BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Veteriner BVVP Medan dan Pemeriksaan histopatologi dilaksanakan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah lebih kurang 6 enam bulan sejak perencanaan
sampai selesai.
3.2. Bahan Penelitian 3.2.1. Bahan Biologis
Bahan biologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit betina
Mus musculus Strain DD Webster
berumur 3 bulan dengan berat badan 20-25 gram Gambar 3.1. Hewan diperoleh dari rumah hewan veteriner sebanyak 24
ekor betina, dan 6 ekor jantan. Sebelum perlakuan, mencit dipelihara secara berkelompok empat ekor mencit perkandang, dan satu ekor jantan dalam
kandang yang terbuat dari bahan plastic 30 cm x 20 cm x 10 cm yang ditutup dengan kawat kasa halus, dasar kandang dilapisi sekam padi setebal 0,5cm
– 1cm, dan diganti setiap hari. Cahaya ruangan pemeliharaan dikontrol persis 12
jam terang pukul 16.00 sampai dengan pukul 18.00 dan 12 jam gelap pukul 18.00 sampai dengan pukul 06.00, sedangkan temperature dan kelembaban
ruangan dibiarkan berada pada kisaran alamiah
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Mus musculus Strain DD Webster berumur 3 bulan dengan
berat badan 20-25 gram
3.2.2. Bahan Kimia
Bahan kimia yang akan dianalis efeknya terhadap histopatologi plasenta mencit berat induk, berat fetus, panjang fetus, jumlah fetus, berat plasenta,
diameter pembuluh darah maternal, diameter pembuluh darah fetal adalah ekstrak kafein yang diperoleh dari PT Bratacerm.
Bahan kimia lain yang diperlukan untuk sediaan Histologi antara lain : NaCl 0.9,
methylen
biru, formalin 10 , alkohol etanol
xylol xylene
,
paraffin pellet
titik leleh 56-580C,
albumin mayer
sebagai adhesive jaringan pada permukaan gelas objek, hematoxylin dan eosin 5 pewarna jaringan,
Canada balsam bahan perekat gelas objek dan gelas penutup pada tahap penutupan. Selanjutnya bahan kimia yang digunakan dengan grade analitik
pagade
dan diperoleh dari Merck atau sigma.
Universitas Sumatera Utara
Selama perlakuan, setiap satu mencit betina ditempatkan dalam satu kandang yang terbuat dari bahan plastic ukuran 30cm x 20cm x 10cm yang
ditutup dengan kawat kasa halus, dasar kandang dilapisi dengan sekam padi setebal 0.5cm
– 1 cm dan diganti setiap hari. Cahaya ruangan dikontrol persis 12 jam terang pukul 0.6.00 wib sampai dengan pukul 18.00 wib dan 12 jam gelap
pukul 18.00 sampai dengan pukul 0.6.00 wib. Temperatur dan kelembaban udara ruangan dikontrol dengan suhu 20 0C
– 25 0C . Pakan yang diberikan berupa pellet pellet komersial , dan minuman yang diberikan berupa air air
PAM yang disuplai setiap hari secara berlebih.
3.2.3. Peralatan Utama Penelitian
Peralatan utama yang digunakan dalam penelitiani terdiri atas timbangan kasar untuk timbang berat badan mencit , jarum gavage untuk
memberikan kafein secara oral, timbangan balance analitik dengan tingkat ketelitian 0.01 gram, dissecting set, microscope histology pengamatan area
plasenta microtom putar, dan microtegnique set pembuatan histology plasenta cover glass, oven untuk membuat blok paraffin meja pemanas alat bantu
menempelkan sayatan jaringan pada objek gelas , spuit insulin 1 ml.
3.3. Disain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen , yang didisain mengikuti Rancangan Acak Lengkap RAL. Disain penelitian ini disusun atas 4
Universitas Sumatera Utara
empat kelompok , yaitu kelompok kontrol, dan 3 tiga kelompok perlakuan yang diberi kafein dengan dosis 40 mg, 80mg, dan 120mg
Besar sampel yang digunakan menurut Federel adalah sebagai berikut :
t : banyaknya sampel dalam perlakuan
n : banyaknya perlakuan 4 kelompok
Banyaknya sampel yang dibutuhkan dalam perlakuan : [ 4 -1 n -
1 ]≥15 3 n-
1 ≥ 15 3n ≥ 18
n ≥6 artinya 6 ekor mencit untuk 1 satu kelompok perlakuan sudah memenuhi
persyaratan. Dalam penelitian ini menggunakan 6 enam ekor mencit untuk tiap perlakuan, sehingga besar sampel untuk 4 empat perlakuan adalah 24 ekor
mencit.
3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Pemberian Perlakuan
a. Dosis Pemberian
Proses penelitian diawali dan dimulai dengan mempersiapkan semua bahan yang diperlukan saat penelitian berlangsung. Setelah mencit betina
[ t -1 n - 1 ]≥15
Universitas Sumatera Utara
dikawinkan dan menunjukkan tanda tanda kehamilan, hewan percobaan dibagi secara acak menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Perlakuan 1 kontrol enam ekor , tidak diberi kafein , tetapi hanya
pelarut kafein akuadest. 2.
Perlakuan 2, enam ekor diberi kafein dengan dosis 40 mg kgbb hr 3.
Perlakuan 3, enam ekor diberi kafein dengan dosis 80 mgKgbb hr 4.
Perlakuan 4, enam ekor diberi kafein dengan dosis 120 mg kgbb hr Volume tetap yang diberikan adalah 0.2ml
Pemberian kafein dilakukan setiap hari selama 14 hari, dari umur kehamilan hari 4 hingga kehamilan hari 18, hari penampakan sumbat vagina
dinyatakan sebagai umur kehamilan 0 hari.
b. Eutanasia Examinasi Uterus