itu, perluasan parkiran sangat dibutuhkan dan juga penataan harus dilakukan dengan baik. Hal ini tentunya agar terjaga dan terciptanya Sapta Pesona, yaitu keamanan
kenyamanan ketertiban.
Secara keseluruhan sarana kepariwisataan di kawasan objek wisata Batu Hoda harus lebih dikembangkan dan diefisiensikan, agar kenyamanan para pengunjung
tetap terjaga dan panorama alam dari Batu Hoda juga mereka nikmati dengan seksama serta tidak akan menyesal ketika ingin melakukan perjalanan wisatanya
kembali ke kawasan objek wisata Batu Hoda.
4.5 Peranan Pemerintah Dearah Dalam Pengembangan Kawasan Objek
Wisata Batu Hoda
Pengembangan kawasan objek wisata pada umumnya tidak luput dari campur tangan pemerintah setempat. Pemerintah adalah pemilik kebijakan tertinggi di suatu
daerah. Pemerintah lah yang mengarahkan, kebijakan apa yang ingin di lakukan untuk membuat daerahnya maju dan sejahtera. Begitu juga dengan pengembangan
kawasan objek wisata. Peranan pemerintah sangat dibutuhkan. Kawasan objek wisata Batu Hoda pada saat ini masih belum dikelola secara baik atau dengan kata lain
belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah setempat. Dalam hal ini, peranan pemerintah untuk mengupayakan pengembangan
kawasan Batu Hoda adalah dengan memberikan anggaran untuk pembangunan Bronjong dalam mengendalikan banjir tepi pantai dan menjaga terjadinya abrasi di
sepanjang pantai Batu Hoda. Pemerintah juga sering mensosialisasikan sadar wisata kepada masyarakat desa. Kondisi ini sangat dipergunakan masyarakat desa. Saat ini
masyarakat desa di kawasan Batu Hoda cukup berkarakter ramah terhadap pengunjung.
Peranan pemerintah juga dalam pengembangan kawasan Batu Hoda terlihat jelas. Ketika masyarakat ingin berinofasi dan berpartisipasi dalam industri pariwisata
dengan memberikan fasilitas-fasilitas dan kemudahan-kemudahan. Hal seperti ini harus lagi ditingkatkan, agar pengembangan pariwisata di kawasan Batu Hoda
semakin nomor satu di tingkat kabupaten hingga propinsi di masa yang akan datang mendatang.
Peranan Pemerintah setempat dalam hal mempromosikan kawasan Batu Hoda juga dinilai cukup membantu. Kondisi ini dapat dilihat dari adanya website kabupaten
Simalungun yang memasukkan kawasan Batu Hoda sebagai salah satu tujuan alternatif di kabupaten Simalungun sehingga para pengunjung mendapat informasi
tentang Batu Hoda cukup mudah.
4.6 Tanggapan Masyarakat Desa Tentang Adanya Kawasan Objek Wisata
Batu Hoda Masyarakat desa Tigaras menanggapi positif tentang adanya kawasan objek
wisata Batu Hoda. Kawasan objek wisata Batu Hoda secara tidak langsung cukup memberikan kontribusi kepada masyarakat, yaitu ketika para pengunjung belanja ke
kios masyarakat, yang sering disebut kedai. Kemudian dengan adanya kawasan pariwisata yang dapat dikunjungi para wisatawan ini, masyarakat desa ini juga dapat
berintraksi dengan pengunjung luar daerah hingga mancanegara dan saling bertukar pikiran satu sama lainnya.
Masyarakat memiliki keterbukaan dalam menerima pengunjung secara baik seperti pada kawasan lainnya, contohnya masyarakat terkenal dapat bersikap terbuka
dalam memberikan informasi mengenai objek wisata yang dapat dikunjungi serta menuntun pengunjung untuk mengunjungi objek yang tersedia di kawasan wisata
tersebut. Masyarakat desa di kawasan Batu Hoda ini adalah masyarakat yang mengetahui arti sadar wisata. Kondisi ini juga didukung oleh konsep sosial budaya
yang masih melekat di tengah-tengah masyarakat yaitu konsep acuan sistem sosial kemasyarakatan batak Simalungun dalihan natolu.
Masyarakat desa ini sangat mendukung upaya pengembangan kawasan Batu Hoda ini menjadi salah satu ikon pariwisata di daerah itu sendiri. Masyarakat desa
juga masih tetap berharap dengan di kembangkannya kawasan objek wisata Batu Hoda menjadi ikon pariwisata di kabupaten Simalungun, mereka dapat kontribusi
pengembangan dan juga dapat terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat.
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kawasan objek wisata Batu Hoda adalah objek wisata pantai Danau Toba. Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara. Ini adalah modal
awal dari pada objek wisata Batu Hoda untuk dapat dikembangkan. Pengembangan kawasan objek wisata Batu Hoda tidak serta merta dapat dikembangkan oleh satu
pengelolah saja, karena pengelolah tidak begitu banyak modal untuk mengembangkan kawasan. Butuh partner kerja dalam mengembangkannya.
Kondisi prasarana jalan di kawasan objek wisata Batu Hoda masih kurang memadai. Kondisi ini dapat dilihat dari banyaknya jalan yang masih berlubang dan
masih banyak juga dijumpai aspal dengan keadaan terkelupas. Hal ini dikarenakan keadaan drainase yang buruk, sehingga ketika hujan mulai turun jalanan akan
digenangi air. Keadaan jalan berlubang dan aspal terkelupas juga, menyebabkan tidak nyamannya para pengunjung untuk datang berwisata ke kawasan objek wisata Batu
Hoda. Pengendara dan penumpang kendaraan merasakan guncangan ketika berada di atas kendaraan. Pengunjung merasa lelah, letih dan tidak lagi menikmati masa
perjalanan wisatanya. Jaringan transportasi dari dan menuju kawasan objek wisata Batu Hoda masih
dalam kondisi relative buruk, Kondisi ini di sebabkan oleh sedikitnya transportasidi kawasan objek wisata Batu Hoda. Transportasi angkutan umum yang masuk ke