26
2.4.1 Upacara Kelahiran
Semasa seorang hamil tujuh bulan dilakukan satu upacara yang disebut upacara kebo. Upacara ini adalah suatu pertanda syukur kepada Allah. Pelaksanaan
upacara ini telah disesuaikan dengan agama Islam dengan membaca ayat-ayat Al- Qur’an. Setelah 40 hari bayi lahir maka diadakanlah upacara turun ke sawah.
Pelaksanaannya tergantung pula kepada kemampuan orang tua. Jika belum mampu waktunya dapat diundurkan.
Kemudian barulah dilanjutkan dengan upacara penabalan anak dan menidurkan anak. Upacara ini juga sudah disesuaikan dengan agama Islam. Anak
yang mau ditidurkan dengan cara diayun diiringi dengan nyanyian berupa nasyid yang isinya adalah nasehat-nasehat dan petuah dan juga ayat-ayat Al-Qur’an oleh
ibunya. Pelaksanaannya tetap bergantung kepada kemampuan orang tua. Berikut ini dideskripsikan secara umum beberapa upacara tradisional melayu
di Batang Kuis yang tetap dilakukan hingga sekarang ini. Deskripsi upacara ini, merupakan informasi yang diberikan oleh para informan kunci.
2.4.2 Upacara Perkawinan
Setiap perkawinan yang dilaksanakan dengan baik akan terikat oleh janji tentang jumlah biaya yang ditanggung oleh pihak laki-laki. Sesuai dengan adat yang
berlaku, biaya perkawinan tersebut disampaikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan, yang sering disebut dengan istilah mas kawin. Selain mas kawin ini,
masih ada lagi apa yang disebut dengan: uang hangus, ikat tanda, pakaian, uang buka kipas, dan sebagainya. Besarnya mas kawin itu tergantung pada kemampuan
pihak laki-laki dan kesepakatan antara kedua belah pihak. Namun pada saat ini
Universitas Sumatera Utara
27
perkawinan yang membutuhkan biaya seperti di atas sudah semakin jarang terjadi, pelaksanaan perkawinan sudah semakin bebas dari ikatan biaya yang mahal.
Kebiasaan perkawinan antar turuna bangsawan-bangsawan tidak begitu berlaku lagi, karena dasar utama perkawinan sekarang ini adalah saling mencintai dan suka sama
suka.
2.4.3 Upacara Turun ke Sawah atau Ladang Upacara ini dilaksanakan untuk menjamu sawah atau ladang sebagai ucapan
permintaan kepada Tuhan agar hasil panen padi tetap membaik. Kegiatan ini juga adalah pertanda syukur atas panen padi pada musim tanam sebelumnya yang berbuah
baik. Upacara dilakukan saat akan memulai musim tanam di atas lahan yang akan
ditanam. Upacara ini dimulai dengan tepung tawar, yaitu merinjis-rinjiskan beras kunyit, dan daun-daunan di atas tanah itu.
2.4.4 Upacara Menjamu Laut