Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

48 Variance Inflation Factor yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu model regresi. Nilai VIF yang lebih besar dari 10 dan tolorence lebih kecil dari 0,10 menunjukkan adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Reputasi_Underwriter .909 1.100 Reputasi_Auditor .996 1.004 EPS .892 1.121 Umur .976 1.024 a. Dependent Variable: Initial_Return Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah SPSS Dari Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai VIF untuk semua variabel independen lebih kecil dari 10 dan memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa data yang diperoleh dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan periode t ₋₁ sebelumnya.Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi.Uji autokorelasi pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Durbin Watson. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .393 a .154 .101 .159284 1.970 Universitas Sumatera Utara 49 a. Predictors: Constant, Umur, Reputasi_Underwriter, Reputasi_Auditor, EPS b. Dependent Variable: Initial_Return Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah SPSS Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui nilai statistik D-W sebesar 1,970. dimana nilai du adalah 1,17335 maka 1,73351,9702,03 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada terjadi autokorelasi positif maupun korelasi negatif dalam penelitian ini.

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastitas Ghozali, 2005. Pada penelitian ini digunakan uji Glesjer. Jika nilai signifikan 0,05 maka model regresi tidak terjadi heterokedastitas, sebaliknya jika nilai signifikan 0,05 maka dalam model regresi terjadi heterokedastitas. Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .174 .034 5.110 .000 Reputasi_Underwriter -.007 .008 -.106 -.833 .408 Reputasi_Auditor -.024 .024 -.119 -.981 .331 EPS -7.299E-5 .000 -.174 -1.364 .178 Umur -.001 .001 -.089 -.732 .467 a. Dependent Variable: abs_residu Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah SPSS Pada Tabel 4.6 menunjukan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut. Hal ini terlihat dari dari Universitas Sumatera Utara 50 probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastitas.

4.2.3 Pengujian Regresi Linear Berganda