Rata rata berat plasenta pasca pemberian kafein secara oral pada masa organogenesi.

d. Rata rata berat plasenta pasca pemberian kafein secara oral pada masa organogenesi.

Tabel 4.3. Rata rata berat plasenta pasca pemberian kafein Hasil pengamatan terhadap berat plasenta pada kelompok kontrol dengan berat plasenta rata rata 0.37 g, kelompok perlakuan 2 dosis 40 mgkgbbhr dengan berat plasenta rata rata 0.36 g, kelompok perlakuan 3 dosis 80 mgkgbbhr dengan berat plasenta rata rata 0.31g, kelompok perlakuan 4 dosis 120 mgkgbbhr dengan berat plasenta rata rata 0.23 g. Hasil pengamatan diatas juga menunjukkan semakin tinggi dosis kafein yang diberikan mempengaruhi berat plasenta. Pada uji Kruskall Wallis didapatkan nilai p = 0.00 p0.05, bahwa terdapat perbedaan secara signifikan berat plasenta terhadap dosis kafein yang diberikan, kemudian untuk mengetahui perbedaan masing masing kelompok dapat dilakukan dengan uji Mann- Whitney dengan hasil : 0.1 0.2 0.3 0.4 dosis 0 dosis 40dosis 80 dosis 120 B e ra t p la se n ta g Dosis kafein mgkgbbhr Tabel berat plasenta dengan dosis kafein berat plasenta Universitas Sumatera Utara 1. Kelompok perlakuan dosis 0 hanya dengan aquadest dengan kelompok perlakuan dosis 40 mgkgbbhr, p = 0,02 p0.05 terdapat perbedaan berat plasenta pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 2. Kelompok perlakuan dosis 0 hanya dengan aquadest dengan kelompok perlakuan dosis 80 mgkgbbhr, p = 0,00 p0.05 terdapat perbedaan berat plasenta pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 3. Kelompok perlakuan dosis 0 hanya dengan aquadest dengan kelompok perlakuan dosis 120 mgkgbbhr, p = 0,00 p0.05 terdapat perbedaan berat plasenta pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 4. Kelompok perlakuan dosis 40 mgkgbbhr dengan kelompok perlakuan dosis 80 mgkgbbhr, p = 0,029 p0.05 terdapat perbedaan berat plasenta pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 5. Kelompok perlakuan dosis 40 mgkgbbhr dengan kelompok perlakuan dosis 120 mgkgbbhr, p = 0,00 p0.05 terdapat perbedaan berat plasenta pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. 6. Kelompok perlakuan dosis 80 mgkgbbhr dengan kelompok perlakuan dosis 120 mgkgbbhr, p = 0,00 p0.05 terdapat perbedaan berat plasenta pasca pemberian kafein antara kedua kelompok. Universitas Sumatera Utara

e. Hubungan berat plasenta dengan berat fetus pasca pemberian kafein