Sifat Kimia Kafein Sumber Kafein Farmakodinamik Kafein

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kafein

2.1.1. Sifat Kimia Kafein

Kafein ialah alkaloid yang tergolong dalam keluarga methylxanthine bersama sama senyawa tefilin dan teobromin , berlaku sebagai perangsang sistem saraf pusat. Pada keadaan asal, kafein ialah serbuk putih yang pahit Phytomedical Technologies, 2006 dengan rumus kimianya C 6 H 10 O 2 , dan struktur kimianya 1,3,7- trimetilxantin Farmakologi UI, 1995.

2.1.2. Sumber Kafein

Kafein ialah senyawa kimia yang dijumpai secara alami di didalam makanan contohnya biji kopi, teh, biji kelapa, buah kola cola nitide guarana, dan mate . Teh adalah sumber kafein yang lain, dan mengandung setengah dari kafein yang dikandung kopi. Beberapa tipe teh yaitu teh hitam mengandung lebih banyak kafein dibandingkan jenis teh yang lain. Teh mengandung sedikit jumlah teobromine dan sedikit lebih tinggi theophyline dari kopi. Kafein juga merupakan bahan yang dipakai untuk ramuan minuman non alkohol seperti cola, yang semula dibuat dari kacang kola. Soft drinks khususnya terdiri dari 10-50 miligram kafein. Coklat terbuat dari kokoa mengandung sedikit kafein seperti terlihat pada tabel 2.1. Efek stimulan yang lemah dari coklat dapat Universitas Sumatera Utara merupakan kombinasi dari theobromine dan theophyline sebagai kafein Casal et al.2000. Tabel 2.1 Kandungan Kafein dalam MakananMinuman Produk Kandungan Kafein Secangkir kopi 85 mg Secangkir the 35 mg Sebotol Coca cola 35 mg Minuman Energi kratingdaeng, M 150, Galin Burgar, dll 50 mg Putra dan Hermanto, 2003.

2.1.3. Farmakodinamik Kafein

Kafein mempunyai efek relaksasi otot polos , terutama otot polos bronchus , merangsang susunan saraf pusat, otot jantung, dan meningkatkan diuresis. a. Jantung, kadar rendah kafein dalam plasma akan menurunkan denyut jantung, sebaliknya kadar kafein dan teofilin yang lebih tinggi menyebabkan tachicardi , bahkan pada individu yang sensitif mungkin menyebabkan aritmia yang berdampak kepada kontraksi ventrikel yang premature. Universitas Sumatera Utara b. Pembuluh darah, kafein menyebabkan dilatasi pembuluh darah termasuk pembuluh darah koroner dan pulmonal, karena efek langsung pada otot pembuluh darah c. Sirkulasi Otak, Resistensi pembuluh darah otak naik disertai pengurangan aliran darah dan PO 2 di otak, ini diduga merupakan refleksi adanya blokade adenosine oleh Xantin Farmakologi UI, 1995.

2.1.4. Efek jangka Pendek Kafein