39 homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. c.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan
linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Uji Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu
dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui
program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah Tolerance value 0,1 atau VIF 10 maka terjadi terjadi multikolinearitas, jika
nilai Tolerance value 0,1 atau VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, 2014:177.
3.10.2 Metode Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas X yang terdiri dari pemasaran rasional X
1
, variabel pemasaran emosional X
2
, variabel pemasaran spiritual X
3
dan variabel terikat Y yaitu kepercayaan Y.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
40 Keterangan:
Y = variabel kepercayaan
a = konstanta b
1
...b
3
= koefisien regresi
X
1
= variabel pemasaran rasional X
2
= variabel pemasaran emosional X
3
= variabel pemasaran spiritual E
= standar eror
3.10.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis yaitu antara lain : 1.
Uji F uji secara simultan Pengujian dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen
mempunyai pengaruh simultan terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian :
Jika, H : b1, b2, b3 = 0 , maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara semua variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen.
Jika, H : b1, b2, b3
≠ 0 , maka terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen secara bersama-sama dengan variabel
dependen. Kriteria penentuan keputusan:
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
41 Jika, F
hitung
F
tabel
pada α = 5, maka H ditolak
Jika, F
hitung
F
tabel
pada α = 5, maka H diterima
2. Uji t uji secara parsial
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen X secara parsial terhadap variasi variabel
independen Y. Kriteria pengujian sebagai berikut : Jika, H
: b1, b2, b3 = 0 , maka tidak terdapat pengaruh parsial yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Jika, H : b1, b2, b3
≠ 0 , maka terdapat pengaruh parsial yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Kriteria penentuan keputusan: Jika, t
hitung
t
tabel
pada α = 5, maka H ditolak
Jika, t
hitung
t
tabel
pada α = 5, maka H diterima
3. Koefisien Determinan R²
Koefisian determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai dari koefisien
determinasi R
2
adalah antara nol hingga satu. Jika nilai R
2
semakin mendekati angka satu, maka semakin baik variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen dimana 0 �
2
1. Sebaliknya jika nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Bank Muamalat