Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini menjelaskan fenomena yang ada dan menganalisis informasi yang didapatkan untuk melihat pengaruh variabel yang satu dengan variabel yang lain Sugiyono, 2012:11.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Kompas 100 dengan mengakses website www.idx.co.id. . Untuk menghitung beta komponen data diperoleh melalui www. finance.yahoo.co.id. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei 2016 hingga Juli 2016. 3.3 Batasan Operasional Yang menjadi batasan operasional pada penelitian ini adalah: 1. Perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 periode 2011-2014. 2. Variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen.Variabel independen terdiri Dividend Payout Ratio, Asset Growth, Debt to Equity Ratio DER, Current Ratio,Earning Variability, Return on Equity ROE. Tingkat Suku Bunga, Inflasi,dan Nilai Tukar Kurs. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu Beta Saham. Universitas Sumatera Utara 3.4 Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Variabel Dependen Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini, adalah beta saham. Beta saham merupakan kepekaan tingkat keuntungan suatu sekuritas terhadap perubahan-perubahan pasar. Beta saham dihitung dengan menggunakan Model Indeks Tunggal Single Index Model. Menurut Jogiyanto persamaan regresi yang digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi return saham terhadap return pasar adalah sebagai berikut Jogiyanto, 365: 2010 Keterangan : = return sekuritas ke-i. = nilai espektasi dari return sekuritas yang bebas terhadap return pasar = koefisien beta yang mengukur terhadap perubahan = tingkat return dari indeks pasar juga merupakan suatu variabel acak. = kesalahan residu, merupakan variabel acak dengan nilai espektasi sama dengan nol Tingkat pengembalian pasar Rm dapat dihitung menggunakan data indeks harga saham gabungan IHSG dengan mencantumkan seluruh saham yang tercatat di bursa selama periode waktu tertentu. Persamaan yang digunakan dalam menghitung return pasar adalah sebagai berikut Jogiyanto, 2010:367. Dalam penelitian ini IHSG dihitung per bulan, yaitu selama 12 bulan atau untuk periode satu tahun. Rm = Universitas Sumatera Utara Keterangan: Rm = return indeks pasar saham pada bulan ke-t. IHSGt = IHSG pada bulan ke-t bulan saaini. = IHSG pada bulan ket-1 bulan yang lalu Penghitungan tingkat return saham Ri dapat menggunakan data dari perubahan harga saham perusahaan yang terjadi selama periode tertentu. Persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung return saham perusahaan adalah sebagai berikut Jogiyanto, 2010: 207: Dalam penelitian ini Return Individual dihitung per bulan, yaitu selama 12 bulan atau untuk periode satu tahun. = Keterangan: = return saham I pada bulan ke-t. P = harga saham penutupan pada bulan ke-t bulan saat ini = harga saham penutupan pada bulan ket-1 bulan yang lalu

3.4.2 Variabel Independen

Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Dividend Payout Ratio Dividend payout ratio diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi laba yang tersedia untuk pemegang saham umum. Jadi, Dividend Payout Ratio merupakan presentase laba yang dibagikan kepada pemegang saham umum dari laba yang diperoleh perusahaan. Rumus dividend payout ratio: Dividend Payout Ratio = Universitas Sumatera Utara 2. Asset Growth Asset Growth merupakan rata-rata pertumbuhan kekayaan perusahaan. Bila kekayaan awal suatu perusahan adalah tetap jumlahnya, maka pada tingkat pertumbuhan aktiva yang tinggi berarti besarnya kekayaan akhir perusahaan tersebut semakin besar. Demikian pula sebaliknya. Pada tingkat pertumbuhan aktiva yang tinggi, bila besarnya kekayaan akhir tinggi berarti kekayaan awalnya rendah. Variabel ini juga dapat didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari aktiva tetap, dirumuskan sebagai berikut: Asset Growth = 3.Debt to Equity Ratio DER Debt to Equity Ratio DER adalah tingkat penggunaan hutang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Debt to Equity Ratio = 4. Current Ratio Rasio ini mengintepretasikan likuiditas perusahaan, di mana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansial jangka pendek pada waktunya. Semakin tinggi current ratio suatu perusahaan, berarti semakin besar Universitas Sumatera Utara kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Sehingga, perusahaan dengan current ratio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut likuid. Rumus Current Ratio: Current Ratio = 5. Earning Variability Variabel ini menggambarkan variabilitas return suatu perusahaan. Besarnya earning variability suatu perusahaan diukur denganbesarnya penyimpangan Price Earning rasionya PER. Earning Variability dihitung dengan rumus Earning variability = standar deviasi dari PER 6. Return on Equity ROE Return on Equity ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh perusahaan atas modal yang diinvestasikannya. Semakin besar rasio ROE mengambarkan semakin baik keadaan perusahaan, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya.Rumus menghitung ROE: Return on Equity = 7. Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi loanable funds.Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator dalam menentukan apakah seseorang akan melakukan invesatasi atau menabung. Suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga SBI. Universitas Sumatera Utara Tingkat Suku Bunga = Suku Bunga Tahunan Bank Indonesia 8. Inflasi Inflasi adalah sebagai gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus. Inflasi yang tinggi akan mengakibatkan daya beli masyarakatmenurun. Sebagian besar perusahaan akan mengalami penurunan harga saham bila tingkat inflasi naik lebih besar dari yang diharapkan. Sehingga dapat dikatakan inflasi berkorelasi negatif dengan harga saham. Inflasi = Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi variabel Indikator Skala Beta Saham Y Pengukur volatilitas return sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar Rasio Dividend Payout Ratio X 1 Persentase laba yang dibagikan kepada pemegang saham umum dari laba yang diperoleh perusahaan Rasio Asset Growth X 2 Tingkat Pertumbuhan aktiva dihitung dengan proporsi perubahan aktiva dari satu periode ke periode tahun berikutnya Rasio Debt to Equity Ratio X 3 Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban baik jangka panjang maupun jangka pendek Rasio Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3.1 Variabel Definisi variabel Indikator Skala Current Ratio X 4 Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia. Rasio Earning Variability X 5 Variabel ini menggambarkan variabilitas laba suatu perusahaan Rasio Return on Equity ROE X 6 Rasio yang Menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia bagi pemegang saham Rasio Tingkat Suku Bunga X 7 Persentase dari pokok pinjaman yang harus dibayar oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbal jasa yang dilakukan dalamsuatu periode tertentu yang telah disepakati kedua belah pihak. Suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga SBI Suku bunga tahunan Bank Indonesia Rasio Inflasi X 8 Inflasi adalah kenaikan harga-harga barang yang bersifat umum dan terjadi secara terus menerus Rasio Nilai tukar Kurs X 9 Nilai tukar ini dinyatakan dalam rupiahdollar amerika RpUSD Rasio Universitas Sumatera Utara

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atasubjek yang menjadi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012:61. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 perusahaan yang sahamnya tergolong dalam indeks Kompas100 yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. Pemilihan populasi ini didasarkan pada pertimbangan saham yang likuid yang artinya saham tersebut selalu aktif diperjualbelikan. Tetapi tidak semua anggota populasi menjadi objek penelitian, sehingga perlu dilakukan pengambilan sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2012:62. Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan beberapa kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaaan yang konsisten masuk dalam Indeks Kompas 100 Periode 2011-2014 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah 3. Perusahaan yang membagikan dividen secara konsisten selama 2011-2014. Tabel 3.2 Pemilihan Sampel No. Kriteria Sampel Jumlah 1. Jumlah perusahaan yang konsisten masuk Indeks Kompas 100 Periode 2011-2014 54 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang selain Rupiah 7 3. Perusahaan yang membagikan dividen secara konsisten selama periode 2011-2014 11 Jumlah yang memenuhi kriteria 36 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kriteria purposive sampling diatas, maka sampel penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Sampel No Kode Emiten Nama Perusahaan Keterangan 1 AKRA AKR Corporindo Tbk Sampel 1 2 AALI Astra Agro Lestari Tbk Sampel 2 3 ANTM Aneka Tambang Persero Tbk Sampel 3 4 ASII Astra Internasional Tbk Sampel 4 5 ASRI Alam Sutera Realty Tbk Sampel 5 6 BBCA Bank Central Asia Tbk Sampel 6 7 BBKP Bank Bukopin Sampel 7 8 BBNI Bank Negara Indonesia Persero Tbk Sampel 8 9 BBRI Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Sampel 9 10 BBTN Bank Tabungan Negara Persero Tbk Sampel 10 11 BDMN Bank Danamon Tbk Sampel 11 12 BMRI Bank Mandiri Persero Tbk Sampel 12 13 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk Sampel 13 14 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Sampel 14 15 CTRA Ciputra Development Sampel 15 16 DILD Intiland Development Tbk Sampel 16 17 EXCL XL Axiata Tbk Sampel 17 18 GGRM Gudang Garam Tbk Sampel 18 19 GJTL Gajah Tunggal Tbk Sampel 19 20 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Sampel 20 21 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk Sampel 21 22 ISAT Indosat Tbk Sampel 22 23 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk Sampel 23 24 JSMR Jasa Marga Persero Tbk Sampel 24 25 KLBF Kalbe Farma Tbk Sampel 25 26 LPKR Lippo Karawaci Tbk Sampel 26 27 LSIP London Sumatera Plantation Tbk Sampel 27 Universitas Sumatera Utara Sumber: www.idx.co.id

3.6 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia

0 33 99

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RISIKO SISTEMATIS (BETA SAHAM) PADA INDEKS LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2011.

0 0 106

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP BETA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS KOMPAS 100.

0 1 151

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP RISIKO SISTEMATIS PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS KOMPAS 100 DI BEI.

0 0 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

2 2 9

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

0 0 2

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

0 0 12

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

0 0 25

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

0 0 4

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RISIKO SISTEMATIS (BETA SAHAM) PADA INDEKS LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2011

0 0 21