52
4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Pengujian Secara Serempak Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu reputasi underwriter, reputasi auditor, umur perusahaan, dan Earning per Share
EPS secara serempak berpengaruh signifikan terhadap underpricing. Apabila Fhitung Ftabel atau nila
i signifikansi α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas dalam model regresi secara serempak berpengaruh terhadap
underpricing. Hasil Uji F menggunakan SPSS dapat dilihat dalam Tabel 4.8 berikut ini :
Tabel 4.8 Hasil Uji Serempak
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.291 4
.073 2.872
.030
b
Residual 1.598
63 .025
Total 1.890
67 a. Dependent Variable: Initial_Return
b. Predictors: Constant, Umur, Reputasi_Underwriter, Reputasi_Auditor, EPS
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah SPSS
Pada tabel 4.8, kita dapat melihat bahwa nilai F 2,872 dengan signifikansi 0,030 p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kesemua variabel, yaitu variabel
reputasi underwriter, reputasi auditor, umur perusahaan, dan earning per share berpengaruh terhadap underpricing.
4.2.4.2 Pengujian Secara Parsial Uji t
Uji statistik t menunjukkan pengaruh satu variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini dilakukan
untuk melihat apakah variabel reputasi underwriter, reputasi auditor, umur
Universitas Sumatera Utara
53
perusahaan, dan earning per share berpengaruh terhadap underpricing secara parsial. Apabila nilai signifikansi
α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel bebas dalam model regresi berpengaruh terhadap
underpricing. Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.7, maka dapat disimpulkan :
1. Variabel reputasi underwriter dengan nilai t = -1,670 dan signifikansi 0,100
p0,05 menunjukkan bahwa variabel reputasi underwriter memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap underpricing.
2. Variabel reputasi auditor dengan nilai t = -2,273 dan signifikansi 0,026
p0,05 menunjukkan bahwa variabel reputasi auditor memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing.
3. Variabel Earning per Share EPS dengan nilai t = -1,100 dan signifikansi
0,275 p0,05 menunjukkan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh negatif dan tidak signfikan terhadap underpricing.
4. Variabel umur perusahaan dengan nilai t = -0,338 dan signfikansi 0,737
p0,05 menunjukkan bahwa variabel umur perusahaan memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap underpricing.
4.2.4.3 Koefisien Determinasi Uji R
2
Dalam penelitian ini, analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisiensi determinasi antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen X variabel Y sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
Universitas Sumatera Utara
54
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .393
a
.154 .101
.159284 1.970
a. Predictors: Constant, Umur, Reputasi_Underwriter, Reputasi_Auditor, EPS b. Dependent Variable: Initial_Return
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah SPSS
Dari tabel 4,9, kita dapat melihat bahwa nilai adjusted R square adalah 0,101 10,1. Yang berarti, sebesar 10,1 variabel underpricing dapat
dijelaskan oleh variabel independen, yaitu variabel reputasi underwriter, reputasi auditor, Earning per Share EPS, dan umur perusahaan, sedangkan sisanya
89,9 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Reputasi Underwriter terhadap Underpricing
Hasil pengujian variabel reputasi underwriter terhadap underpricing menunjukkan bahwa variabel reputasi underwriter berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap underpricing pada saham perusahaan yang melakukan Initial Public Offering IPO di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini relevan
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Yasa 2008, Aprilianti 2008, Hapsari 2012 dan Kristiantari 2012 yang menunjukkan reputasi underwriter
berpengaruh negatif terhadap underpricing.
Universitas Sumatera Utara