justru menunjukan adanya aset lancar yang terlalu besar sehingga perusahaan tampak kurang mampu menggunakan aset lancarnya untuk kegiatan investasi
sehingga akan memperbesar risiko sistematis saham. Hasil pengujian ini signifikan dengan hasil penelitian dari Pasquale 2012,
Carolina 2014 yang juga menunjukkan bahwa Current Ratio  berpengaruh positif terhadap beta saham.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soroso 2012.
4.7.2.5 Pengaruh Earning Variability Terhadap Beta Saham
Hasil penelitian ini menunjukkan Earning Variability berpengaruh  positif tidak signifikan terhadap Beta Saham dengan nilai signifikansi 0.1090  0,05. Hal
ini menunjukkan setiap peningkatan maupun penurunan Earning Variability  tidak berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan Beta Saham perusahaan.
Perbedaan dikarenakan jumlah sampel, pengambilan periode waktu penelitian yang berbeda
dan jangka waktu yang digunakan juga berbeda serta kondisi pasca krisis ekonomi yang masih penuh dengan ketidakpastian ekonomi dan politik. Arah variabel
Earning Variability sesuai dengan fenomena gap, apabila Earning Variability naik maka beta saham cenderung naik.
4.7.2.6 Pengaruh Return on Equity ROE  Terhadap Beta Saham Hasil penelitian ini menunjukkan Return on Equity  ROE  berpengaruh
negatif  signifikan terhadap Beta Saham dengan nilai signifikansi 0.0314  0,05. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan maupun penurunan Current  Ratio
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan Beta Saham perusahaan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, variabel  Return on Equity  ROE    memiliki
pengaruh yang negatif terhadap Beta Saham yang artinya bahwa setiap kenaikan
Return on Equity  ROE    sebesar 1 akan menurunkan  Beta Saham sebesar
1.468320.
investor biasanya akan mempertimbangkan perusahaan yang mampu memberikan kontribusi
Return On Equity ROE
yang lebih tinggi. Dari sudut pandang investor Return On Equity  ROE  merupakan salah satu indikator penting
untuk menilai prospek perusahaan di masa mendatang dan investor dapat melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Return On Equity  ROE  sangat
penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat
yang diharapkan investor. Bagi investor semakin tinggi return on equity menunjukkan risiko investasi kecil, atau dengan kata lain dikatakan bahwa semakin tinggi Return On
Equity ROE akan mengakibatkan beta saham tersebut semakin rendah sebaliknya bila Return On Equity ROE rendah akan mengakibatkan beta sahamnya semakin tinggi
4.7.2.7 Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Beta Saham
Hasil penelitian ini menunjukkan Tingkat Suku Bunga berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Beta Saham dengan nilai signifikansi 0.8083  0,05. Hal
ini menunjukkan setiap peningkatan maupun penurunan Tingkat Suku Bunga tidak berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan Beta Saham perusahaan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, variabel Tingkat Suku Bunga memiliki pengaruh yang negatif terhadap Beta Saham yang artinya bahwa setiap kenaikan Tingkat
Suku Bunga  sebesar 1 akan menurunkan  Beta Saham sebesar 0,529153. Dalam
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini hubungan suku bunga SBI terhadap risiko negatif karena para investor memandang semakin rendah tingkat suku bunga akan semakin mendorong
mereka untuk melakukan  investasi. Hal ini dikarenakan biaya penggunaan dana semakin kecil sehingga tingkat keuntungan yang  diharapkan semakin besar dan
risiko yang dihadapi semakin besar. Kondisi ini sesuai dengan teori investasi “High Return, High Risk”. Return dan risiko berjalan searah.
Penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa jika tingkat suku bunga tinggi maka  akan mengakibatkan harga saham turun dan risiko investasi
menjadi menurun. Sebaliknya jika tingkat  suku bunga rendah. maka akan mengakibatkan harga saham naik dan risiko investasi menjadi meningkat.
4.7.2.8 Pengaruh Inflasi Terhadap Beta Saham