96
3.6.3 Pengujian Hipotesis Penelitian
Dalam uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan meliputi: uji parsial t-test, uji
pengaruh simultan F-test, dan uji koefisien determinasi R
2
.
3.6.3.1 Pengujian Signifikansi Parsial Uji t
Menurut Ghozali 2012:98-99 “Uji statisttik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasvariabel
independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak”.Tahap-tahap pengujian sebagai
berikut: a.
Merumuskan Hipotesis Statistik Ho :
�= 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Ha : � ≠ 0, artinya terdapat pengaruh dari variabel independen
terhadap variabel dependen. b.
Menentukan Taraf Signifikasi Signifikansi atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen dilakukan dengan melihat nilai probabilitas dari t rasio masing-
masing variabel independen pada taraf uji α = 5. c.
Kriteria Pengambilan Keputusan •
Jika probabilitas lebih kecil daripada α maka Ho ditolak dan Ha diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen memiliki
Universitas Sumatera Utara
97
pengaruh signifikansi terhadap variabel dependen. •
Jika probabilitas lebih besar dari pada α maka Ho diterima dan Ha ditolak yang memiliki arti bahwa variabel independen tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dapat juga digunakan perbandingan signifikansi t hitung dengan ketentuan:
Ho diterima jika t hitung t tabel Ha diterima jika t hitung t tabel
3.6.3.2 Pengujian Signifikansi Simultan Uji F
Menurut Ghozali 2012:98 “Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen
apakah pengaruhnya signifikan atau tidak”. Tahap-tahap pengujian sebagai berikut:
a. Merumuskan Hipotesis
Ho : = 2 = 3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel independen X1, X2 dan X3 terhadap variabel dependen Y.
Ha : 1 = 2 = 3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independen X1, X2 dan X3terhadap variabel dependen Y. b.
Menentukan Taraf Signifikansi Signifikan atau tidaknya pengaruh variabel independen secara simultan
terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat probabilitas dari F rasio seluruh variabel independen pada taraf uji α = 5 .
Universitas Sumatera Utara
98
c. Kriteria Pengambilan Keputusan
• Jika probabilitas lebih kecil daripada α maka Ho ditolak dan Ha
diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikansi terhadap variabel
dependen. •
Jika probabilitas lebih besar dari pada α maka Ho diterima dan Ha ditolak yang memiliki arti bahwa variabel independen secara bersama-
sama tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dapat juga digunakan perbandingan signifikansi F hitung dengan ketentuan:
Ho diterima jika F hitung F tabel Ha diterima jika F hitung F tabel
3.6.3.3 Koefisien Determinan R
2
Menurut Ghozali 2013:97 “koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen”. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model.
Setiap tambahan satu variabel independen, maka R
2
pasti meningkat tidak
Universitas Sumatera Utara
99
perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk
menggunakan nilai adjusted R
2
pada saat mengevalusi mana model regresi
terbaik.
Universitas Sumatera Utara
100
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dari data-data dalam penelitian ini disajikan dalam
tabel berikut: Tabel 4.1
Statistik Deskriptif N
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation Statistic
Statistic Statistic
Statistic Statistic
DER X
1
125 3.20893
15.62025 7.8745819E0 2.31070996
ROA X
2
125 .01005
9.87173 .8940099
2.41556664 Ukuran
Perusahaan X
3
125 15.36200
30.58517 2.0039989E1 3.58170847
Audit Delay Y 125
.0 1.0
.496 .5020
Valid N listwise 125
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, berikut ini adalah hasil statistik deskriptif, yaitu:
1. Variabel Debt to Equity Ratio X
1
memiliki nilai minimum sebesar 3,208 dan nilai maksimum sebesar 15,620. Dengan nilai rata-rata sebesar 7,874.
2. VariabelReturn On Asset X
2
memiliki nilai minimum sebesar 0,010 dan nilai maksimum sebesar 9,871. Dengan nilai rata-rata 0,894.
3. Variabel Ukuran perusahaan X
3
memiliki nilai minimum sebesar 15,362 dan nilai maksimum sebesar 30,585. Dengan nilai rata-rata sebesar 2,003.
4. Variabel Audit Delay Y memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai
maksimum sebesar 1. Dengan nilai rata-rata sebesar 0,496.
Universitas Sumatera Utara