Kesimpulan Saran Struktur Melodi Dan Makna Teks Dendang Siti Fatimah Dalam Upacara Mengayunkan Anak Pada Kebudayaan Melayu Di Desa Bintang Meriah Kecamatan Batang Kuis

83 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah diuraikan secara terperinci dari bab satu sampai empat, maka pada Bab VI ini, penulis akan menyimpulkan dan memberikan saran terhadap penelitian ini. Adapun kesimpulan yang akan penulis buat mengenai Dendang Siti Fatimah ini adalah sebagai berikut. Dendang Siti Fatimah merupakan sebuah nyanyian vokal yang selalu dinyanyikan pada saat upacara mengayunkan anak pada kebudayaan Melayu. Biasanya para penyanyinya adalah kaum perempuan yang mahir atau dengan kata lain menyanyi Dendang Siti Fatimah sudah menjadi pekerjaan sambilan. Dendang Siti Fatimah merupakan nyanyian untuk menidurkan anak. Nyanyian menidurkan anak ini bukan sekedar nyanyian yang semata-mata hanya untuk menidurkan anak. O.K. Syarifulah beranggapan dengan menyanyikan lagu yang berisikan tentang kisah agama pada anak beliau menyakini anak tersebut akan tumbuh dewasa dengan pribadi yang taat agama. Lirik yang dinyanyikan sudah dibakukan oleh bapak O.K. Syarifulah yang berisikan tengtang kisah agama dan Nabi. Selain itu sesuai dengan dua pokok masalah yang telah ditetapkan pada Bab I skripsi ini, yaitu tentang struktur melodi dan makna teks, maka pada kesimpulan ini diuraikan secara umum, bagaimana struktur melodi dan makna teksnya. Universitas Sumatera Utara 84 a Struktur melodi yang digunakan dalam membangun nyanyian Dendang Siti fatimah menggunakan tujuh nada dalam bentuk tangga nada mayor yang dekat dengan tangga nada diatonis Barat. Dendang Siti Fatimah ini dalam lantunannya menggunakan estetika musik Melayu seperti gerenek, cengkok, dan patah lagu. b Makna teksnya ada yang dikemukakan secara tersamar, dan ada pula yang dikemukakan secara teggas dan langsung. Tema teks adalah komunikasi hubungan antara kedua orang tua bayi dengan anak bayinya.

6.2 Saran

Melayu adalah salah satu suku yang ada di nusantara yang sejak dahulu kaya dengan aktifitas budayanya. Aktifitas tersebut dapat dilihat mulai dari siklus hidup, mata pencaharian, dan lain-lain. Akan tetapi, dengan adanya pengaruh dari budaya barat atau masuknya teknologi menyebabkan sebagian nilai-nilai budaya tersebut hilang. Dalam tulisan ini penulis mempunyai beberapa saran kepada pembaca baik dari etnis Melayu maupun dari luar etnis Melayu, agar Dendang Siti Fatimah ini dapat dipertahankan eksistensinya meskipun upacara Dendang Siti Fatimah ini sudah jarang dilakukan lagi Agar kiranya kita sama-sama menjaga kelangsungan unsur-unsur kebudayaan yang sudah ada dari dulu agar tidak terjadi kepunahan yang akibatnya sangat buruk bagi generasi-generasi berikutnya yang tidak akan pernah tau bagaimana unsur-unsur yang terdapat dalam kebudayaannya sendiri.Jangan Universitas Sumatera Utara 85 pernah kita melupakan unsur-unsur kebudayaan kita sendiri,karena itu merupakan identitas kita sendiri. Universitas Sumatera Utara 21 BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS

2.1 Identifikasi