsung di RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar adalah beban kerja kuantitatif dan kualitatif p0,05.
Berdasarkan nilai koefisien regresi B masing-masing variabel diatas dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Y = b + b
I
X
1
+ b
2
X i keeluruhan variabel tersebut yang paling berpengaruh terhadap kinerja
2
Dari kedua jenis beban kerja tersebut, yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat berdasarkan penilaian atasan langsung di RSUD. dr. Djasamen
Saragih Pematangsiantar adalah variabel beban kerja kuantitatif dengan nilai koefisien B -3.928.
Secara keseluruhan model regresi berganda yang digunakan mampu memprediksi besarnya pengaruh variabel beban kerja kuantitatif dan kualitatif terhadap kinerja
perawat berdasarkan penilaian atasan langsung di RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar sebesar 48,9 R Square, sedangkan 51,9 dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak termasuk dalam model regresi yang digunakan. Y= 103.202 – 3.928 X
1
– 2.986 X
2
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Perawat Gawat Darurat di RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Berdasarkan hasil uji statistik regresi berganda, diketahui variabel beban kerja kuantitatif dan kualitatif berpengaruh terhadap kinerja perawat gawat darurat
berdasarkan implementasi konsep ABCD maupun penilaian atasan langsung di RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar, sebagai pembahasan dapat dilihat
sebagai berikut: 5.1.1. Pengaruh Beban Kerja Kuantitatif terhadap Kinerja Perawat Gawat
Darurat di RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Berdasarkan hasil uji regresi berganda diketahui bahwa variabel beban kerja kuantitatif berpengaruh terhadap kinerja perawat gawat darurat berdasarkan
implementasi konsep ABCD maupun penilaian atasan langsung di RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar p0.05, dengan nilai koefisien negatif dan
signifikan, artinya semakin tinggi beban kerja kuantitatif yang harus dilakukan perawat di Instalasi Gawat Darurat IGD, menggunakan standar Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor : 81MENKESSKI2004, maka implementasi keperawatan gawat darurat dengan konsep ABCD : Airway management, Breathing management,
Circulation management dan Drug Defibrilator Disability tidak terlaksana secara baik.
Universitas Sumatera Utara