Etnik Simalungun Penduduk Agama

dari dua jurusan dinamakan angin bahorok, dan angin gunung yang dari arah barat terasa sangat sejuk.

3.2 Kependudukan

3.2.1 Etnik Simalungun

Suku Simalungun adalah salah satu suku asli dari Sumatera Utara. Simalungun berarti ‘sunyi’. Nama itu diberikan oleh orang luar karena pada saat itu penduduknya sangat jarang dan tempatnya sangat berjauhan antara yang satu dengan yang lain. Orang Batak Toba menyebutnya ‘Balungun’ dan orang Karo menyebutnya batak timur karena bertempat disebelah timur daerah Karo. Terdapat empat marga asli Simalungun yang populer dengan singkatan SISADAPUR, Yaitu: Sinaga, Saragih, Damanik, dan Purba. Dari keempat marga tersebut, tiap–tiap marga memiliki pembagian jenis lagi. Orang Simalungun tidak mementingkan soal ‘silsilah’ dalam adat, Karena penentu tutur Simalungun adalah tempat asal nenek moyang dan kedudukan atau peran dalam acara adat.

3.2.2 Penduduk

Penduduk asli kabupaten Simalungun adalah suku batak simalungun. Jumlah penduduknya adalah 844.033 jiwa BPS, Simalungun dalam angka 2015:51. Meskipun Kabupaten Simalungun adalah tanah leluhur orang Simalungun, namun belakangan ini secara statistik orang Simalungun adalah penduduk peringkat mayoritas ke-tiga di kabupaten Simalungun, setelah orang yang berasal dari Toba dan orang jawa. Orang Simalungun justru diperkirakan lebih banyak tingggal di luar wilayah Simalungun. Sedangkan suku pendatang di Simalungun adalah suku Jawa dan suku Batak Toba.

3.2.3 Agama

Sebelum masuknya missionaris agama Kristen pada tahun 1903, penduduk Simalungun bagian timur pada umumnya sudah banyak menganut agama Islam, sedangkan Simalungun barat menganut animisme yaitu kepercayaan yang berhubungan dengan pemakaian mantera-mantera dari datu dukun disertai persembahan kepada roh-roh nenek moyang yang selalu didahului panggilan- panggilan kepada tiga dewa yaitu dewa diatas dilambangkan dengan warna putih dewa ditengah dilambangkan dengan warna merah dan dewa dibawah Dilambangkan dengan warna hitam. Tiga warna yang mewakili warna buat dewa tersebut putih, merah, hitam mendominasi berbagai ornamen suku suku Simalungun dari pakaian sampai hiasan rumah. Ajaran Hindu dan Budha juga pernah mempengaruhi kehidupan di Simalungun, hal ini terbukti dengan peninggalan berbagai patung dan arca yang ditemukan di berbagai tempat di Simalungun yang menggambarkan makna Trimurti Hindu dan sang Budha yang menunggangi gajah Budha. Sistem pemerintahan pada zaman dahulu dipimpin oleh seorang raja. Sebelum pemberitaan injil masuk, tuan rajalah yang sangat berpengaruh. Orang Simalungun menganggap bahwa anak raja itu Tuhan dan raja adalah Allah yang kelihatan. Saat ini Kabupaten Simalungun memiliki sarana ibadah, khususnya Mesjid dan Gereja terdapat di seluruh kecamatan. Mesjid berjumlah 802 buah, langgar 302 buah, Gereja Protestan berjumlah 1.020 buah, Gereja Katholik 178 buah dan Vihara 2 buah. lihat tabel 3:2. Tabel 3 :2 TotalBanyaknya Agama di Kabupaten Simalungun No Agama Jumlah 1 Islam 468.328 2 Protestan 302.302 3 Katolik 42.132 4 Lain-lain 4.958 JumlahTotal 817.720 Sumber :BPS, Simalungun Dalam Angka 2015

3.2.4 Mata Pencaharian