Karakteristik Laporan Keuangan Keterbatasan Laporan Keuangan Aspek Kuantitatif, berdasarkan pada jumlah absolut, misalnya

70

1. Tujuan Khusus

Untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan General Accepted Accounting Principal GAAP.

2. Tujuan Umum

a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan dengan maksud: untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan, untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya, untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-utangnya, dan menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaan yang ada untuk pertumbuhan perusahaan. b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud: memberikan gambaran tentang deviden yang diharapkan pemegang saham, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditur, supplier, pegawai, pajak, dan mengumpulkan dana untuk perluasan, memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan, dan menunjukkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang.

3. Tujuan Kualitatif

a. Relevan, memilih yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan. b. Understandbility, informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakai. c. Verifiability, hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama, dengan kata lain ukurannya harus ada. d. Netrality, laporan akuntansi itu harus netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan . informasi yang dimaksudkan untuk pihak umum bukan untuk pihak-pihak tertentu saja. e. Time-liness, laporan akuntansi bermanfaat untuk mengambil keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat. f. Coparability, laporan akuntansi harus dapat saling diperbandingkan artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain. g. Completeness, informasi yang dilaporkan mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.

c. Karakteristik Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Menurut Pernyataan Standar Universitas Sumatera Utara 71 Akuntansi Keuangan PSAK 1 2009 dalam Baridwan 2008:5 terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu:

1. Dapat dipahami, informasi yang berkualitas adalah informasi yang

dengan mudah dan segera dapat dipahami oleh pemakainya. Pemakai informasi diasumisikan mempunyai pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

2. Relevan, informasi mempunyai kualitas relevan bila dapat

mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai, yaitu dengan cara dapat berguna untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka dimasa lalu.

3. Keandalan, informasi juga harus andal reliable. Informasi memiliki

kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur faithful representation dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

4. Dapat dibandingkan, pengguna harus dapat memperbandingkan

laporan keuangan perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan trend posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar entitasuntuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

d. Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut Baridwan 2008:13 laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai beberapa keterbatasan yaitu:

1. Cukup berarti Materiality, beberapa pedoman umum yang dapat

digunakan untuk menentukan apakah berarti atau tidak dalam suatu laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Aspek Kuantitatif, berdasarkan pada jumlah absolut, misalnya

jumlah rupiah atau berdasarkan pada nilai relatif, misalnya sebagai suatu presentase dari pendapatan bersih dari modal.

b. Aspek Kualitatif, mempertimbangkan karakteristik dari

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Asset (ROA) pada Perusahaan Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

24 141 95

Pengaruh Return on Asset, Debt Equity Ratio, dan Price Earnings Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011.

0 0 20

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 0 11

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

1 1 11

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 1 17

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 0 9

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11