variabel terkait. Kuncoro, 2009:239. Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas dari uji F Prob F-statistic adalah 0,001251. Karena nilai
probabilitas, yakni 0,001251 lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya dengan
tingkat keyakinan 95 dapat disimpulkan adanya pengaruh signifikan dari Dividend Payout Ratio, Asset Growth, Debt to Equity Ratio DER, Current Ratio,
Earning Variability, Return on Equity ROE, Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Nilai Tukar Kurs secara bersama-sama terhadap variabel dependen, yaitu Beta
Saham
4.6.2 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Uji t
Uji signifikansi pengaruh parsial merupakan suatu uji untuk mengetahui signifikan atau tidak, pengaruh masing-masing variabel bebas, terhadap variabel tak
bebas. Cara pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas atau Sig. dengan nilai tingkat signifikansi, yakni . Jika nilai
probabilitas tingkat signifikansi yang digunakan, dalam penelitian ini
, maka nilai koefisien regresi parsial
. Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel Beta Saham tidak signifikan secara statistik pada tingkat
signifikansi 5. Namun jika nilai probabilitas tingkat signifikansi yang digunakan, maka nilai koefisien regresi parsial
. Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel Beta Saham signifikan secara statistik pada
tingkat signifikansi 5 Gio, 2015:61. Kesimpulan yang dapat diambil dari analasis tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel Dividend Payout
Ratio adalah 0.0621. Karena nilai probabilitas variabel Dividend Payout Ratio, yaitu 0.0621, lebih besar dari tingkat signifikansi, yaitu 0,05, maka disimpulkan
bahwa pengaruh yang terjadi antara Dividend Payout Ratio dengan variabel Beta Saham tidak signifikan secara statistik.
2. Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel Asset Growth
adalah 0.8711. Karena nilai probabilitas variabel Asset Growth, yakni 0,8711 lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa
pengaruh yang terjadi antara Asset Growth dengan variabel Beta Saham tidak signifikan secara statistik.
3. Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel Debt to Equity
Ratio DER adalah 0.3652. Karena nilai probabilitas variabel Debt to Equity Ratio, yakni 0,3652 lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05 maka
disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Debt to Equity Ratio DER dengan variabel Beta Saham tidak signifikan secara statistik.
4. Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel Current Ratio
adalah 0.1090. Karena nilai probabilitas variabel Current Ratio yakni 0.1090 lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05 maka disimpulkan bahwa
pengaruh yang terjadi antara Current Ratio dengan variabel Beta Saham tidak signifikan secara statistik.
5. Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel Earning Variability
adalah 0.1214 . Karena nilai probabilitas variabel Earning Variability, yakni, 0.1214 lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05 maka disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa pengaruh yang terjadi antara Earning Variability dengan variabel Beta Saham tidak signifikan secara statistik.
6. Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel Return on Equity
ROE adalah 0.0314. Karena nilai probabilitas variabel Return on Equity ROE, yakni, 0.0314 lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05 maka
disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Return on Equity ROE dengan variabel Beta Saham signifikan secara statistik.
7. Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel Tingkat Suku
Bunga adalah 0.8083. Karena nilai probabilitas variabel Tingkat Suku Bunga,
yakni 0.8083 lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05 maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Tingkat Suku Bunga dengan variabel Beta
Saham tidak signifikan secara statistik. 8.
Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel Inflasi adalah 0.7447. Karena nilai probabilitas variabel Inflasi , yakni,
0.7447 lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05 maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi
antara Inflasi dengan variabel Beta Saham tidak signifikan secara statistik. 9.
Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel Nilai Tukar Kurs adalah 0.7339. Karena nilai probabilitas variabel Nilai Tukar Kurs, yakni
0.7339 lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05 maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Nilai Tukar Kurs dengan variabel Beta
Saham tidak signifikan secara statistik.
Universitas Sumatera Utara
4.6.3 Analisis Koefisien Determinasi