Standar Umum Standar Pekerjaan Lapangan Tinjauan Penelitian Terdahulu

77 bentukPernyataan Standar Auditing PSA. Dengan demikian PSA merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing. Menurut PSA No. 01 SA Seksi 150.1 Paragraf 1 menyatakan bahwa Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing yaitu prosedur berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan standar berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut, dan berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan prosedur tersebut. Standar auditing yang berbeda dengan prosedur auditing, berkaitan dengan tidak hanya kualitas profesional auditor namun juga berkaitan dengan pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan auditnya dan dalam laporannya. Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI adalah sebagai berikut:

a. Standar Umum

1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

b. Standar Pekerjaan Lapangan

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. 2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

c. Standar Pelaporan

1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan Universitas Sumatera Utara 78 laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. 3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. 4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersil bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggungjawab yang dipikul oleh auditor.

2.1.3 Audit Delay

Menurut Kartika 2009:3 “Audit delay merupakan lamanyarentang waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit”. Berdasarkan pernyataan- pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian Audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari perbedaan waktu antara tanggal tutup tahun buku perusahaan yaitu per 31 Desember sampai tanggal yang tercantum pada laporan audit independen. Audit delay mengimplikasikan bahwa laporan keuangan disajikan pada suatu interval waktu, maksudnya untuk menjelaskan perubahan di dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi pengguna pada waktu membuat prediksi dan keputusan. Apabila informasi tersebut tidak disampaikan tepat waktu akan menyebabkan informasi kehilangan nilainya di dalam mempengaruhi kualitas keputusan.

2.1.4 Debt to Equity Ratio

Menurut Indriyani dkk 2012:191 “Debt to Equity Ratio DERdapat Universitas Sumatera Utara 79 digunakan sebagai indikator tingkat kesulitankeuangan perusahaan”. Debt to Equity Ratio DERadalah rasio yang menggambarkan perbandingan antara kewajiban dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Perusahaan yang memiliki Debt to Equity Ratio DER yang rendah berarti menunjukkan rendahnya resiko keuangan dan baiknya kondisi keuangan perusahaan. Pihak manajemen cenderung akan mempercepat publikasi laporan keuangan perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki Debt to Equity Ratio DER yang tinggi berarti menunjukkan tingginya resiko keuangan dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen cenderung akan menunda publikasi atas laporan keuangan dikarenakan berita buruk tersebut. Debt to EquityRatio DERdiukur dengan rumus sebagai berikut: ����������������� = ����� ��������� ����� ������� × ���

2.1.5 Return On Asset

Menurut Indriyani dkk 2012:190 “Return On Asset ROA rasio yang mengukur kemampuan perusahaanmenghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu”. Return On Asset ROAadalah tingkat kemampuan perusahaan dalammenghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu selama satu tahun yang terdapat dalam laporan keuangan. Return On Asset Universitas Sumatera Utara 80 ROAmempunyai pengaruh dalam publikasi laporan keuangan.Perusahaan yang memiliki return on asset ROA yang rendah cenderung akan menunda publikasi atas laporan keuangan karena kerugian merupakan kabar buruk yang akan berdampak negatif pada publik. Perusahaan yang memiliki return on asset ROA yang tinggi cenderung akan lebih cepat dalam mempublikasi laporan keuangan agar segera dapat memberitahukan kabar baik kepada publik dan mendapatkan respon yang positif dari publik. Return on Asset ROA diukur dengan rumus sebagai berikut: ������������� = ���� ������ ����� ����� × ���

2.1.6 Ukuran Perusahaan

Kartika 2009:4 “berpendapat bahwa perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil”. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurang audit delay, karena perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan pemerintah dan lain-lain. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan. Ukuran perusahaan adalah jumlah total asset yang dimiliki perusahaan. Total asset merupakan jumlah dari aset lancar, aset tetap, aset tak berwujud. Perusahaan yang memiliki total asset yang besar umumnya merupakan perusahaan yang besar. Universitas Sumatera Utara 81 Ukuran Perusahaan diukur dengan rumus sebagai berikut: �� = ����� �����

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan audit delay yang ditunjukkan dalam tabel berikut ini: Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Tahun Judul Penelitian Variable Penelitian Hasil Penelitian Kartika 2009 Faktor - faktor yang mempengaruhi AuditDelay di Indonesia Studi Empiris pada Perusahaan- Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Variabel Independen : Ukuran Perusahaan, LabaRugi Operasi, Opini Auditor, Tingkat Profitabilitas, Reputasi Auditor. Variabel Dependen : Audit Delay Ukuran Perusahaan, LabaRugi Operasi, Opini Auditor mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap AuditDelay. Sedangkan tingkat Profitabilitas dan Reputasi Auditor tidak mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay. Stephani 2010 Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Property dan Real Estate Variabel Independen : Total Asset Turn Over, Afiliasi Kantor Akuntan Publik, dan Opini Audit Variabel Dependen: Audit Delay Total Asset Turn Over, Afiliasi Kantor Akuntan Publik dan Opini Audit secara simultan Universitas Sumatera Utara 82 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. berpengaruh terhadap audit delay. Indriyani, Rosmawati dan Supriyati 2012 Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Report Leg perusahaan manufaktur di Indonesia dan Malaysia. Variable Independen : Firm size, Profitability, Corporate Income, Debt to Equity Ratio Variable Dependen : Audit Report Lag Audit report lag di Indonesia dan Malaysia secara simultan dipengaruhi oleh Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Laba rugi perusahaan dan Debt to equity ratio. Ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Audit report lag di Indonesia dan di Malaysia. Debt to equity ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Audit report lag di Indonesia. Estrini dan Laksito 2013 Analisis Faktor- Faktor yang mempengaruhi audit delay Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011 Variabel Independen : Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Gender Auditor, Reputasi Kantor Akuntan Publik. Variabel Dependen : Audit Delay Profitabilitas, Gender Auditor, dan reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap audit delay. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Universitas Sumatera Utara 83 Audit Delay Y

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Asset (ROA) pada Perusahaan Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

24 141 95

Pengaruh Return on Asset, Debt Equity Ratio, dan Price Earnings Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011.

0 0 20

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 0 11

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

1 1 11

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 1 17

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 0 9

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11