Hubungan berat fetus dengan panjang fetus pasca pemberian kafein Panjang Fetus

b. Hubungan berat fetus dengan panjang fetus pasca pemberian kafein

Gambar 4.2. Korelasi memperlihatkan hubungan antara berat fetus dengan panjang fetus dengan koefisien korelasi sebesar 0.683, menandakan hubungan antara berat fetus dan panjang fetus sangat kuat, hal ini diperkuat dengan uji Probabilitas α = 0.05 sig 1-taile sebesar 0.00 sehingga hubungan antara berat fetus dengan panjang fetus sangat nyata.

c. Panjang Fetus

Hasil pengamatan terhadap panjang fetus pada kelompok kontrol dengan panjang rata rata 23.61 mm, kelompok perlakuan 2 dosis 40 mgkgbbhr dengan panjang rata rata 23.11, kelompok perlakuan 3 dosis 80 mgkgbbhr dengan panjang rata rata 21.90 mm, kelompok perlakuan 4 dosis 120 y = 1.107 + 0.123 R 2 = 0.683 Universitas Sumatera Utara mgkgbbhr dengan panjang rata rata 21.52 mm. Hasil pengamatan diatas juga menunjukkan semakin tinggi dosis kafein yang diberikan mempengaruhi panjang fetus. Tabel 4.2. Rata rata panjang fetus pasca pemberian kafein Pada uji Kruskall Wallis didapatkan nilai p = 0.00 p0.05, bahwa terdapat perbedaan secara signifikan panjang fetus terhadap dosis kafein yang diberikan, kemudian untuk mengetahui perbedaan masing masing kelompok dapat dilakukan dengan uji Mann- Whitney dengan hasil : 1. Kelompok perlakuan dosis 0 hanya dengan aquadest dengan kelompok perlakuan dosis 40 mgkgbbhr, p = 0,04 p0.05 terdapat perbedaan panjang fetus pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 2. Kelompok perlakuan dosis 0 hanya dengan aquadest dengan kelompok perlakuan dosis 80 mgkgbbhr, p = 0,00 p0.05 terdapat perbedaan panjang fetus pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 20 20.5 21 21.5 22 22.5 23 23.5 24 dosis 0 dosis 40 dosis 80 dosis 120 P a n ja n g f e tu s m m Dosis kefeinmgkgbbhr Tabel rata rata panjang fetus Panjang fetus Universitas Sumatera Utara 3. Kelompok perlakuan dosis 0 hanya dengan aquadest dengan kelompok perlakuan dosis 120 mgkgbbhr, p = 0,00 p0.05 terdapat perbedaan panjang fetus pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 4. Kelompok perlakuan dosis 40 mgkgbbhr dengan kelompok perlakuan dosis 80 mgkgbbhr, p = 0,00 p0.05 terdapat perbedaan panjang fetus pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 5. Kelompok perlakuan dosis 40 mgkgbbhr dengan kelompok perlakuan dosis 120 mgkgbbhr, p = 0,00 p0.05 terdapat perbedaan panjang fetus pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 6. Kelompok perlakuan dosis 80 mgkgbbhr dengan kelompok perlakuan dosis 120 mgkgbbhr, p = 0,04 p0.05 terdapat perbedaan panjang fetus pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. Universitas Sumatera Utara

d. Rata rata berat plasenta pasca pemberian kafein secara oral pada masa organogenesi.