Perancangan Untuk Meminimalkan Biaya Bahan Dan Tenaga Kerja DFM Design for Manufacturing

Dasar dalam penentuan nilai perkiraan biaya adalah faktor tingkat kesulitan. Kedua variabel ini memiliki hubungan yakni : semakin sulit suatu karakteristik teknik dibuat, akan semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan. Perkiraan biaya dinyatakan dalam persentase dan dipengaruhi berbagai pertimbangan dari si perancang sendiri. Perkiraan biaya dihitung dengan rumusan : Perkiraan biaya = 100 Kesulitan Tingkat Total Atribut Kesulitan Tingkat 

3.2. Perancangan Untuk Meminimalkan Biaya Bahan Dan Tenaga Kerja

5 Bahan dan biaya tenaga kerja yang murah dapat ditentukan dengan beberapa metode desain ramah biaya seperti Design for Manufacturing DFM. Hasil studi terdahulu menunjukkan bahwa 60 dari total biaya siklus hidup produk ditentukan pada tahap perancangan. Pada saat 80 dari rancangan telah diselesaikan, maka 80 dari biaya produksi juga telah ditetapkan. Gambar 3.2. Empat Fase QFD 5 Jack B. Revelle, dkk. The QFD Handbook. New York: John Wiley Sons, 1998, h. 72-73 Universitas Sumatera Utara Dalam empat fase pendekatan QFD, tahap pertama adalah mengubah kebutuhan konsumen ke kebutuhan desain atau yang disebut dengan tahapan perancangan produk, dan pada tahap kedua mengubah kebutuhan desain menjadi menjadi parts characteristic atau yang disebut dengan tahap Part Deployments. Pada tahap kedua inilah dimana kebutuhan seperti biaya yang murah, biaya tenaga kerja yang lebih rendah maka digunakan untuk tools seperti DFM.

3.3. DFM Design for Manufacturing

6 Desain adalah rangkaian kegiatan dimana informasi yang diketahui ditambahkan pada objek yang dirancang, penyempurnaan misalnya, dibuat lebih rinci, dimodifikasi, atau dibuat lebih jelas. Proses desain mengubah keadaan informasi yang ada tentang objek yang dirancang. Melalui desain yang berhasil, jumlah informasi yang tersedia mengenai objek yang dirancang meningkat. Hasil dari desain menyediakan informasi menjadi lebih lengkap dan lebih rinci sampai akhirnya ada informasi yang cukup untuk melakukan proses manufaktur. Desain, oleh karena itu, adalah sebuah proses yang mengubah informasi tentang bentuk atau benda yang dirancang, sedangkan manufaktur yaitu, produksi memodifikasi keadaan fisiknya. Permasalahan desain muncul ketika ada keinginan untuk informasi tentang objek yang dirancang. Masalah desain muncul ketika ada keinginan untuk menghasilkan informasi lebih banyak atau lebih baik tentang objek yang dirancang, ketika kita ingin mengembangkan hal baru namun belum diketahui 6 Corrado Poli, 2001, Design for Manufacturing: A Structured Approach Butterworth: Elsevier ScienceTechnology Books, h.1-3. Universitas Sumatera Utara Design for Manufacturing DFM adalah filosofi dan pola pikir di mana input yang digunakan untuk proses manufaktur pada tahap awal desain untuk merancang bagian dan produk yang dapat diproduksi lebih mudah dan lebih ekonomis. Design for Manufacturing melibatkan setiap aspek dari proses desain di mana isu-isu yang terlibat dalam pembuatan objek yang dirancang dianggap eksplisit dengan maksud untuk mempengaruhi desain. Pertimbangan biaya perkakas atau waktu diperlukan, biaya pengolahan atau pengendalian, waktu perakitan atau biaya, perlindungan untuk manusia selama manufaktur misalnya, keselamatan pekerja atau kualitas kerja yang dibutuhkan, ketersediaan bahan atau peralatan, merupakan contoh dari aspek desain. Desain untuk manufaktur terjadi sepanjang proses desain. 7 Desain untuk produksi meliputi dua fungsi yaitu perancangan produk dan perancangan proses. Perancangan proses merupakan pengembangan metode manufaktur sehingga suatu produk dapat diproduksi dengan harga bersaing. Desain untuk produksi tidak hanya termasuk desain untuk produksi ekonomis tetapi juga semua hal yang berkaitan dengan rancangan produk. 8 Metodologi desain yang paling umum adalah desain untuk proses manufaktur Design For Manufacturing DFM, yang merupakan kepentingan yang sifatnya umum karena langsung menginformasikan biaya-biaya manufaktur. Biaya manufaktur merupakan penentu utama dalam keberhasilan ekonomis dari produk. Keberhasilan ekonomis tergantung dari marjin keuntungan 7 Benjamin W. Niebel dan Alan B. Drapper, 1974, Product Design and Process Engineering, Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha, h. 1-2. 8 Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger, 2008, Product Design and Development, 4 th Edition, Singapore: McGraw-Hill, h. 233-235. Universitas Sumatera Utara dari tiap penjualan produk dan berapa banyak yang dapat dijual oleh perusahaan. Marjin keuntungan merupakan selisih antara harga jual pabrik dengan biaya pembuatan produk. Jumlah unit yang dijual dan harga jual sangat ditentukan oleh kualitas produk secara keseluruhan. Secara ekonomis, rancangan yang berhasil tergantung dari jaminan kualitas produk yang tinggi, sambil meminimasi biaya manufaktur. DFM merupakan salah satu metode untuk mencapai sasaran ini. Pelaksanaan DFM yang efektif mengarahkan pada biaya manufaktur yang rendah tanpa mengorbankan kualitas produk. Perancangan untuk proses manufaktur merupakan salah satu dari pelaksanaan yang paling terintegrasi yang terlibat dalam pengembangan produk. DFM menggunakan informasi dari beberapa tipe, termasuk di antaranya : 1. S ketsa, gambar, spesifikasi dan alternatif-alternatif rancangan 2. S uatu pemahaman detail tentang proses produksi dan perakitan 3. P erkiraan biaya manufaktur, volume produksi, dan waktu peluncuran produk DFM dimulai selama tahapan pengembangan konsep, sewaktu fungsi- fungsi dan spesifikasi produk ditentukan. Ketika melakukan pemilihan suatu konsep produk, biaya hampir selalu merupakan satu kriteria untuk pengambilan keputusan, walaupun perkiraan biaya pada tahap ini sangatlah subjektif dan merupakan pendekatan. Spesifikasi produk pada saat difinalisasi, tim membuat pilihan trade- Universitas Sumatera Utara off di antara karakteristik kinerja yang diinginkan. Tahapan metode DFM dapat dilihat pada Gambar 3.3. Sumber: Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger, 2008, Product Design and Development, 4 th Edition, Singapore: McGraw-Hill, Gambar 3.3. Metode Perancangan untuk Proses Manufaktur 1. Memperkirakan Biaya Manufaktur Biaya manufaktur merupakan jumlah seluruh biaya untuk input dari sistem dan untuk proses pembuangan output yang dihasilkan oleh sistem. Biaya untuk produk,sebagian besar, perusahaan biasanya menggunakan biaya manufaktur, yang dihitung dengan membagi total biaya manufaktur untuk beberapa periode biasanya dalam kuartal atau tahun dengan jumlah unit produksi yang dihasilkan selama periode tersebut. Biaya manufaktur dari suatu produk yang terdiri dari tiga kategori: Universitas Sumatera Utara a. Biaya-biaya komponen: Komponen-komponen dari suatu produk mencakup komponen standar. Komponen berdasarkan pesanan yang dibuat berdasarkan rancangan pembuat dari material mentah, seperti lembaran baja, biji plastik atau batangan aluminium. Komponen pesanan dibuat di pabrik sendiri, sementara yang lain dihasilkan oleh pemasok berdasarkan spesifikasi rancangan pembuat. b. Biaya-biaya perakitan: barang-barang diskrit biasanya dirakit dari komponen-komponen. Proses perakitan hampir selalu mencakup biaya upah tenaga kerja dan juga mencakup biaya peralatan dan perlengkapan. c. Biaya-biaya overhead: Overhead merupakan kategori yang digunakan untuk mencakup seluruh biaya-biaya lainnya. dibedakan menjadi dua tipe yaitu pendukung dan alokasi tidak langsung. Biaya pendukuung adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan penanganan material, jaminan kualitas, pembelian, pengiriman, penerimaan, dan pemeliharaan. Biaya alokasi tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dikaitkan secara lansung seperti gaji pegawai, penjaga keamanan dan perawatan bangunan karena kegiatan-kegiatan ini terbagi di antara beberapa produk dan sulit untuk mengalokasikan secara lansung pada suatu produk secara spesifik. Elemen-elemen biaya manufaktur dapat dikategorikan seperti pada Gambar 3.4. Universitas Sumatera Utara Biaya Manufaktur Komponen- komponen Standar Custom Proses Bahan Baku Alat Bantu Perakitan Perlengkapan dan Alat bantu Tenaga Kerja Overhead Penunjang Alokasi tidak lansung Sumber: Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger, 2008, Product Design and Development, 4 th Edition, Singapore: McGraw-Hill, Gambar 3.4. Elemen-elemen Biaya Manufaktur 2. Mengurangi Biaya Komponen Produk diskrit yang sangat bersifat teknik, biaya komponen ysang dibeli akan menjadi elemen biaya yang paling berarti. Bagian ini menginformasikan beberapa strategi untuk meminimasi biaya-biaya tersebut. a. Memahami Batasan-batasan Proses dan Dasar-dasar Biaya Komponen mungkin dapat ditentukan harganya secara sederhana, karena perancang tidak memahami kemampuan dasar biaya, dan batasan-batasan proses produksi. Seorang perancang mungkin menetapkan dimensi dengan toleransi yang terlalu ketat, tanpa memahami kesulitan untuk memperoleh keakurasian semacam itu dalam produksi. Perancangan ulang komponen berguna untuk mendapatkan kinerja yang sama seraya menghindari langkah manufaktur yang menimbulkan biaya, perancang harus mengetahui tipe operasi apa yang sulit dilakukan dalam produksi Universitas Sumatera Utara dan dengan dasar biaya tertentu. b. Merancang Ulang Komponen Untuk Mengurangi Langkah-langkah Pemrosesan Kecermatan rancangan yang diusulkan akan mengarahkan pada usulan rancangan ulang yang dapat menghasilkan penyederhanaan proses produksi. Pengurangan jumlah langkah dalam proses pabrikasi umumnya memberikan hasil pengurangan biaya. Komponen aluminium mungkin tidak harus dicat, khususnya jika tidak dapat dilihat langsung oleh pengguna. Pada beberapa kasus, beberapa tahap mungkin untuk dikurangi melalui substitusi tahapan proses alternatif. c. Pemilihan Skala Ekonomi Yang Sesuai Untuk Pemrosesan Komponen Biaya manufaktur untuk suatu produk biasanya turun bila volume produksi meningkat. Gejala ini merupakam skala ekonomi. Skala ekonomi untuk suatu komponen yang dibuat terjadi karena dua alasan berikut: 1 biaya tetap dibagi di antara lebih banyak unit dan 2 biaya variabel menjadi lebih rendah karena perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan proses- proses dan peralatan yang lebih luas dan efisien. Contoh untuk komponen plastik, biaya cetaknya lebih murah bila produk yang dihasilkan semakin banyak. d. Standardisasi Komponen-komponen dan Proses-proses Prinsip skala ekonomis juga digunakan dalam pemilihan komponen dan proses. Jika volume produksi bertambah, biaya per unit komponen akan Universitas Sumatera Utara berkurang. 3. Mengurangi Biaya Perakitan Perancangan untuk perakitan Design For Assembly DFA kadang dinyatakan sebagai bagian DFM yang melibatkan minimasi biaya perakitan. Fokus perhatian pada biaya perakitan akan memberikan manfaat tidak langsung yang kuat. 4. Mempertimbangkan Pengaruh Keputusan DFM Pada Faktor Lainnya Minimasi biaya manufaktur tidak hanya merupakan sasaran proses pengembangan produk. Keberhasilan produk secara ekonomis juga tergantung dari kualitas produk, berkurangnya waktu pengenalan, dan biaya pengembangan produksi. Keberhasilan ekonomis suatu proyek dikompromikan dalam rangka memaksimumkan keberhasilan a. Pengaruh DFM pada Waktu Pengembangan Waktu pengembangan dapat menjadi sangat berharga. Karena alasan inilah, keputusan DFM harus dievaluasi untuk melihat pengaruhnya pada waktu pengembangan, seperti pengaruhnya juga pada biaya manufaktur b. Pengaruh DFM pada Biaya Pengembangan Biaya pengembangan sangat simetris dengan waktu pengembangan. Perhatian yang sama mengenai keterkaitan antara kerumitan dan waktu pengembangan digunakan untuk biaya pengembangan. c. Pengaruh DFM pada Kualitas Produk Tim harus mengevaluasi pengaruh keputusan pada kualitas produk sebelum mengambil keputusan DFM. Di bawah kondisi ideal ini, Universitas Sumatera Utara tindakan untuk mengurangi biaya manufaktur juga akan memperbaiki kualitas produk. Sebagai contoh, produk baru manifold akan dapat mereduksi biaya, reduksi berat, dan perbaikan kinerja mesin. d. Pengaruh DFM pada Faktor-faktor Eksternal Keputusan perancangan mungkin memiliki implikasi melebihi tanggung jawab suatu tim pengembangan tunggal. Batasan ekonomis, implikasi ini mungkin dipandang sebagai masalah eksternal. Dua masalah eksternal adalah komponen yang digunakan kembali dan biaya daur hidup.

3.4. Kuesioner