Menghitung Biaya Manufaktur Awal Mengurangi Biaya Komponen

5.2.6. Perbaikan Rancangan Proses Produksi dengan Design for

Manufacturing DFM bertujuan untuk menghasilkan produk dengan biaya yang minimum dan kualitas yang tinggi low cost, high quality. Perbaikan rancangan didasari dari hasil QFD fase II dengan ukuran kinerja part kritis yang paling tinggi. Part kritis QFD fase II dengan ukuran kinerja yang paling tinggi adalah jumlah LDPE. Fokus perbaikan dengan menggunakan metode DFM adalah untuk atribut dan karakteristik dari kedua part kritis tersebut. Kesimpulan dari hasil QFD untuk perbaikan menggunakan DFM adalah dibutuhkannya analisa terhadap bahan penyusun produk dan proses produksinya sehingga didapatkan penyelesaian masalah terhadap mutu produk yang diinginkan konsumen. Oleh karena itu, pengolahan DFM akan dimulai dengan menganalisa struktur produk dan operation chart lalu menghitung biaya manufaktur awal, mengurangi biaya komponen, mengurangi biaya produksi, dan menghitung ulang biaya manufaktur.

5.2.6.1. Menghitung Biaya Manufaktur Awal

Biaya manufaktur merupakan jumlah seluruh biaya untuk input dari sistem dan untuk proses pembuangan output yang dihasilkan oleh sistem. Biaya manufaktur terdiri atas biaya komponen, biaya perakitan dan biaya penunjang lainnya. Biaya komponen adalah biaya bahan baku langsung dan biaya bahan baku tak langsung. Biaya produksi adalah besarnya biaya yang diperlukan untuk melakukan suatu proses produksi. Universitas Sumatera Utara 1. Biaya komponen Biaya bahan baku langsung per unit. Biaya bahan baku langsung per unit dapat dihitung dari kuantitas bahan baku langsung yang dihitung per satu jam 1 jam = 2200 lembar. Perhitungan biaya bahan baku langsung per jam ditunjukkan oleh Tabel 5.31. Tabel 5.31. Perhitungan Biaya Bahan Baku Awal per Jam Bahan Langsung Kebutuhanjam Satuan Harga Satuan Biaya Rp Biji PP 76,50 Kg 32.500 2.486.250 Biji LDPE 8,50 Kg 9.100 77.350 Benang tenun 3.960 Meter 7,5 29.700 Tinta 1 Kg 2.167 2.167 Total biaya per jam Rp 2.595.467 Total biaya bahan baku langsung per unit Rp 1.179,76 Sumber : Pengumpulan Data 2. Biaya produksi Biaya produksi adalah upah tenaga kerja langsung yang besarnya dibagi dengan jumlah produksi. Upah tenaga kerja langsung yang dihitung disini adalah upah pokok sebesar Rp 10.000orangjam. Total Upah Tenaga Kerja Jam = 10.000 × 25 = 250.000 Upah Tenaga Kerja Unit = 250.000 2.200 = 113,64 3. Total biaya manufaktur Total biaya manufaktur diperoleh dengan menjumlahkan seluruh komponen biaya yaitu biaya langsung, biaya bahan tak langsung dan upah tenaga kerja langsung. Total biaya manufaktur awal ditunjukkan oleh Tabel 5.32. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.32. Total Biaya Manufaktur Awal No. Komponen Biaya Jumlah Biaya per Unit Produk Rp 1 Bahan Baku per Unit 1179,76 3 Tenaga Kerja Langsung per Unit 113,64 Total Biaya Manufaktur Awal per Unit Rp 1293,14 Sumber: Pengolahan Data

5.2.6.2. Mengurangi Biaya Komponen

Biaya komponen termasuk salah satu faktor yang berpengaruh terhadap biaya produksi. proses pengurangan biaya komponen adalah dengan cara merancang ulang komponen untuk mengurangi langkah-langkah pemrosesan 21 . Komponen penyusun dapat dilihat dari struktur produk. Struktur produk menjelaskan secara diagram bagaimana produk akhir yang akan diproduksi disusun dari komponen-komponennya 22 . Struktur produk pada umumnya dibuat oleh bagian desain dan rekayasa. Gambar 5.4 menunjukkan struktur produk awal karung plastik. Struktur produk tersebut menunjukkan terdapat 5 komponen penyusun produk dan tersusun atas 3 tingkatan. Analisa terhadap biaya komponen dapat diidentifikasi dari hasil QFD fase II yaitu jumlah LDPE, PP dan scrap. Analisis terhadap fungsi komponen ditunjukkan oleh Tabel 5.33. 21 Ulrich, K. T. dan Eppinger, S. D, Product Design and Development4nd Edition, New York: Irwin Mcgraw-Hill, 2008, h. 233 22 JimmieBrowne, dkk. Production Management System: An Integrated Perspective. 2 nd edition. Iowa: Addison-Wesley Publisher Ltd, 1996 h. 103-105 Universitas Sumatera Utara Karung Plastik + Logo FP 2200 lembar Level 1 Level 2 Level 3 Level 0 STRUKTUR PRODUK NAMA OBJEK : Karung Plastik NOMOR PETA : 1 DIPETAKAN OLEH : Conan Yuwono Lauden TANGGAL : 28 April 2016 SEKARANG USULAN Biji Plastik LDPE C-3 8,5 kg Biji Plastik PP C-2 76,5 kg Benang Tenun B-1 3960 m Tinta A-1 1 kg Gulungan Karung B-2 1 rol Karung Plastik A-2 2200 lembar Scrap C-1 Sumber: Pengolahan Data Gambar 5.4. Struktur Produk Awal Tabel 5.33. Fungsi Tiap Komponen No. Komponen Fungsi 1 PP Sebagai bahan utama yang memberikan sifat mekanis yang kuat dan kaku 2 LDPE Sebagai bahan tambahan yang memberikan sifat lentur pada produk 3 Scrap Sebagai bahan tambahan yang di gunakan kembali akibat kesalahan proses produksi Sumber: Pengumpulan Data Universitas Sumatera Utara Perubahan kadar dari komponen dapat dilakukan untuk mengurangi lama proses produksi dan juga merubah sifat fisik ataupun kimia dari produk. Berdasarkan wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan PT. Sri Intan Karplas Industry didapatkan bahwa kelenturan produk output dari mesin extruder mempengaruhi proses produksi berikutnya yang banyak menyebabkan kecacatan seperti proses penggulungan benang, penjahitan dan printing. Hal ini dapat dilihat pada QFD Fase I yang menunjukkan bahwa nilai Relative Weight pada komposisi dan jenis plastik mendapatkan nilai tertinggi yang artinya komposisi dan jenis bijih plastik sangat mempengaruhi proses produksi. Hasil dari QFD Fase II menunjukkan bahwa jumlah bijih plastik berjenis LDPE paling mempengaruhi proses produksi karung plastik. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Hassanien, dkk 2014 jumlah kadar PP dan LDPE yang menghasilkan produk dengan sifat mekanis paling optimum adalah 70 berbanding 30 dengan nilai Modulus 1057 MPa dimana perbandingan komposisi awal dari PT. Sri Intan Karplas Industry adalah 90 berbanding 10 dengan nilai Modulus 1428 Mpa. Hal ini menjadi penyebab utama sulitnya untaian benang tergulung pada mesin Winder. Perubahan komponen tersebut mempengaruhi perubahan struktur produk sehingga struktur produk usulan dapat dilihat pada Gambar 5.5. Universitas Sumatera Utara Karung Plastik + Logo FP 2200 lembar Level 1 Level 2 Level 3 Level 0 STRUKTUR PRODUK NAMA OBJEK : Karung Plastik NOMOR PETA : 1 DIPETAKAN OLEH : Conan Yuwono Lauden TANGGAL : 28 April 2016 SEKARANG USULAN Biji Plastik LDPE C-3 8,5 kg Biji Plastik PP C-2 76,5 kg Benang Tenun B-1 3960 m Tinta A-1 1 kg Gulungan Karung B-2 1 rol Karung Plastik A-2 2200 lembar Sumber: Pengolahan Data Gambar 5.5. Struktur Produk Usulan Gambar 5.5 menunjukkan bahwa struktur produk usulan memiliki 3 tingkatan dengan jumlah komponen penyusun sebanyak 4 komponen.

5.2.6.3. Mengurangi Biaya Produksi