102
Dipilihlah bambu yang sudah tua dan bagus, kemudian bambu tersebut dialirkan kesungai sambil orang tersebut menyanyikan lagu sedih tentang
kehidupan pribadinya. Setelah selesai dialirkan kesungai bambu tersebut kembali disyarati dengan jeruk purut setelah itu baru proses pengukuran dan pembentukan
lobang dilakukan.
4.3. Eksistensi Sordam Pakpak
Pada masyarakat Pakpak, eksistensi dari pada alat-alat musik Pakpak termasuk juga musik vokal dapat dikatakan hampir mengalami kepunahan.
Termasuk juga salah satunya alat musik Sordam Pakpak. Keberadaan Sordam Pakpak zaman dahulu dengan saat ini berbeda jauh. Saat ini sudah sangat sedikit
masyarakat Pakpak dan generasi mudanya yang mengenal alat musik tradisional pakpak khususnya Sordam. Kenyataannya sekarang ini sudah sangat sedikit
orang-orang yang dapat memainkan Sordam tersebut. Hal ini disebabkan karena zaman sudah semakin canggih, perlahan tanpa disadari masyarakat kebudayaan
perlahan sudah mengesampingkan hal-hal yang berbau tradisi. Sama halnya dengan masyarakat Pakpak yang sudah terkontaminasi dengan perubahan zaman,
generasi muda sudah lebih tertarik untuk mempelajari alat musik diluar tradisi seperti gitar, keyboard dan yang lainnya. Sekarang ini semakin dipermudah lagi
dengan gadget yang bisa menginstal aplikasi alat musik yang lebih gampang untuk dipelajari dan lebih modern. Faktor lain juga yang mengakibatkan
berkurangnya minat masyarakat Pakpak dan generasi mudanya untuk mempelajari Sordam ini karena bukan hanya teknik memainkannya yang dianggap cukup sulit,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
103
cara meniupnya pun bisa dikatakan tidak gampang dan Sordam dikalangan masyarakat Pakpak identik dengan religius karena jarang sekali dan hampir tidak
pernah alat musik Sordam ini dipakai di acara-acara hiburan atau pesta-pesta. Faktor lainnya juga menurut Bapak Paingot Maniksemakin tidak berkembangnya
Sordam ditengah masyarakat Pakpak dikarenakan pemerintahan Pakpak tidak pernah membuat pertandingan ataupun mengenalkan alat musik Sordam pakpak
ini kepada generasi muda baik dalam acara pesta budaya pakpak yang dilakukan setiap tahunnya ataupun dikenalkan di sekolah-sekolah.
Seniman muda yang tahu dan mau mempelajari Sordam menurut Bapak Paingot Manikdan Bapak Pandapotan Solin didaerah Pakpak hanya ada satu yaitu
Mardi Boang Manalu 24 tahun, beliau juga salah satu murid Bapak Paingot Manik yang termuda. Beliaulah orang yang kerap mengenalkan Sordam ini
kepada kaum muda dan mengajak mereka untuk belajar memainkannya.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
104
BAB V P E N U T UP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada pembahasan, peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil kajian organologis Sordam, maka
penulis melihat bagaimana peranan dan fungsi Sordam ditengah-tengah masyarakat Pakpak. Pembuatan Sordam dilakukan dengan sederhana dari seruas
bamboo sebagai bahan utama. Alat-alat yang digunakan untuk membuat Sordam juga sederhana dan mudah untuk didapatkan. Sordam dimainkan dengan cara
ditiup end blown flute dan Sordam ini memiliki empat buah lobang nada. Seperti yang digunakan pada zaman dahulu alat musik Sordam Pakpak ini
dimainkan oleh seorang pria sebagai pelipur lara dan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan sukanya kepada wanita. Alat musik Sordam ini menjadi
alat musik individual, karena hanya dapat dimainkan secara tunggal dan alat musik ini tidak dapat digabungkan dengan ensambel. Oleh karena itu Sordam
jarang sekali dipakai untuk acara hiburan. Alat musik Sordam merupakan alat musik yang hampir punah dan sudah
jarang ditemui pada masyarakat Pakpak. Generasi muda Pakpak kurang mengenal alat musik ini. Pembuatan Sordam tidak terlalu rumit tetapi tidak semua juga
pemain Sordam bisa membuat alat musik ini. Untuk pelestarian alat musik Pakpak ini seorang pemuda Mardi Boangmanalu adalah murid dari Bapak Paingot Manik
sering mengenalkan Sordam ini kepada kaum muda untuk menjaga kelestarian alat musik budaya Pakpak.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara