34
h. Kahal-kahal, yaitu menyerupai telapak kaki manusia untuk melawan
musuh. i.
Mbarla, yaitu roh yang berfungsi untuk menjaga ikan di laut, sungai dan danau.
j. Sineang Naga Lae, yaitu roh yang menguasai laut, danau dan air.
2.4.2 Kepercayaan Kepada Roh-roh
Kepercayaan kepada roh-roh meliputi: a.
Sumangan, yaitu tendi roh orang yang sudah meniggal mempunyai kekuatan yang menentukan wujud dan hidup seseorang yang dikenang.
b. Hiang, yaitu kekuatan gaib yang dibagikan kepada saudara secara turun
temurun. c.
Begu Mate Mi Lae atau disebut juga dengan begu Sinambela, yaitu roh orang yang sudah meninggal diakibatkan karena hanyut di sungai.
d. d. Begu Laus, yaitu sejenis roh yang menyakiti orang yang datang dari
tempat lain serta dapat membu at orang menjadi sakit secara tiba-
tiba. Selain kepercayaan di atas, masyarakat Pakpak juga mempunyai beberapa
kegiatan ritual yang berhubungan dengan kehidupan mereka sebagai berikut: a.
Marelang tendi: ritual yang dilakukan ketika seseorang terkejut karena mendengar suara keras dan keadaan dimana seseorang sedang terancam
bahaya. Rohnya tendiakan pergi meninggalkan raganya. Untuk menjemput tendi roh yang pergi tadi diadakanlah upacaramarelang tendi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
35
dengan menyediakan sesajen berupa: ayam merah atau ayam putih dan diberikan kepada roh nenek moyang yang sudah meninggal melalui
petunjuk datu atau dukun. b.
Pelaus Persilihi Urat-urat Ambat tolak bala adalah ritual yang dilakukan ketika seseorang merasa nasibnya sial dan mendapatkan mimpi buruk
maka, dilakukanlah ritual pelaus persilihi urat-urat ambat atau tolak bala. Upacara ini dilakukan dengan cara mengambil ramuan berupa akar kayu
yang melintang dijalan atau arahnya memotong jalan. Akar tersebut dipahat lalu dibentuk patung manusia yang diberi tudung kain yang
kemudian disembur dengan sirih. Kemudian disediakan makanan berupa ikan jurung yang dibentuk lurus Pakpak: nurung ncayur serta dilengkapi
dengan nasi kuning pelleng. Selanjutnya patung manusia tadi diletakkan di atas niru tampi dan diletakkan dipersimpangan jalan yang
kegunaannya agar jauhlah bahaya dan datanglah keselamatan. Kepercayaan- kepercayaan di atas sudah jarang dilaksanakan oleh
masyarakat Pakpak khususnya yang berada di wilayah Kecamatan kerajaan sejak masuknya agama di daerah tersebut. Masyarakat Pakpak di daerah ini sebagian
besar sudah memeluk agama yang tetap, yaitu agama yang sudah diakuai oleh pemerintah. Sebagian besar masyarakat yang ada di daerah ini beragama Islam,
Kristen dan sebagian kecil beragama Katolik.
2.5 Bahasa