Debt to Equity Ratio Current Ratio

turun. Bagi perusahaan yang berisiko tinggi, probabilitas saat mengalami laba yang menurun adalah tinggi. Dari hasil pemikiran ini, maka dapat disimpulkan adanya hubungan yang negatif antara risiko dan Dividend Payout Ratio, yaitu risiko tinggi, Dividend Payout rendah.

2.1.5.2 Asset Growth

Asset Growth merupakan tingkat pertumbuhan total aktiva suatu perusahaan pada setiap periode tertentu. Tingkat pertumbuhan asset yang cepat menunjukkan bahwa perusahaan sedang melakukan ekspansi. Apabila ekspansi ini mengalami kegagalan maka akan meningkatkan beban perusahaan untuk menutup pengembalian biaya ekspansi yang pada akhirnya akan menyebabkan nilai perusahaan itu menjadi kurang prospektif. Apabila kurang prospektif maka menyebabkan para investor menjual sahamnya di perusahaan tersebut karena minat dan harapan para pemodal turun. Hal ini menyebabkan perubahan return saham yang besar yang berakibat pada beta saham perusahaan yang besar.

2.1.5.3 Debt to Equity Ratio

Menurut Gibson 2008:260 “Debt to Equity Ratio is another computation that determines the entity’s long term debt paying ability”. Menurut Van Horne dan Machoviz 2005:145 “Debt to Equity is computed by simply dividing the total debt of the firm including current liabilities by its sharedholders equity”. Menurut Husnan 2009:70 Debt to Equity Ratio DER adalah perbandingan antara hutang dengan modal sendiri. Semakin tinggi DER, berarti total hutang perusahaan semakin besar dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga berakibat pada Universitas Sumatera Utara beban perusahaan yang semakin besar terhadap pihak kreditur. Semakin besar jumlah kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi kepada pihak kreditur dibanding dengan ekuitas yang dimiliki, maka hak dari pemegang saham semakin berkurang, hal ini dikarenakan sebagian besar penghasilan yang diperoleh perusahaan digunakan untuk membayar pinjaman pokok dan bunga kepada pihak kreditur.Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat DER yang tinggi, maka tingkat risiko keuangannya juga makin tinggi.

2.1.5.4 Current Ratio

Menurut Sutrisno 2009 : 216, menjelaskan Current ratio adalah rasio yang membandingkan antara antara aktiva yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Sedangkan menurut Athanasius 2012 : 69, rasio lancar merupakan yang paling umum dalam mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio lancar ini, maka perusahaan dianggap semakin mampu untuk melunasi kewajiban lancarnya. Jadi, semakin mampu perusahaan itu untuk membayar hutangnya dengan segera, maka semakin kecil risikonya untuk menghadapi kebangkrutan. Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan akan menentukan prospek perusahaan yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap minat investor untuk memiliki saham perusahaan. Bila prospek perusahaan membaik, maka semakin besar minat investor untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan dan sebaliknya. Kondisi demikian ini akan mempengaruhi harga saham yang diikuti return saham. Perubahan ini pada akhirnya akan mempengaruhi besar kecilnya beta saham Universitas Sumatera Utara perusahaan Hidayat, 2001.

2.1.5.5 Earning Variability

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia

0 33 99

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RISIKO SISTEMATIS (BETA SAHAM) PADA INDEKS LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2011.

0 0 106

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP BETA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS KOMPAS 100.

0 1 151

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP RISIKO SISTEMATIS PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS KOMPAS 100 DI BEI.

0 0 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

2 2 9

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

0 0 2

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

0 0 12

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

0 0 25

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

0 0 4

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RISIKO SISTEMATIS (BETA SAHAM) PADA INDEKS LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2011

0 0 21