Fungsi Reaksi Jasmani Fungsi

100 jelas ialah komunikasi dihadirkan dengan cara menanamkan makna-makna simbolis ke dalam musik yang secara tidak disadari diakui oleh para warga komunitas tersebut. Penanaman makna-makna simbolis dapat terjadi dalam salah satu dari kedua macam cara berikut: secara sadar atau secara bawah sadar. Di dalam masyarakat Pakpak Sordam ini dipakai untuk berkomunikasi dengan roh orang yang hilang dengan memanggil batin si orang hilang dan menanyakan keberadaannya dimana. Ketika mencari asal usul, masyarakat Pakpak juga memanggil roh leluhur mereka dan menanyakan tentang marga atau asal usulnya.

4.2.2.4 Fungsi Reaksi Jasmani

Reaksi jasmani muncul ketika adanya penghayatan yang menghasilkan emosional, dan emosional tersebut diungkapkan melalui reaksi jasmani. Wujud dari reaksi jasmani tersebut dapat dilihat dari upacara Mengalap Tendi, menurut Bapak Pandapotan Solin si pemain akan meniup Sordam dan kemudian perlahan alunan suara Sordam akan membawa sibaso 10 atau yang memainkan Sordam tersebut yang akan kesurupan. Si baso maupun si pemain akan mengalami trance disebabkan mereka fokus mengikuti alunan suara Sordam dan dipikiran mereka adalah orang yang akan dipanggil tersebut. 10 Si baso sama dengan Datu adalah panggilan kepada orang yang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 101 4.4.2.5FungsiPengesahan Lembaga Sosial dan Upacara AgamaRitual Upacara mengalap tendi merupakan upacara untuk memanggil roh. Ada dua jenis untuk memanggil roh yaitu, memanggil roh orang yang telah meninggal dunia untuk menanyakan asal usul dan kedua memanggil roh orang yang menghilang dengan tujuan untuk mengetahui keberadaannya apakah orang tersebut masih hidup atau sudah meninggal. Dalam acara ini terdapat pendukung acara yang harus ada ketika upacara dilakukan yaitu sibaso, pemain Sordam, dan keluarga atau kerabat yang rohnya akan dipanggil. Kata pertama yang diucapkan melalui permainan Sordam adalah perante metmet 11 11 Kata ini merupakan kata kunci untuk memulai ritual mengalap tendi agar roh orang yang akan dipanggil tersebut tidak susah untuk dipanggil. , kemudian pemain Sordam dan sibaso mulai memanggil batin dari yang hilang tersebut. Menurut Bapak Paingot Manikacara mengalap tendi ini hanya boleh dilakukan pada waktu tengah malam dan tidak boleh ada sumber cahaya ditempat tersebut dan harus dalam keadaan hening. Untuk mendapatkan suasana yang hening atau sunyi senyap maka acara ini kerap dilakukan didalam hutan. Sordam yang dipakai untuk mengalap tendi berbeda dengan Sordam-Sordam yang dipakai dalam sehari-hari, karena Sordam yang yang digunakan sudah disyarati terlebih dahulu mulai dari mengambil bambu sampai dengan kepembuatannya. Bambu yang digunakan diambil dari hutan yang dekat dari sungai berjurang dan memiliki air terjun. Menurut beberapa informan yang diwawancarai mengatakan bahwa tipe bambu yang paling baik digunakan untuk membuat Sordam yang biasa dipakai mengalaptendi yaitu bambu yang ruasnya berada di atas jalan yang biasa dilalui oleh pejalan kaki. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 102 Dipilihlah bambu yang sudah tua dan bagus, kemudian bambu tersebut dialirkan kesungai sambil orang tersebut menyanyikan lagu sedih tentang kehidupan pribadinya. Setelah selesai dialirkan kesungai bambu tersebut kembali disyarati dengan jeruk purut setelah itu baru proses pengukuran dan pembentukan lobang dilakukan.

4.3. Eksistensi Sordam Pakpak

Pada masyarakat Pakpak, eksistensi dari pada alat-alat musik Pakpak termasuk juga musik vokal dapat dikatakan hampir mengalami kepunahan. Termasuk juga salah satunya alat musik Sordam Pakpak. Keberadaan Sordam Pakpak zaman dahulu dengan saat ini berbeda jauh. Saat ini sudah sangat sedikit masyarakat Pakpak dan generasi mudanya yang mengenal alat musik tradisional pakpak khususnya Sordam. Kenyataannya sekarang ini sudah sangat sedikit orang-orang yang dapat memainkan Sordam tersebut. Hal ini disebabkan karena zaman sudah semakin canggih, perlahan tanpa disadari masyarakat kebudayaan perlahan sudah mengesampingkan hal-hal yang berbau tradisi. Sama halnya dengan masyarakat Pakpak yang sudah terkontaminasi dengan perubahan zaman, generasi muda sudah lebih tertarik untuk mempelajari alat musik diluar tradisi seperti gitar, keyboard dan yang lainnya. Sekarang ini semakin dipermudah lagi dengan gadget yang bisa menginstal aplikasi alat musik yang lebih gampang untuk dipelajari dan lebih modern. Faktor lain juga yang mengakibatkan berkurangnya minat masyarakat Pakpak dan generasi mudanya untuk mempelajari Sordam ini karena bukan hanya teknik memainkannya yang dianggap cukup sulit, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara