Pengujian aktivitas antibakteri larutan standar klaritromisin Penentuan konsentrasi hambat minimum KHM klaritromisin

50

4.6 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri

4.6.1 Pengujian aktivitas antibakteri larutan standar klaritromisin

Hasil uji larutan standar klaritromisin dengan konsentrasi 0-200 µgmL terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang diinkunbasi pada suhu 37 o C selama 18 jam ditunjukkan pada Tabel 4.6 dan Gambar 4.9 dan 4.10. Tabel 4.6 Aktivitas antibakteri dari larutan standar klaritromisin Konsentrasi µgmL c ln c Staphylococcus aureus Escherichia coli Daerah hambat mm x X 2 Daerah hambat mm x X 2 0,000 0,00 0,00 0,00 0,00 1 0,000 0,73 0,54 1,40 1,96 2 0,693 2,38 5,65 4,20 17,64 3 1,099 5,67 32,11 7,63 58,27 4 1,386 7,33 53,78 9,03 81,60 5 1,609 8,37 70,00 9,83 96,69 10 2,303 11,47 131,48 12,63 159,60 20 2,996 13,13 172,48 14,87 221,02 40 3,689 14,77 218,05 16,70 278,89 60 4,094 15,77 248,59 17,60 309,76 80 4,382 16,37 267,87 18,23 332,45 100 4,605 16,97 287,87 18,77 352,19 120 4,787 17,30 299,29 19,13 366,08 140 4,942 17,60 309,76 20,00 400,00 160 5,075 18,00 324,00 20,33 413,44 180 5,193 18,23 332,45 20,67 427,11 200 5,298 18,43 339,79 20,97 439,60 Universitas Sumatera Utara 51 Gambar 4.9 Hasil pengujian daerah hambat dari larutan standar klaritromisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus Universitas Sumatera Utara 52 Gambar 4.10 Hasil pengujian daerah hambat dari larutan standar klaritromisin terhadap bakteri Escherichia coli

4.6.2 Penentuan konsentrasi hambat minimum KHM klaritromisin

Konsentrasi Hambat Minimum KHM dari klaritromisin di dapat berdasarkan persamaan berikut Beg, et. al., 2012: ln KHM = ln c – x 2 4Dt ….……………. 1 Keterangan: KHM = Konsentrasi Hambat Minimum c = Konsentrasi larutan x 2 = Daerah hambat D = Koefisien difusi t = Waktu difusi Persamaan 1 kemudian diturunkan menjadi: ln c = ln KHM – x 2 4Dt………………. 2 Universitas Sumatera Utara 53 berdasarkan persamaan 2 dibuat plot antara ln c vs x 2 . Intersept dari persamaan garis tersebut merupakan ln KHM yang kemudian digunakan untuk mencari nilai Konsentrasi Hambat Minimum KHM dari larutan standar klaritromisin. Grafik plot lnc vs x 2 larutan standart klaritromisin terhadap bakteri S.aureus dan E.coli dapat dilihat pada Gambar 4.11 dan 4.12. Gambar 4.11 Plot ln c vs x 2 larutan standar klaritromisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus Pada Gambar 4.11 plot garis yang didapat memiliki koefisien korelasi sebesar 0,991, hal ini menunjukkan hubungan lineritas yang baik antara logaritma natural dari konsentrasi larutan klaritromisin dengan kuadrat daerah hambat yang dihasilkan. Nilai intersept dari persamaan garis ln KHM adalah 0,397, maka berdasarkan persamaan 2 diperoleh nilai KHM klaritromisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus adalah 2,49 µgmL. Universitas Sumatera Utara 54 Gambar 4.12 Plot ln c vs x 2 larutan standar klaritromisin terhadap bakteri Escherichia coli Sedangkan dari Gambar 4.12 plot garis yang didapat memiliki koefisien korelasi sebesar 0,992, hal ini juga menunjukkan hubungan linearitas yang baik. Nilai intersept persamaan garis ln KHM adalah 0,3184, maka nilai KHM klaritromisin terhadap bakteri E.coli adalah 2,08 µgmL. Menurut Clinical and Laboratory Standard Institude 2007 konsentrasi hambat minimum klaritromisin menggunakan metode difusi agar terhadap bakteri Staphylococcus aureus, dikatakan sensitif apabila nilai KHM ≤2 μgml dan dikatakan resisten apabila ≥8 μgml, dan terhadap bakteri Escherichia coli dikatakan sensitif dengan nilai KHM ≤8 μgml, dan resisten ≥32 μgml. Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh, dapat dilihat bahwa klaritromisin yang diformulasi dalam bentuk sediaan mengapung sensitif terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli. Universitas Sumatera Utara 55

4.6.3 Uji aktivitas antibakteri aliquot disolusi