78
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersil bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat
secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan
tingkat tanggungjawab yang dipikul oleh auditor.
2.1.3 Audit Delay
Menurut Kartika 2009:3 “Audit delay merupakan lamanyarentang waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku
sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit”. Berdasarkan pernyataan- pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian Audit delay adalah
lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari perbedaan waktu antara tanggal tutup tahun buku perusahaan yaitu per 31 Desember sampai tanggal
yang tercantum pada laporan audit independen. Audit delay mengimplikasikan bahwa laporan keuangan disajikan pada suatu interval waktu, maksudnya untuk
menjelaskan perubahan di dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi pengguna pada waktu membuat prediksi dan keputusan. Apabila informasi
tersebut tidak disampaikan tepat waktu akan menyebabkan informasi kehilangan nilainya di dalam mempengaruhi kualitas keputusan.
2.1.4 Debt to Equity Ratio
Menurut Indriyani dkk 2012:191 “Debt to Equity Ratio DERdapat
Universitas Sumatera Utara
79
digunakan sebagai indikator tingkat kesulitankeuangan perusahaan”. Debt to Equity Ratio DERadalah rasio yang menggambarkan perbandingan antara
kewajiban dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Perusahaan yang memiliki Debt to Equity Ratio DER yang rendah berarti menunjukkan rendahnya resiko keuangan dan baiknya kondisi keuangan
perusahaan. Pihak manajemen cenderung akan mempercepat publikasi laporan keuangan perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki Debt to Equity Ratio
DER yang tinggi berarti menunjukkan tingginya resiko keuangan dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan merupakan
berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen cenderung akan menunda publikasi atas laporan keuangan
dikarenakan berita buruk tersebut. Debt to EquityRatio DERdiukur dengan rumus sebagai berikut:
����������������� = ����� ���������
����� ������� ×
���
2.1.5 Return On Asset