32
Sebelum agama Islam dan Kristen masuk ke wilayah Pakpak, masyarakat setempat menganut kepercayaan yang disebut persilihi atau perbegu. Persilihi
atau perbegu ini ialah suatu kepercayaan yang meyakini bahwa alam ini berada dibawah kuasa pengaruh roh-roh gaib atau adanya dewa-dewamaupun roh-roh
nenek moyang yang dikultuskan Naiborhu, 1988 : 22-26.
2.4.1 Kepercayaan Kepada Dewa-dewa
Sebelum agama masuk ke lingkungan masyarakat Pakpak,masyarakat mempercayai kekuatan alam gaib dan percaya bahwa alam adalah sumber
kehidupan. Masyarakat Pakpak percaya terhadap Debata GuruBatara Guru yang dikatakan dalam bahasa PakpakSitempaSinembe nasa si lot yang artinya maha
pencipta segala sesuatu yang ada di bumi ini yang diklasifikasikan ataudiistilahkan sebagai berikut:
Debata GuruBatara Guru menjadikan wakilnya untuk menjaga dan melindungi, yaitu :
1. Beraspati Tanoh. Diberi symbol dengan menggambar cecak yang berfungsi melindungi
segala tumbuh-tumbuhan. Jadi, jika seorang orang tua menebang pohon bambu, kayu atau tumbuhan lainnya, maka ia harus meminta izin kepada Beraspati
Tanoh. 2. Tunggung Ni Kuta
TunggungTunggul Ni Kuta diyakini memiliki peranan untuk menjaga dan melindungi kampung atau desa serta manusia sebagai penghuninya. Oleh karena
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
33
hal tersebut, maka tunggung ni kuta memberikan kepada manusia beberapa benda yaitu sebagai berikut :
a. Lapihen, terbuat dari kulit kayu yang didalamnya terdapat tulisan-tulisan
yang berbentuk mantra atapun ramuan obat-obatan serta ramalan-ramalan. b.
Naring, wadah yang berisi ramuan sebagai pelindung kampung. Apabila satu kampung akan mendapat ancaman, maka naring akan memberikan
pertanda berupa suara gemuruh ataupun siulan agar penduduk dapat mengantisipasi gangguan tersebut.
c. Pengulu balang, sejenis patung yang terbuat dari batu yang memiliki
fungsi untuk memberikan sinyal atau tanda berupa gemuruh sebagai pertanda gangguan, bala, musuh, atau penyakit bagi masyarakat suatu
desa. d.
Sibiangsa, yaitu wadah berbentuk guci yang diisi ramuan yang ditanam di dalam tanah yang bertugas mengusir penjahat yang datang.
e. Sembahen Ni Ladang, yaitu roh halus dan penguasa alam sekitarnya yang
diyakini dapat menggangu kehidupan dan sekaligus dapat melindungi kehidupan manusia apabila diberi sesajen.
f. Tali Solang, yaitu tali yang disimpul di ujungnya, mempunyai kepala ular
yang digunakan untuk menjerat musuh. g.
Tongket Balekat, yaitu terbuat dari kayu dan hati ular yang berukuran lebih kurang satu meter yang diukir dengan ukiran Pakpak dan dipergunakan
untuk menerangi jalan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
34
h. Kahal-kahal, yaitu menyerupai telapak kaki manusia untuk melawan
musuh. i.
Mbarla, yaitu roh yang berfungsi untuk menjaga ikan di laut, sungai dan danau.
j. Sineang Naga Lae, yaitu roh yang menguasai laut, danau dan air.
2.4.2 Kepercayaan Kepada Roh-roh