Pengukuran Waktu Populasi dan Sampel

k = jumlah butir pertanyaan b 2  = varians butir pertanyaan t 2  = varians total butir pertanyaan

3.7. Pengukuran Waktu

14 Prosedur dalam menentukan waktu baku untuk elemen kerja dengan menggunakan studi waktu langsung adalah: 1. Definisikan dan dokumentasikan metode standar. 2. Bagi pekerjaan tersebut ke dalam elemen kerja. 3. Ukur waktu elemen kerja untuk mendapatkan waktu pengamatan. 4. Evaluasi kinerja operator dengan performansi standar yaitu performance rating untuk mendapatkan waktu normal. 5. Tambahkan allowance dalam perhitungan waktu normal untuk mendapatkan waktu baku. 15 Tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian ± 10 digunakan dalam pengukuran waktu. Pernyataan tersebut berarti kesempatan total 95 dari 100 dimana rata-rata dari sampel dari elemen tidak mengalami kesalahan lebih dari ±10 dari waktu sebenarnya. 2 α2 x k s t n        dimana : α2 t = nilai t-student pada tingkat kepercayaan α 95 = 2.262 14 Mikell P Groover, 2007, Work Systems and The Methods, Measurement, and Management USA:Pearson Education, h. 343. 15 Ibid., h. 352-353. Universitas Sumatera Utara s = standar deviasi k = tingkat ketelitian, yang digunakan sebesar 10 x = rata-rata n = jumlah pengukuran minimum

3.8. Teknik Pembuatan Diagram dan Peta

16 Peta dan diagram umumnya digunakan untuk menganalisis kegiatan yang telah ada, kegiatan yang bertahap, atau aktivitas kerja lainnya yang bertujuan untuk melakukan perbaikan. Asumsi mendasar adalah dengan mengevaluasi situasi kerja secara terperinci, dan membuat pengawasan kritis, perbaikan dapat ditemukan lebih menyeluruh dibandingkan hanya dengan menggunakan pemeriksaan secara maskroskopik dengan mata biasa. Perbaikan yang mungkin mencakup pengurangan waktu siklus dan biaya, menghilangkan langkah yang tidak diperlukan, mengurangi tanda-tanda bahaya, dan memperbaiki kualitas produk. Peta dan diagram dapat juga digunakan untuk menunjukkan usulan untuk cara baru dari penyelesaian operasi yang sama, atau untuk merancang operasi baru yang belum pernah diimplementasikan sebelumnya. Teknik pembuatan peta dan diagram yang telah dikembangkan selama beberapa tahun ini dengan keilmuan teknik industri. Kategori dari peta dan diagram tersebut antara lain: 1. Operation Charts Peta Operasi 2. Process Charts Peta Proses 16 Ibid., h. 235-237. Universitas Sumatera Utara 3. Flow Diagrams Diagram Alir 4. Activity Charts Peta Aktivitas

3.8.1. Operation Chart Peta Operasi

Peta operasi adalah gambaran dan representasi simbolik dari operasi kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk. Ada dua tipe kegiatan dalam peta operasi, yaitu: 1. Kegiatan pemrosesan dan perakitan 2. Kegiatan inspeksi atau pemeriksaan Peta operasi dapat juga digunakan untuk menganalisis langkah-langkah yang melibatkan pelayanan, namun pengaplikasian peta ini kurang umum dilakukan. Peta operasi terdiri dari rangkaian bagian vertikal, yang tiap bagiannya menggambarkan tahapan dari operasi dan inspeksi pada komponen produk. Peta operasi hanya menggunakan dua simbol operasi dan inspeksi. Simbol yang digunakan pada Peta Operasi dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Simbol yang Digunakan dalam Peta Operasi Simbol Huruf Deskripsi O Kegiatan Pemrosesan Operasi atau Perakitan. Kegiatan pemrosesan terdiri dari perubahan bentuk, atribut, atau permukaan material atau komponen kerja. Kegiatan perakitan merupakan penggabungan dua part atau lebih untuk menyusun sebuah rakitan I Kegiatan pemeriksaan. Pemeriksa memeriksa bahan, komponen kerja, atau perakitan untuk kualitas dan kuantitas. Sumber: Mikell P Groover, 2007, Work Systems and The Methods, Measurement, and Management USA:Pearson Education Universitas Sumatera Utara Bagian atas dari tiap bagian dimulai dengan material atau part yang dibeli, dan langkah-langkah ditunjukkan dengan simbol dan penjelasan singkat. Waktu penyelesaian kegiatan misalnya waktu baku terkadang tercakup di dalamnya. Penyelesaian komponen dapat dilihat apabila telah dilakukan perakitan ke bagian kanan. Kolom paling kanan biasanya menunjukkan komponenpart basis atau utama dari perakitan. Komponen tersebut merupakan komponen tempat penggabungan komponen lainnya. Pengembangan daftar rincian dari operasi untuk komponen dan hasil rakitan menjadi produk akhir adalah langkah pertama dalam analisis peta operasi. Langkah kedua adalah pemeriksaan peta untuk melakukan perbaikan yang dimungkinkan. Fokus dari peta operasi adalah pada material dari produk dan operasi yang dilakukan pada komponen tersebut, sehingga langkah pemeriksaan dilakukan dengan pertanyaan dalam prosedur yang bertujuan pada material dan operasi. Pendekatan sistematis dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pertanyaan. Pertanyaan tersebut dapat dilihat dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2. Daftar Pertanyaan yang Digunakan untuk Menganalisis Peta Operasi Pertanyaaan yang Berkaitan dengan Material atau Bahan 1. Apa alternatif material yang dapat dimulai lebih dahulu? misalnya apakah plastik atau logam? 2. Apakah perubahan rancangan memungkinkan part dibeli sesuai standar item yang tersedia? 3. Apakah bisa beberapa fungsi komponen dilkombinasikan menjadi satu komponen melalui perubahan rancangan? 4. Keputusan membuat atau membeli; Apakah part tersebut sebaiknya diproduksi di pabrik sendiri atau dibeli dari pemasok luar? Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Daftar Pertanyaan yang Digunakan untuk Menganalisis Peta Operasi Lanjutan Pertanyaan yang Berkaitan dengan Kegiatan Pemrosesan atau Perakitan 1. Apa tujuan dari tiap kegiatan pemrosesan? 2. Apakah proses tersebut diperlukan? 3. Apakah operasi tersebut dapat dihilangkan, dikombinasikan, atau disederhanakan? 4. Apakah proses tersebut dapat dilakukan secara otomatis? 5. Apakah metode penggabungan yang berbeda dapat digunakan untuk perakitan? misalnya penggunaan snap fit untuk mempercepat waktu Pertanyaan yang Berkaitan dengan Kegiatan Inspeksi 1. Apa tujuan dari kegiatan inspeksi? 2. Apakah kegiatan inspeksi diperlukan? 3. Apakah kegiatan inspeksi dapat dikombinasikan dengan kegiatan sebelumnya atau kegiatan perakitan? 4. Jika performa operasi 100, apakah itu dapat ditunjukkan melalui pengambilan sampel untuk mengurangi waktu? 5. Apakah kegiatan inspeksi dapat dilakukan secara otomatis? Sumber: Mikell P Groover, 2007, Work Systems and The Methods, Measurement, and Management USA:Pearson Education

3.9. Populasi dan Sampel

17 Populasi dapat didefinisikan sebagai keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan investigasi oleh peneliti. Sedangkan sampel adalah sebuah subset dari populasi yang terdiri dari sejumlah elemen dari populasi ditarik sebagai sampel melalui mekanisme tertentu dengan tujuan tertentu. Alasan penggunaan sampel untuk mempelajari karakteristik sebuah populasi ialah berkaitan dengan banyak faktor yang menjadi kendala apabila analisis dilakukan terhadap populasi secara langsung. 17 Opcit., h. 235-237. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tugas sarjana dilakukan pada PT. Sri Intan Karplas Industry yang terletak di Jl. Sunggal, 220, Medan Helvetia, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga bulan Februari.

4.2. Jenis Penelitian

Penelitian tugas sarjana ini adalah penelitian deskriptif karena bertujuan untuk mendeskripsikan secara faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek tertentu. Berdasarkan metodenya, penelitian ini berjenis penelitian analisis kerja dan aktivitas. Hal ini dikarenakan penelitian ini berupaya untuk menyelidiki secara terperinci aktivitas atau pekerjaan agar mendapat rekomendasi untuk perbaikan sehingga mencapai efisiensi.

4.3. Objek Penelitian

Objek pada penelitian tugas sarjana ini adalah proses produksi karung goni plastik. Peninjauan dilakukan terhadap produk dan proses pembuatan produk dari awal hingga selesai. Universitas Sumatera Utara