Rata rata diameter pembuluh darah maternal pasca pemberian kafein

4.1.4. Rata rata diameter pembuluh darah maternal pasca pemberian kafein

Tabel 4.4. Rata rata panjang fetus pasca pemberian kafein Hasil pengamatan terhadap diameter pembuluh darah maternal pada kelompok kontrol dengan diameter pembuluh darah maternal terbesar rata rata 108.8 µm, kelompok perlakuan 2 dosis 40 mgkgbbhr dengan diameter pembuluh darah maternal terbesar rata rata 107 µm, kelompok perlakuan 3 dosis 80 mgkgbbhr dengan diameter pembuluh darah maternal terbesar rata rata 103 µm, kelompok perlakuan 4 dosis 120 mgkgbbhr dengan diameter pembuluh darah maternal terbesar rata rata 101 µm. Hasil pengamatan diatas juga menunjukkan semakin tinggi dosis kafein yang diberikan mempengaruhi diameter pembuluh darah maternal. Setelah dilakukan uji normalitas, pada uji anova diperoleh nilai p = 0,00 p0,05, terdapat perbedaan yang sangat signifikan Pada uji Kruskall Wallis didapatkan 96 98 100 102 104 106 108 110 dosis 0 dosis 40 dosis 80 dosis 120 D ia m e te r p e m b u lu h d a ra h m a te rn a l µ m Dosis kafein mgkgbbhr Tabel diameter pembuluh darah maternal pasca pemberian kafein Diameter pembuluh darah maternal Universitas Sumatera Utara nilai p = 0.025 p0.05, bahwa terdapat perbedaan secara signifikan, kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hock, dengan hasil : 1. Kelompok perlakuan dosis 0 hanya dengan aquadest dengan kelompok perlakuan dosis 40 mgkgbbhr, p = 0,015 p0.05 terdapat perbedaan diameter pembuluh darah maternal pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 2. Kelompok perlakuan dosis 0 hanya dengan aquadest dengan kelompok perlakuan dosis 80 mgkgbbhr, p = 0.00 p0.05 terdapat perbedaan diameter pembuluh darah maternal pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 3. Kelompok perlakuan dosis 0 hanya dengan aquadest dengan kelompok perlakuan dosis 120 mgkgbbhr, p = 0.00 p0.05 terdapat perbedaan diameter pembuluh darah maternal pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 4. Kelompok perlakuan dosis 40 mgkgbbhr dengan kelompok perlakuan dosis 80 mgkgbbhr, p = 0,042 p0.05 terdapat perbedaan diameter pembuluh darah maternal pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 5. Kelompok perlakuan dosis 40 mgkgbbhr dengan kelompok perlakuan dosis 120 mgkgbbhr, p = 0.00 p0.05 terdapat perbedaan diameter pembuluh darah maternal pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 6. Kelompok perlakuan dosis 80 mgkgbbhr dengan kelompok perlakuan dosis 120 mgkgbbhr, p = 0.015 p0.05 terdapat perbedaan diameter pembuluh darah maternal pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. Universitas Sumatera Utara

a. Hubungan diameter pembuluh darah maternal dengan fetal pada dosis 0