4.7.2.2 Pengaruh Asset Growth Terhadap Beta Saham
Hasil penelitian ini menunjukkan Asset Growth berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Beta Saham dengan nilai signifikansi 0.8711 0,05. Hal ini
menunjukkan setiap peningkatan maupun penurunan Asset Growth tidak berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan Beta Saham perusahaan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, variabel Asset Growth memiliki pengaruh yang positif terhadap Beta Saham yang artinya bahwa setiap kenaikan Asset Gowth
sebesar 1 akan meningkatkan Beta Saham sebesar 0.015842. Semakin tinggi
Asset Growth, maka semakin besar beta saham. Hasil pengujian ini sesuai dengan
teori bahwa semakin tinggi Asset Growth perusahaan, maka memungkinkan perusahaan untuk melakukan pengembangan usaha. Pengembangan usaha ini akan
meningkatkan laba yang didapat oleh perusahaan dan juga meningkatkan risiko sistematis perusahaan apabila tidak diimbangi dengan kinerja yang baik. Hasil
pengujian ini didukung dari penelitian dari Chandra 2013, Caecilia 2014 yang menyatakan bahwa Asset Growth berpengaruh positif tidak signifikan.
4.7.2.3 Pengaruh Debt to Equity Ratio DER Terhadap Beta Saham
Hasil penelitian ini menunjukkan Debt to Equity Ratio DER berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Beta Saham dengan nilai signifikansi 0.3652
0,05. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan maupun penurunan Debt to Equity Ratio DER tidak berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan Beta Saham
perusahaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, variabel Debt to Equity Ratio DER memiliki pengaruh yang positif terhadap Beta Saham yang artinya bahwa setiap
kenaikan Debt to Equity Ratio DER sebesar 1 akan meningkatkan Beta Saham
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0.077890. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio DER, berarti total hutang perusahaan semakin besar dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga
berakibat pada beban perusahaan yang semakin besar terhadap pihak kreditur. Semakin besar jumlah kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi kepada pihak
kreditur dibanding dengan ekuitas yang dimiliki, maka hak dari pemegang saham semakin berkurang, hal ini dikarenakan sebagian besar penghasilan yang diperoleh
perusahaan digunakan untuk membayar pinjaman pokok dan bunga kepada pihak kreditur. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa perusahaan yang
memiliki tingkat DER yang tinggi, maka tingkat risiko keuangannya juga makin tinggi.
4.7.2.4 Pengaruh Current Ratio Terhadap Beta Saham
Hasil penelitian ini menunjukkan Current Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Beta Saham dengan nilai signifikansi 0.1090 0,05. Hal ini
menunjukkan setiap peningkatan maupun penurunan Current Ratio tidak berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan Beta Saham perusahaan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, variabel Current Ratio memiliki pengaruh yang positif terhadap Beta Saham yang artinya bahwa setiap kenaikan Current Ratio
sebesar 1 akan meningkatkan Beta Saham sebesar 0.111433. Semakin baik
current ratio menandakan bahwa semakin mampu perusahaan membiayai semua kegiatan jangka pendeknya. Hal ini memungkinkan perusahaan tidak dalam kondisi
kesulitan dana untuk operasionalnya, sehingga akan terhindar dari adanya kerugian akibat kekurangan dana. Dari sisi risiko saham kondisi ini akan mempunyai
dampak terhadap risiko sistematis beta saham. Current Ratio yang terlalu besar
Universitas Sumatera Utara
justru menunjukan adanya aset lancar yang terlalu besar sehingga perusahaan tampak kurang mampu menggunakan aset lancarnya untuk kegiatan investasi
sehingga akan memperbesar risiko sistematis saham. Hasil pengujian ini signifikan dengan hasil penelitian dari Pasquale 2012,
Carolina 2014 yang juga menunjukkan bahwa Current Ratio berpengaruh positif terhadap beta saham.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soroso 2012.
4.7.2.5 Pengaruh Earning Variability Terhadap Beta Saham