Tangga Nada Nada Pusat atau Nada Dasar

58

4.2 Struktur Melodi Lagu

Untuk mengkaji sebuah musik vokal, ada beberapa teori yang dapat kita terapkan. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan teori analisis melodi oleh William P Malm yang meliputi 8 unsur. Adapun kedelapan unsur melodi yang akan dianalisis meliputi: a tangga nada b nada pusat atau nada dasar; c wilayah nada, d jumlah nada-nada, e interval yang digunakan; f pola-pola kadensa; g formula melodi ,dan h kontur Dengan berdasar kepada teori weighted scale, yang diaplikasikan untuk menganalisis Dendang Siti Fatimah dalam upacara mengayun anak, maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.

4.2.1 Tangga Nada

Setelah melakukan transkripsi terhadap Dendang Siti Fatimah dalam upacaramengayun anak maka langkah selanjutnya adalah menganalisis struktur melodinya. Pendekatan yang penulis lakukan untuk menentukan tangga nada dan nada dasar dilakukan dengan pendekatan weighted scale, seperti yang dikemukakan oleh Bruno Nettl 1964:7. Meskipun dapat saja pendekatan ini tidak sesuai dengan cara pandang masyarakat Desa Bintang Meriah, Kecamatan Universitas Sumatera Utara 59 Batang Kuis, namun teori ini dapat mendeskripsikan secara umum keberadaan struktur melodi Dendang Siti Fatimah terutama bagi para pemula yang dilatarbelakangi pendidikan musik Barat yang selanjutnya lebih dapat menelusuri konsep dan struktur sebenarnya Dendang Siti Fatimah ini. Dari hasil transkripsi tersebut, maka struktur tangga nada yang digunakan oleh Dendang Siti Fatimah tersebut adalah sebagai berikut tersebut adalah seperti berikut ini. do – re – mi – fa – sol – la – si “mendekati” tangga nada diatonis

4.2.2 Nada Pusat atau Nada Dasar

Dalam menentukan nada dasar, penulis mempergunakan kriteria-kriteria generalisasi yang ditawarkan oleh Bruno Nettl dalam bukunya yang berjudul Theory and Method in Ethnomusicology 1984:164. Menurutnya ada tujuh kriteria yang ditawarkannya untuk menentukan nada dasar suatu lagu, yaitu sebagai berikut. 1 Patokan yang paling umum adalah melihat nada mana yang paling sering dipakai, dan mana yang paling jarang dipakai dalam sebuah komposisi musik; 2 Kadang-kadang nada yang harga ritmisnya besar dianggap sebagai nada dasar, walaupun jarang dipakai dalam keseluruhan komposisi musik tersebut. Universitas Sumatera Utara 60 3 Nada yang dipakai pada awal atau akhir komposisi maupun pada bahagian tengah komposisi musik dianggap mempunyai fungsi penting dalam menentukan tonalitas komposisi musik tersebut. 4 Nada yang berada pada posisi paling rendah atau posisi tengah dianggap penting. 5 Interval-interval yang terdapat di antara nada , kadang-kadang dapat dipakai sebagai patokan. Umpamanya kalau ada satu nada dalam tangga nada pada sebuah komposisi musik yangdigunakan bersama oktafnya. 6 Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada juga dapat dipakai sebagai patokan tonalitas. 7 Harus diingat bahwa barangkali terdapat gaya-gaya musik yang mempunyai sistem tonalitas yang tidak dapat dideskripsikan dengan keenam patokan di atas. Untuk mendeskripsikan sistem tonalitas seperti itu, cara terbaik adalah berdasar kepada pengalaman akrab dengan gaya musik tersebut terjemahan Marc Perlman 1990. 8 1990. Dengan mempergunakan ketujuh kriteria di atas, maka nada dasar Dendang Siti Fatimah ini dapat diuraikan sebagai berikut ini. 1 Nada yang paling sering dipakai adalah nada F 2 Nada yang memiliki nilai ritmik paling besar dalam keseluruhan komposisi musik ini adalah nada G 3 Nada awal lagu ini dan paling sering digunakan adalah nada F 4 Nada yang memiliki posisi paling rendah adalah nada F Universitas Sumatera Utara 61 5 Nada yang dipakai sebagai duplikasi oktaf A 6 Tekanan ritmik pada umumnya terjadi pada nada G 7 Menurut pengalaman musikal penulis dalam bidang musik, kemungkinan paling besar sebagai nada dasar Dendang Siti Fatimah ini adalah nada F. Tabel 4.1 Nada Dasar yang Dipergunakan pada Dendang Siti Fatimah No Kriteria Nada 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. K1 K2 K31 K32 K4 K5 K6 K7 F 54 G F F F A G F Keterangan: K1 = nada yang paling sering dipakai K2 = nada yang memiliki nilai ritmis terbesar K31 = nada awal yang paling sering dipakai K32 = nada akhir yang paling sering dipakai frase Universitas Sumatera Utara 62 K4 = nada yang menduduki posisi paling rendah K5 = nada dengan penggunaan duplikasi oktaf K6 = nada yang mendapat tekanan ritmis K7 = nada dasar sebagai ciri khas musik Melayu

4.2.3 Wilayah Nada