Analisis Statistik Deskriptif Pemilihan Model Data Panel

jurnal yang berkaitan dan menunjang dalam penelitian ini. Data sekunder ini dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data yang berkaitan dengan penelitian yang tercantum IDX Company Report pada perussahaan yang sahamnya masuk dalam anggota Kompas100 dan terdaftar di BEI selama periode 2011-2014. 3.8 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan eviews dengan menggunakan alat statistik deskriptif dan regresi linear berganda yang terdiri dari satu model dengan satu variabel dependen Y dan delapan variabel independen X2, X2, X,3 X4 X5, X6, X7, X8, X9

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi Sugiyono, 2012:206.Penyajian data pada statistik deskriptif dapat berbetuk tabel,diagram,ukuran,dan gambar.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Erlina 2008:102 metode pangkat kuadrat terkecil biasa ordinal least square OLS adalah metode untuk mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut. Tujuan utama regresi adalah mengestimasi fungsi regresi populasi berdasarkan fungsi regresi sampel. Dalam hal ini, uji asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

3.8.2.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Menurut Ajija et al 2011:35 multikoliearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau variabel yang menjelaskan dari model regresi. Ada atau tidaknya multikolinearitas dapat diketahui atau dilihat dari koefisiensi korelasi masing-masing variabel bebas. 3.8.2.2 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 sebelumnya. Menurut Ajija et al 2011:40 autokorelasi menunjukkan korelasi di antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, yaitu: pertama, memperhatikan nilai t-statistik, R 2 , uji F dan Durbin Watson statistik. Dari hasil estimasi, diketahui bahwa nilai DW statistik relatif yakni sebesar 0,492. Artinya ada kemungkinan terjadi masalah autokorelasi. Kedua, melakukan uji LM metode Bruesch Godfery. Metode ini didasarkan pada nilai F dan Obs R- Squared, dimana jika nilai profitabilitas dari Obs R-Squared melebihi tingkat kepercayaan, maka H diterima. Artinya tidak ada masalah autokorelasi. 3.8.2.3 Uji Heteroskedasitas Uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Universitas Sumatera Utara Menurut Ajija et al 2011:36 heteroskedasitas merupakan keadaan dimana semua gangguan yang muncul dalam fungsi regresi populasi tidak memiliki varians yang sama. Uji ini dapat dilakukan dengan cara, yaitu: pertama, melihat pola residual dari hasil estimasi regresi. Jika residual bergerak konstan maka tidak ada heteroskedasitas. Akan tetapi, jika residual membentuk suatu pola tertentu, maka hal tersebut mengindikasikan adanya heteroskedasitas. Kedua, untuk membuktikan dugaan pada ujian heteroskedasitas, maka dilakukan uji White Heteroscedasticity yang tersedia dalam program Eviews. Hasil yang diperhatikan dari uji ini adalah nilai F dan Obs R-Squared. Jika nilai Obs R- Squared lebih kecil dari X 2 tabel, maka tidak terjadi heteroskedasitas demikian juga sebaliknya.

3.8.3 Pemilihan Model Data Panel

Data Panel adalah data yang terdiri atas beberapa variabel seperti pada data seksi silang, namun juga memiliki unsur waktu pada runtut waktu Winarno, 2015:102.Data Panel merupakan suatu kumpulan data yang terdiri dari sejumlah data cross-section dari suatu rentang waktu tertentu time series.Untuk mengestimasi parameter model dengan data panel terdapat beberapa pendekatan yang ditawarkan yaitu: Untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat beberapa pendekatan yang ditawarkan yaitu: 1. Common Effect Model atau Pooled Least Square PLS Pendekatan ini cukup sederhana. Tekniknya hampir sama seperti membuat regresi dengan data cross section atau time series. Namun untuk data panel, perlu Universitas Sumatera Utara mengkombinasikan data cross section dengan data time series terlebih dahulu sebelum memulai regresi. Metode ini bisa menggunakan Ordinary Least Square OLS atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel. 2. Fixed Effect Model Pendekatan ini mengasumsikan bahwa adanya variabel-variabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan model memungkinkan adanya intersep yang tidak konstan. Artinya intersep ini mungkin berubah untuk setiap individu dan waktu. 3. Random Effect Model Jika pada model efek tetap perbedaan antarindividu atau waktu dicerminkan lewat intersep, maka pada model ini perbedaan tersebut diakomodasi lewat error. Teknik ini juga memperhitungkan bahwa gangguan mungkin berkorelasi sepanjang time series dan cross section. Adapun langkah-langkah untuk pemilihan model data panel adalah sebagai berikut: 1. Estimasi dengan Fixed Effect Model 2. Uji Chow Pooled Least Square atau Fixed Effect Model Dengan kriteria pengujian: H = Pooled Least Square H 1 = Fixed Effect Model Tolak H jika p-value nilai signifikansi 0,05; maka H 1 diterima. 3. Estimasi dengan Random Effect Model 4. Uji Hausman Random Effect Model atau Fixed Effect Model Universitas Sumatera Utara Dengan kriteria pengujian: H = Random Effect Model H 1 = Fixed Effect Model Tolak H jika p-value nilai signifikansi 0,05; maka H 1 diterima.

3.8.4 Model Regresi Data Panel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia

0 33 99

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RISIKO SISTEMATIS (BETA SAHAM) PADA INDEKS LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2011.

0 0 106

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP BETA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS KOMPAS 100.

0 1 151

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP RISIKO SISTEMATIS PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS KOMPAS 100 DI BEI.

0 0 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

2 2 9

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

0 0 2

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

0 0 12

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

0 0 25

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

0 0 4

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RISIKO SISTEMATIS (BETA SAHAM) PADA INDEKS LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2011

0 0 21