Quality Function Deployment LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Quality Function Deployment

3 QFD adalah metode untuk perencanaan dan pengembangan produk yang terstruktur dan mampu mengevaluasi kapabilitas produk atau jasa supaya dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Proses QFD melibatkan satu atau lebih matriks. Matriks pertama disebut House of Quality yang menampilkan kebutuhan dan keinginan konsumen di sisi kiri dan pengembangan respon teknis terhadap kebutuhan tersebut di sisi atas. HOQ ditunjukkan oleh Gambar 3.1. A Customer Needs and Benefits D Relationships - What do the customer requirement mean to the manufaktur - Where are the interactions between relationships F Technical Matrix - Technical Response Priorities - Competitive Technical Benchmarks - Technical Targets B Planning Matrix - Importance to Customer - Current Satisfaction Performance - Competitive Satisfaction Performance - Goal - Improvement Ratio - Sales Point - Raw Weight - Normalized Raw Weight C Technical Response Technical Requirement E Technical Correlations Sumber : Lou Cohen, 1995, Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You USA: Addison-Wesley Publishing Company Gambar 3.1. House of Quality Keterangan dari setiap bagiannya adalah sebagai berikut: 3 Lou Cohen, 1995, Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You USA : Addison-Wesley Publishing Company, h. 11-13. Universitas Sumatera Utara 1. Customer need Customer need berisi daftar semua kebutuhan dan harapan pelanggan yang biasanya ditentukan dengan penelitian secara kualitatif. Cara mengetahui suara pelanggan dapat dilakukan dengan wawancara langsung dengan pelanggan untuk mengetahui keinginan, harapan, keluhan, maupun saran pelanggan, dan dapat juga dilakukan dengan pembagian kuisioner. 2. Planning matrix Planning matrix merupakan matriks perencanaan produk yang berisikan data kuantitatif kebutuhan konsumen dan tujuan-tujuan performansi yang hendak dicapai. 3. Technical response Technical response merupakan parameter teknik yang memberikan gambaran bagaimana cara tim pengembangan produkjasa pelayanan dalam merespon kebutuhan dan keinginan konsumen. Suara konsumen yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif harus diterjemahkan ke dalam suara pengembang voice of developer. 4. Relationship Relationship menunjukkan hubungan antara parameter teknik dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang telah dimodelkan dalam QFD. Hubungan tersebut merupakan dari tim pengembangan yang dapat bersifat kuat, moderat, dan lemah atau tidak ada hubungannya. 5. Technical corelation Universitas Sumatera Utara Technical corelation menggambarkan hubungan yang terjadi antar respon teknis yang dapat dibedakan menjadi korelasi positif sangat kuat, positif cukup kuat, negatif sangat kuat serta tidak ada hubuungannya. 6. Technical matrix Technical Matrix berisi informasi berupa prioritas dari aspek teknis produk serta target teknis yang direncanakan berdasarkan competitive benchmark untuk tujuan pengembangan kualitas produk. 4 Prosedur penggunaan matriks HoQ adalah : a. Diidentifikasi keinginan responden customer requirements. Keinginan responden Customer Requirements dibuat ke dalam bentuk atribut. Hal itu dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner terbuka. b. Diidentifikasi tingkat kepentingan customer importance. Tingkat kepentingan konsumen customer importance yang dibuat dalam bentuk penilaian. Penilaian diperoleh dari modus hasil penyebaran kuesioner tertutup. c. Menentukan karakteristik teknis produk. Karakteristik teknis produk diperoleh dari hasil wawancara dengan para ahli yang mengerti dan memahami produk yang diteliti. Karakteristik teknis yang digunakan pada umumnya bersifat kuantitatif. d. Menetapkan hubungan antar karakteristik teknis 4 Ibid., h. 68-122. Universitas Sumatera Utara Hubungan antar karakteristik teknis dibuat dalam bentuk skala hubungan. Tahapan ini digunakan untuk dianalisis apakah antara karakteristik teknis tersebut terdapat hubungan yang positif saling mempengaruhi atau negatif saling bertolak belakang. Simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan tingkat hubungan masing-masing variabel sebagai berikut yakni sebagai berikut : V : tingkat hubungan positif kuat : 4 √ : tingkat hubungan positif sedang : 3 x : tingkat hubungan negatif sedang : 2 o : tingkat hubungan negatif kuat : 1 e. Menetapkan tingkat hubungan karakteristik teknis produk dengan keinginan konsumen. Tingkat hubungan karakteristik teknis dengan keinginan konsumen dibuat dengan menggunakan relation matrix. Keterangan simbol-simbol yang digunakan relation matrix untuk penilaian tingkat hubungan yakni : Nilai 0 : Tidak ada hubungan sama sekali Nilai 1 : Hubungan lemah Nilai 3 : Hubungan sedang Nilai 9 : Hubungan kuat f. Menyusun matriks perencanaan planning matrix. Tim pengembang harus dapat memahamai kompetisi. Kalimat memahami kompetisi terdengar sederhana, tetapi banyak tim pengembang tidak mempelajari pesaing lainnya dengan seksama. Penilaian kinerja kepuasan Universitas Sumatera Utara pesaing dapat dlihat dari tujuan dan rasio perbaikan, sales point, raw weight, dan normalized weight. g. Membangun matriks house of quality HoQ Matriks HoQ sering disebut dengan istilah rumah kendali mutu. Ukuran kinerja dari HoQ diperoleh berdasarkan tiga aspek yaitu tingkat kesulitan, tingkat kepentingan dan perkiraan biaya. Perhitungan ketiga aspek tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini: 1 Penentuan tingkat kesulitan Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan karakteristik teknis. Perhitungan dibuat dengan mengartikan semua bobot nilai hubungan kemudian membagi bobot dari tiap-tiap karaktertistik teknik dengan jumlah bobot tadi. Selanjutnya, tingkat kesulitan diberikan berdasarkan rentang persentase yang diperoleh. Tingkat kesulitan dihitung dengan rumusan : Tingkat Kesulitan = 2 Penentuan derajat kepentingan Nilai derajat kepentingan dihitung dengan menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara atribut produk dengan karakteristik teknis. Selanjutnya, derajat kepentingan dihitung dengan rumusan : 100 x Atribut dengan Teknis tik Karakteris Bobot Total Atribut dengan Teknis tik Karakteris Tiap Bobot  3 Perkiraan biaya Derajat Kepentingan Bobot Tiap Karakteristik Teknis Total Bobot Karakteristik Teknis X 100 Universitas Sumatera Utara Dasar dalam penentuan nilai perkiraan biaya adalah faktor tingkat kesulitan. Kedua variabel ini memiliki hubungan yakni : semakin sulit suatu karakteristik teknik dibuat, akan semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan. Perkiraan biaya dinyatakan dalam persentase dan dipengaruhi berbagai pertimbangan dari si perancang sendiri. Perkiraan biaya dihitung dengan rumusan : Perkiraan biaya = 100 Kesulitan Tingkat Total Atribut Kesulitan Tingkat 

3.2. Perancangan Untuk Meminimalkan Biaya Bahan Dan Tenaga Kerja