55
Menurut Anoraga dan Pakarti 2001, dalam menjalankan fungsinya, underwriter senantiasa menjaga citra baiknya sebagai profesional dan dituntut
untuk memiliki integritas tinggi di mata masyarakat. Publik cenderung melihat terlebih dahulu pihak yang menjadi underwriter dalam menghadapi penawaran
perdana Reputasi underwriter ini menjadi pertimbangan bagi investor untuk melakukan investasi. Semakin baik kemampuan underwriter untuk melakukan
penjaminan emisi, maka underpricing akan semakin rendah. Apabila underwriter gagal, maka akan mempengaruhi reputasinya di mata investor, sehingga dapat
menghambat perusahaan penjamin emisi untuk memperoleh transaksi potensial di masa depan.
Namun underwriter juga tidak dapat menetapkan harga yang terlalu rendah dikarenakan perusahaan menginginkan dana hasil IPO yang besar dan
dengan menetapkan harga penawaran saham yang terlalu rendah merupakan suatu biaya bagi perusahaan. Untuk meminimumkan risiko, underwriter biasanya
membentuk sindikasi, yaitu kelompok perusahaan sekuritas yang bersama-sama membeli dan memasarkan saham emiten. Jika terdapat kerugian maka kerugian
tersebut akan ditanggung bersama.
4.3.2 Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Underpricing
Hasil pengujian variabel reputasi auditor terhadap underpricing menunjukkan bahwa variabel reputasi auditor berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap underpricing pada saham perusahaan yang melakukan Initial Public Offering IPO di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini relevan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Rajafindra dan Kwan 2012 yang
Universitas Sumatera Utara
56
menunjukkan reputasi underwriter berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing.
4.3.3 Pengaruh Earning per Share terhadap Underpricing
Hasil pengujian variabel Earning per Share EPS terhadap underpricing menunjukkan bahwa variabel EPS berpengaruh negatif terhadap underpricing
pada saham perusahaan yang melakukan Initial Public Offering IPO di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Ardiansyah 2004 dan Handayani 2008 yang membuktikan bahwa EPS berpengaruh negatif terhadap underpricing.
Variabel EPS merupakan proxy laba per lembar saham perusahaan yang diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian
keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham. Besarnya EPS juga dapat mengurangi ketidakpastian sehingga dapat
menurunkan nilai underpricing.
4.3.4 Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Underpricing
Pengujian variabel umur perusahaan terhadap underpricing menunjukkan bahwa variabel umur perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap underpricing pada saham perusahaan yang melakukan Initial Public Offering IPO di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini tidak konsisten
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Suyatmin Sujadi 2006, Yoga 2010 dan Putra 2010 yang menyatakan variabel umur perusahaan berpengaruh
negatif terhadap underpricing.
Universitas Sumatera Utara
57
Umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap underpricing, karena umur perusahaan pada dasarnya menunjukkan kemampuan perusahaan dapat bertahan
hidup dan banyaknya informasi yang bisa diserap oleh publik. Hal ini menambah kepercayaan investor terhadap perusahaan karena umur perusahaan merupakan
salah satu hal yang dipertimbangkan investor dalam menanamkan modalnya.
Universitas Sumatera Utara
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan