5.2.4 Sistem Agrobisnis Dan Agroindustri Sebagai Salah Satu Pendekatan Pembangunan Pertanian

1. 5.2.4 Sistem Agrobisnis Dan Agroindustri Sebagai Salah Satu Pendekatan Pembangunan Pertanian

Kegiatan pertanian mencakup kegiatan usaha tani perkebunan, perhutanan, peternakan, dan perikanan. Kegiatan tersebut tercakup dalam sebuah sistem yang disebut sistem agribisnis. Agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai subsistem. Menurut Arsyad, agribisnis adalah suatu kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, mengolah hasil pertanian dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian. 17 Fungsi-fungsi sistem agribisnis tersebut terdiri atas kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi, kegiatan produksi primer atau budidaya, pengolahan atau agroindustri dan pemasaran. Fungsi-fungsi tersebut menjadi subsitem dari sistem agribisnis. 18 a. Sistem agroindustri Kegiatan manajemen agribisnis terdiri atas berbagai sub sistem yaitu: Dalam sistem agribisnis terdapat sebuah subsistem yang disebut sistem agroindustri. Sistem agroindustri adalah usaha yang mengolah bahan baku hasil pertanian menjadi berbagai produk yang dibutuhkan konsumen. Agroindustri terdiri atas agroindustri hulu dan agroindustri hilir. Agroindustri hulu meliputi industri penghasil input pertanian, seperti pupuk, pestisida, alat-alat dan mesin pertanian dan perusahaan penghasil bibit pertanian. Sedangkan agroindustri hilir meliputi industri pengolahan hasil-hasil pertanian primer. Agroindustri dapat diartikan dalam dua hal yaitu: agroindustri adalah industri yang berbahan baku 17 Dr. Soekartawi. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1999 hal 2 18 E.Gumbira, Sa’id A. Harizt Intan. Manajemen Agribisnis. Ghalia Indonesia. Jakarta 2001. hal 19 Universitas Sumatera Utara utama dari produk pertanian dalam hal ini menekankan pada food processing management. Kedua, agroindustri diartikan sebagai suatu tahapan dari kelanjutan untuk pembangunan pertanian. 19 b. Manajemen produksi Agribisnis Produksi agribisnis dapat diartikan sebagai sitem prosedur dan kegiatan yang terjadi dalam penciptaan produk agribisnis yang mencakup produk usaha pertanian, perikanan, peternalan, kehutanan dan hasil olahan produk-produk tersebut. Manajemen produksi memiliki berbagai fungsi seperti personalia, keuangan, penelitian dan pengembangan, pengadaan dan penyimpanan, dan lain- lain. Ruang lingkup manajemen produksi pertanian meliputi: 1. Perencanaan produksi pertanian a. Pemilihan komoditas pertanian b. Pemilihan lokasi produksi pertanian dan penempatan fasilitas c. Skala usaha pertanian d. Perencanaan proses produksi pertanian 2. Pengorganisasian input-input dan sarana produksi pertanian 3. Kegiatan produksi pertanian 4. Pengawasan produksi pertanian 5. Evaluasi produksi pertanian 6. Pengendalian produksi pertanian c. Pemasaran agribisnis Pemasaran pertanian adalah kegiatan perpindahan barang atau jasa mulai dari subsistem pengadaan dan penyaluran input pertanian, produsen hasil 19 Dr. Soekartawai. Pengantar Agroindustri. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2000. Hal 10 Universitas Sumatera Utara pertanian, agroindustri, pedagang pengumpul, pengecer dan lembaga-lembaga perantara dan pemakai lainnya. d. Manajemen teknologi agribisnis Teknologi agribisnis adalah salah satu sarana utama untuk mencapai tujuan efektivitas, efisiensi serta produktivitas yang tinggi dari perusahaan- perusahaan agribisnis. Penentuan skala teknologi harus sesuai dengan skala usaha, jenis usaha, kemampuan biaya, kemampuan sumber daya serta kebutuhan dan keinginan pelanggan. Oleh karena itu perlu upaya pengelolaan teknologi, pengorganisasian tenologi, pelaksanaan aplikasi teknologi, pengawasan dan evaluasi aplikasi teknologi, serta upaya pengendalian yang dibutuhkan. e. Kelembagaan pendukung agribisnis Keberadaan kelembagaan pendukung pengembangan agribisnis nasional sangat penting untuk mencipatakan agribisnis Indonesia. Salah satu lembaga yang penting yang mendukung sistem agribisnis adalah pemerintah. Pemerintah memiliki wewenang dan regulasi dalam emncipatkan lingkungan agribisnis yang lebih baik pemerintah juga mampu mendukung pengembangan agribisnis yang tangguh. Beberapa lembaga pendukung adalah lembaga pembiayaan, lembaga pemasaran dan distribusi, koperasi, lembaga pendidikan formal dan informal, lembaga penyuluhan pertanian, lembaga riset. Agribisnis berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, pembangunan wawasan lingkungan dan wilayah pembangunan pertanian. Kegiatan sistem agribisnis yang ingin diteliti adalah kelembagaan pertanian yang terkait dengan program-program pembangunan pertanian yang ditentukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan. Peranan yang dimaksud adalah Universitas Sumatera Utara bagaimana merumuskan alternatif strategi pemerintah daerah dan memilih prioritas strategi yang tepat dalam pengembangan agribisnis kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan.

1.5.3 Manajemen Strategi