Berdasarkan tabel 5.1.diketahui bahwa dari 35 sampel terdapat 1 orang mengalami tinea capitis, 2 orang mengalami tinea pedis, 21 orang
mengalami tinea cruris, dan 11 orang mengalami tinea corporis. Berdasarkan tabel tersebut, juga didapat bahwa klasifikasi dermatofitosis yang paling
banyak diderita adalah tinea cruris.
4.3.3. Distribusi Dermatofitosis Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari hasil rekapitulasi rekam medis di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013, didapatkan klasifikasi dermatofitosis berdasarkan jenis kelamin
seperti yang digambarkan dengan tabel berikut:
Tabel 5.2. Distribusi Dermatofitosis Berdasarkan Jenis Kelamin
Klasifikasi
Dermatofitosis
Laki- laki Perempuan
Tinea Capitis 1
1 7
6 1
14 5
Tinea Pedis Tinea Cruris
Tinea Corporis
Total 15
20
Berdasarkan tabel 5.2. diketahui bahwa terdapat frekuensi 15 orang laki-laki yang mengalami dermatofitosis dengan jumlah tinea capitis
sebanyak 1 orang, tinea pedis sebanyak 1 orang, tinea cruris sebanyak 7 orang, dan tinea corporis sebanyak 6 orang. Sedangkan kasus dermatofitosis
pada perempuan sedikit lebih banyak daripada pria yaitu frekuensi sebanyak 20 orang dengan jumlah tinea capitis sebanyak 0 orang, tinea pedis sebanyak
1 orang, tinea cruris sebanyak 14 orang, dan tinea corporis sebanyak 5 orang.
4.3.4. Distribusi Dermatofitosis Berdasarkan Usia
Dari hasil rekam medis yang didapat, usia pasien dermatofitosis sangat bervariasi mulai dari usia 5 tahun hingga 72 tahun yang kemudian
dikelompokkan dengan perbedaan interval usia 15 tahun. Distribusi
Universitas Sumatera Utara
klasifikasi dermatofitosis berdasarkan usia tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3. Distribusi Dermatofitosis Berdasarkan Usia
Klasifikasi
Dermatofitosis
1-15 16-30
31-45 46-60
61-75
Tinea Capitis 1
Tinea Pedis 1
1 Tinea Cruris
1 5
5 6
4 Tinea Corporis
1 1
3 6
Total 3
7 9
12 4
Dari tabel 5.3. di atas diketahui bahwa frekuensi penderita dermatofitosis berdasarkan pengelompokan usia pasien adalah 3 orang pada
kelompok usia 1-15 tahun, 7 orang pada kelompok usia 16-30 tahun, 9 orang pada kelompok usia 31-45 tahun, 12 orang pada kelompok usia 46-60 tahun,
dan 4 orang pada kelompok usia 61-75 tahun. Distribusi klasifikasi dermatofitosis berdasarkan pengelompokan usia juga sangat bervariasi pada
kelompok usia satu dengan yang lainnya. Pada kelompok usia 1-15 tahun hanya didapatkan kasus tinea capitis
1 orang, tinea cruris 1 orang, dan tinea corporis 1 orang. Pada kelompok usia 16-30 tahun hanya didapatkan kasus tinea pedis 1 orang, tinea cruris 5 orang,
dan tinea corporis 1 orang. Pada kelompok usia 31-45 tahun didapatkan kasus tinea pedis 1 orang, tinea cruris 5 orang, dan tinea corporis 3 orang.
Pada kelompok usia 46-60 tahun hanya didapatkan kasus tinea cruris 6 orang dan tinea corporis 6 orang. Sedangkan pada kelompok usia 61-75 tahun
hanya didapatkan kasus tinea cruris sebanyak 4 orang.
4.3.5. Distribusi Dermatofitosis Berdasarkan Pemeriksaan KOH
Berdasarkan hasil rekam medis, didapatkan bahwa beberapa kasus dermatofitosis yang terdaftar pada tahun 2013 di RSUD Dr. Pirngadi Medan
dilakukan pemeriksaan KOH untuk membantu menegakkan diagnosa
Universitas Sumatera Utara
dermatofitosis. Distribusi dermatofitosis berdasarkan dilakukan atau tidak dilakukannya pemeriksaan KOH adalah sebagai berikut:
Tabel 5.4. Distribusi Dermatofitosis Berdasarkan Pemeriksaan KOH
Klasifikasi
Dermatofitosis
Dengan Pemeriksaan KOH
Tanpa Pemeriksaan KOH
Tinea Capitis 1
Tinea Pedis 2
Tinea Cruris 12
9 Tinea Corporis
8 3
Total 23
12
Dari tabel 5.4. didapatkan bahwa 23 kasus dilakukan pemeriksaan KOH dan sisanya sebesar 12 kasus tidak dilakukan pemeriksaan KOH.
Sedangkan hasil pemeriksaan KOH yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 5.5. di bawah ini:
Tabel 5.5. Distribusi Dermatofitosis Berdasarkan Hasil Pemeriksaan KOH
Klasifikasi
Dermatofitosis
Spora + Spora -
Hifa + Hifa -
Tinea Capitis 1
1 Tinea Pedis
1 1
2 Tinea Cruris
9 3
9 3
Tinea Corporis 8
6 2
Total 19
4 17
6
Berdasarkan tabel 5.5. di atas, hasil pemeriksaan KOH didasarkan pada dua komponen yang dinilai, yaitu spora dan hifa. Pada pemeriksaan
spora, ditemukan 19 kasus yang menunjukkan hasil positif dan sebanyak 4 kasus yang menunjukkan hasil negatif. Sedangkan pada pemeriksaan hifa,
didapatkan 17 kasus yang menunjukkan hasil positif dan 6 kasus yang menunjukkan hasil negatif.
Universitas Sumatera Utara
4.3.6. Distribusi Dermatofitosis Berdasarkan Penyakit Penyerta