Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui bahwa perawat gawat darurat di RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar, sebesar 50,0 diantaranya mempunyai kinerja
pada kategori tidak baik, selebihnya pada kategori sedang 43,7 dan baik 6,3.
4.6. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan variabel beban kerja kuantitatif dan kualitatif dengan kinerja perawat gawat darurat berdasarkan implementasi konsep ABCD di
RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar, dilakukan uji Chi square dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.14. Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Berdasarkan Implementasi Konsep ABCD di RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Beban Kerja Kuantitatif
Kinerja Berdasarkan Implementasi Konsep ABCD
Total p
Tidak sesuai waktu standar
Sesuai waktu standar
n n
n
Tinggi 6
18.8 1
3.1 7
21.9 Sedang
13 40.6
9 28,1
22 68.7 0.019
Rendah 1
3.1 1
3.1 3
9,4
Jumlah 20
62.5 11 34.4
32 100.0 Beban Kerja
Kualitatif Kinerja Berdasarkan Implementasi
Konsep ABCD Total
p Tidak sesuai
waktu standar Sesuai waktu
standar n
n n
Tinggi 14
43.8 1
3.1 15
46.9 Sedang
4 12.5
4 12.5
9 28.1
0.006 Rendah
2 6.3
6 18.8
8 25,0
Jumlah 20
62.5 11
34.4 32
100.0
Universitas Sumatera Utara
Hasil tabulasi silang antara beban kerja kuantitatif dengan kinerja keperawatan gawat darurat berdasarkan implementasi konsep ABCD diketahui bahwa
responden yang mempunyai beban kerja kuantitatif kategori sedang sebanyak 40,6 dengan kinerja pada kategori tidak baik, sebaliknya responden yang mempunyai
beban kerja kuantitatif kategori tinggi sebanyak 18,8 dengan kinerja pada kategori tidak baik.
Demikian juga dengan tabel silang antara beban kerja kualitatif dengan kinerja keperawatan gawat darurat berdasarkan implementasi konsep ABCD
diketahui bahwa responden yang mempunyai beban kerja kualitatif kategori tinggi sebanyak 43,8 dengan kinerja pada kategori tidak baik, sebaliknya responden yang
mempunyai beban kerja kualitatif kategori rendah sebanyak 18,8 seluruhnya mempunyai kinerja pada kategori sedang.
Selanjutnya untuk mengetahui hubungan variabel beban kerja kuantitatif dan kualitatif dengan kinerja perawat gawat darurat berdasarkan penilaian atasan
langsung di RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar. Hasil tabulasi silang antara beban kerja kuantitatif dengan kinerja perawat
berdasarkan penilaian atasan langsung diketahui bahwa responden yang mempunyai beban kerja kuantitaitf kategori tinggi sebanyak 18,8 dengan kinerja pada kategori
tidak baik, sebaliknya 3,1 responden yang mempunyai beban kerja kuantitatif kategori rendah dengan kinerja pada kategori baik.
Demikian juga dengan tabel silang antara beban kerja kualitatif dengan kinerja perawat berdasarkan penilaian atasan langsung diketahui bahwa responden
Universitas Sumatera Utara
yang mempunyai beban kerja kualitatif kategori tinggi sebanyak 40,6 dengan kinerja pada kategori tidak baik, sebaliknya responden yang mempunyai beban kerja
kualitatif kategori rendah sebanyak 3,1 mempunyai kinerja pada kategori baik, seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.15. Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat Berdasarkan Penilaian Atasan Langsung di RSUD. dr. Djasamen Saragih
Pematangsiantar
Beban Kerja Kuantitatif
Kinerja Perawat Berdasarkan Penilaian Atasan Langsung
Total p
Tidak baik Sedang
Baik n
n n
Tinggi 6
18.8 1
3.1 0.0
7 21.9
Sedang 10
31.3 11
34.4 1
3.1 22
68.7 0.052
Rendah 0.0
2 6.3
1 3.1
3 9.4
Jumlah 16
25.0 14
50.0 2
25.0 32 100.0
Beban Kerja Kualitatif
Kinerja Perawat Berdasarkan Penilaian Atasan Langsung
Total P
Tidak baik Sedang
Baik n
n n
Tinggi 13
40.6 1
9.4 1
3.1 15
46.9 Sedang
1 3.1
8 25,0
0.0 9
28.1 0.343
Rendah 2
6.3 5
15.6 1
3.1 8
25.0
Jumlah 16
25.0 14
50.0 2
25.0 32 100.0
4.7. Analisis Multivariat