Ketidakpastian Iklim Kopi Sejenis dari Wilayah Lain Harga Kopi Tidak Menentu Pengalihan Lahan Kenaikan Harga Pupuk dan Peralatan Pertanian Tidak Ada Lembaga Penelitian dan Pemerhati dari Daerah

2. Ancaman Threats

Ancaman merupakan faktor penghambat dalam pembangunan pertanian yang meimilki dampak negatif dan berasal dari luar lingkungan organisasi dinas pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan. Maka faktor tersebut harus dihindari dengan memanfaatkan peluang serta kekuatan yang ada. Berikut hasil identifikasi ancaman yang ditemukan dari hasil wawancara dan pengamatan peneliti, yaitu:

a. Pertumbuhan Ekonomi

Sektor pertanian menjadi salah satu sumber pendapatan Kabupaten Humbang Hasundutan tidak terlepas dari perubahan tingkat inflasi dan rendahnya nilai tukar rupiah yang merupakan ancaman yang dapat menghambat pelaksanaan pengembangan kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan. Hal tersebut juga menyebabkan rendahnya daya beli masyarakat sehingga rendahnya produksi petani.

b. Ketidakpastian Iklim

Faktor alam memegang peranan penting dalam kegiatan usaha tani dibidang pertanian. Perubahan iklim di Humbang Hasundutan ditandai dengan ketidakpastian antara musim kemarau dan musim hujan. Perubahan iklim ini dapat mempengaruhi kopi yang sedang berbunga, akibatnya bunga kopi berguguran akibat hujan deras dan angin kencang. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat produksi kopi. Karena negara Indonesia hanya mengalami dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.

c. Kopi Sejenis dari Wilayah Lain

Semakin banyaknya kopi yang dihasilkan oleh daerah lain sehingga menyebabkan konsumen mempunyai banyak pilihan. Akibatnya terjadi kelebihan Universitas Sumatera Utara penawaran di pasar Medan yang menyebabkan harga kopi tersebut rendah. Misalnya kopi dari Sidikalang dan Aceh.

d. Harga Kopi Tidak Menentu

Petani sangat merasa terancam dengan harga kopi yang tidak menentu. Pada saat panen raya harga kopi turun, tetapi saat musim paceklik harga kopi menurun, sehingga pendapatan petani menjadi menurun.

e. Pengalihan Lahan

Pengalihan lahan yang seharusnya ditanami kopi menjadi ditanami tanaman lain yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dari kopi, misalya kelapa sawit dan kemenyan.

f. Kenaikan Harga Pupuk dan Peralatan Pertanian

Kenaikan harga pupuk dan peralatan pertanian menyebabkan pengembangan pertanian kopi membutuhkan biaya yang lebih besar. Kebutuhan biaya yang lebih besar tersebut dapat mengurangi produktifitas petani kopi karena perolehan pupuk dan peralatan pertanian dengan harga yang lebih tinggi akan berkurang.

g. Tidak Ada Lembaga Penelitian dan Pemerhati dari Daerah

Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan tidak memiliki lembaga penelitian dan pemerhati yang berasal dari daerah Humbang Hasundutan sendiri. Lembaga peneliti yang ada berasal dari luar daerah dan itupun hanya lembaga pemerintah saja untuk dari pihak swasta dan dari lingkungan masyarakat petani kopi Kabupaten Humbang Hasundutan sendiri tidak ada. Universitas Sumatera Utara

5.4 Maktris SWOT Pengembangan Kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan