Faktor Eksternal a. Peluang

yang ditanami tetapi ada ubi kayu, cabe, tomat, sayur-sayuran dan komoditi lainnya sehingga jumlah yang dihasilkan sedikit saja. 4. Penggunaan alat mesin pengupas kulit buah masih tradisional yang memerlukan waktu dan tenaga.

4.3.2 Faktor Eksternal a. Peluang

Kopi menjadi salah satu komoditi ekspor di Humbang Hasundutan karena memiliki nilai ekonomis dan materi yang tinggi. “Komoditas kopi sigarar utang udah dikenal dimana-mana, kemudian mereka sudan mengetahui apa dan siapa daerah mana yang menghasilkan karena kopi ini memiliki cita rasa aroma yang sangat khas” 39 1. Ekonomi Selain itu, faktor-faktor pendukung dari luar lingkungan dinas pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan didukung oleh aspek ekonomi, sosial budaya dan politik. Berikut penjelasannya: Rata-rata masyarakat Humbang Hasundutan memiliki ekonomi yang sangat tinggi bahkan dari pengamatan yang dilakukan peneliti sendiri di daerah. Masyarakat disana bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, pegawai negeri sipil, dan lain sebagainya. Untuk Desa Onan Ganjang mendapatkan penghasilan dari hasil tanaman kopi selain itu dari tanaman padi. Kemudian terutama di daerah Kecamatan Lintong Nihuta penghasil nomor satu kopi robusta di Kabupaten Humbang Hasundutan yang hampir semua petani kopi. Sehingga Kecamatan Lintongnihuta memiliki industri sendiri yang terdiri atas industri pengelolaan 39 Wawancara Dengan Informan, Jumat 19 Februari 2016 Universitas Sumatera Utara bubuk kopi dan industri pengupasan biji kopi. Terkait masalah ekonomi masyarakat Humbang Hasundutan hampir memiliki ekonomi yang tinggi. Hal ini juga diungkapkan dalam wawancara: “ekonomi masyarakat yang tinggi harus bersinergi jika lemah maka pemerintah dibantu melalui dana pemerintah Kopi menjadi salah satu komoditi ekspor, berarti sudah dikenal oleh negara lain karena kopi Arabica memiliki cita rasa dan aroma yang khas” 40 2. Sosial budaya Komoditas kopi juga memberikan kontribusi besar dalam pembentukan PDRB Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Humbang Hasundutan. Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen. PDRB menunjukkan bahwa kondisi perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya. Berarti jika PDRB meningkat maka menunjukkan bahwa peningkatan produktivitas meningkat. Sosial budaya suatu daerah dapat mempengaruhi meningkatnya hasil produksi kopi. Kabupaten Humbang Hasundutan yang masih memiliki sistem adat yang kuat dan sistem kekeluargaan yang masih kuat mengakibatkan setiap pelaksanaan adat memerlukan acara-acara besar dan jamuan yang khas. Salah satunya adanya jenis minuman wajib yang harus disajikan yaitu minuman kopi. Hal ini juga diungkapkan dalam wawancara yaitu: 40 Wawancara Dengan Informan, Jumat 19 Februari 2016 Universitas Sumatera Utara “pengaruh sosial budaya yaitu budaya batak dimana kalo pesta atau ada acara-acara wajib pake minuman kopi sehingga kopi sangat dibutuhkan masyarakat.” 3. Politik Adanya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2014 tentang pemerintah daerah yang menimbulkan dampak yang sangat besar bagi pemerintah daerah, karena dengan diberlakukannya undang-undang tersebut maka pemerintah daerah mempunyai wewenang penuh dalam mengadakan pembangunan di daerahnya masing-masing. Pembangunan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan peluang yang dimiliki oleh daerah tersebut. Oleh sebab itu, karena 14.542 ha dari total luas tanaman perkebunan 25.289 ha di Kabupaten Humbang Hasundutan ditanami kopi, maka sudah selayaknya pembangunan pertanian khususnya komoditas kopi lebih diperhatikan oleh pemerintah. “Pengaruh otonomi daerah dan Undang-Undang Otonomi daerah sangat mendukung. Bentuk koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dengan mendukung setipa program yang kami buat dan penyetujuan anggaran. Kemudian adanya lembaga-lembaga pemerintahan yang bekerjasama dengan dinas pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan seperti: 1. PUSLIPKOKA Pusat Lembaga Penelitian Kopi dan Kakao 2. BBPPTP Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman perkebunan 3. Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. 41 Sesuai dengan hasil wawancara diatas kerjasama dengan dinas pertanian Provinsi Sumatera Utara dan lembaga-lembaga penelitian seperti PUSLIPKOKA Pusat Lembaga Penelitian Kopi dan Kakao dan BBPPTP Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan menjadi peluang Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan dalam mendapat hasil-hasil penelitian dalam peningkatan komoditas kopi. 41 Wawancara Dengan Informan, Jumat 19 Februari 2016 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pengamatan dan observasi peneliti adapun peluang yang dapat dimanfaatkan adalah penggunaan teknologi dan informasi yang sekarang sudah sangat maju. Sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan produksi kopi, seperti cara budidaya dan pemasaran kopi. Adanya lembaga keuangan seperti bank dan koperasi seperti credit union sehingga petani dapat meminjamnya sebagai modal dalam bertani khususnya usaha tani kopi.

b. HambatanTantangan