Pengertian Pariwisata URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN

menyebutkan: “... Ada duabentuk perjalanan, yaitu perjalanan besar dan kecil Grand Tour dan Perit Tour ”. Pertengah abad ke-19 Jumlah orang yang berwisata masih terbatas karena butuh waktu lama dan biaya besar, keamanan kurang terjamin, dan sarananya masih sederhana, tetapi sesudah Revolusi Industri Keadaan itu berbuah, tidak hanya golongan elit saja yang bisa berpariwisata tapi kelas menengah juga. Hal ini ditunjang juga oleh adanya kereta api. Pada abad Ke-20 terutama setelah perang dunia II kemajuan teknik produksi dan teknik penerbangan menimbulkan peledakan pariwisata. Perkembangan terkahir dalam pariwisata adalah munculnya perjalanan paket Package tour.

2.2 Pengertian Pariwisata

Menurut etimologinya, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yaitu Pari dan Wisata. Pari yang berarti banyak, keliling, berputar-putar, berkali-kali, berulang-ulang sedangkan Wisata merupakan perjalanan atau bepergian. Dengan demikian pariwisata dapat dikatakan perjalanan berkeliling ataupun perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam bahasa Inggris, pariwisata disebut dengan istilah tour sedangkan untuk pengertian yang lebih luas, kata kepariwisataan disebut dengan istilah tourism atau tourisme. Menurut definisi yang luas seperti yang dikatakan oleh Spillane 1985:5 mengungkapkan: “… Pariwisata merupakan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu”. UU No. 9 Tahun 1990 menyebutkan, bahwa: “… Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata”. Hunzieker dan Krapf 1892 dalam Yoety,1996 juga mengatakan: “… Kepariwisataan merupakan keseluruhan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman tersebut tidak bersifat menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu”. Wahab dalam bukunya yang berjudul An Introduction on Tourism Teory mengatakan: Pariwisata adalah aktifitas manusia yang dilakukan secara sadar, yang mengadakan pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negara meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain, daerah tertentu suatu negara atau suatu benua untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya diaman ia memperoleh pekerjaan tetap, dan mengemukakan batasan pariwisata dalam tiga unsur, yaitu : 1. Manusia Man, ialah orang yang melakukan perjalanan. 2. Ruang Space, yaitu daerah atau ruang lingkup tempat dimana perjalanan wisata tersebutdilakukan. 3. Waktu Time, yaitu waktu yang dipergunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata. Definisi pariwisata memang tidak dapat persis sama di antara para ahli, hal ini memang jamak terjadi dalam dunia akademis, sebagaimana juga biasa ditemukan pada berbagai disiplin ilmu lain. Menurut WTO 1999 mengatakan: Pariwisata adalah kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Meskipun ada variasi batasan, ada beberapa komponen pokok yang secara umum disepakati di dalam batasan pariwisata khususnya pariwisata internasional, yaitu sebagai berikut: 1. Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih lokalitas. 2. Visitor, yaitu orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan merupakan tempat tinggalnya, kurang dari 12 bulan, dan tujuan perjalanannya bukanlah untuk terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah, pendapatan, atau penghidupan di tempat tujuan. 3. Tourist, yaitu bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak satu malam 24 jam di daerah yang dikunjungi. Definisi pariwisata juga mengandung beberapa pokok unsur seperti yang di katakan Richardson and Fluker 2004:5 menyampaikan: Semua definisi yang dikemukakan selalu mengandung beberapa pokok, yaitu: 1. Adanya unsur travel perjalanan, yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain. 2. Adanya unsur tempat ‘tinggal sementara’ di tempat yang bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya. 3. Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari penghidupanpekerjaan di tempat yang dituju. Selain pengertian di atas, beberapa pendapat ahli kepariwisataan mengenai Pengertian pariwisata, antara lain: Suwantoro 1997, mengatakan: “… Pariwisata adalah suatu proses kepergiaan sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain dari luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kepergian yang menghasilkan uang”. Pariwisata di jaman modern juga mengalami perubahan bentuk kebutuhan oleh manusia seperti dikatakan Fleuler, mengatakan: Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnyadidasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan. Dari beberapa pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang bersifat sementara dan tujuannya bukanlah untuk mencari nafka tetapi untuk memenuhi kebutuhan refresing dan kesenangan, serta dilakukan dengan jangka waktu pendek, dan pelaku wisata atau wisatawan akan kembali ke tempat asalnya. Aktivitas ini tidak akan berjalan lancar jika tidak didukung oleh beberapa komponen wisata seperti: akomodasi, restoran, sarana transportasi, dan lain sebagainya.

2.3 Pengertian Wisatawan