4.2.3 Uji Pengaruh pH Lambung Pada Waktu Hancur Dari Cangkang
Kapsul Alginat
4.2.3.1 Uji Waktu Hancur Disintegrasi Cangkang kapsul mula-mula diisi dengan bola dimana bola besi ini
berfungsi sebagai bahan pengisi yang tetap dalam medium tetapi tidak mengembang, larut atau berubah keadaannya dalam kondisi apapun, sehingga
tidak ada pengaruh bahan pengisi terhadap waktu hancur cangkang kapsul Chiwele, dkk., 2000.
Selama 2 jam dalam medium lambung buatan pH 1,2; pH 3,0; pH 4;0 dan pH 5,0, cangkang kaspul kalsium alginat tidak pecah dalam medium tersebut. Hal
ini berarti kaspul kalsium alginat tidak pecah pada pH lambung, tetapi disini terjadi pengembangan diameter cangkang kapsul dengan persen pengembangan
rata-rata untuk cangkang kapsul pada medium lambung buatan pH 1,2 adalah 13,42 dengan cakram dan 5,97 tanpa cakram. Untuk cangkang kapsul pada
medium lambung buatan pH 3,0 adalah 20,39 dengan cakram dan 20,19 tanpa cakram. Untuk cangkang kapsul pada medium lambung buatan pH 4,0
adalah 35,61 dengan cakram dan 35,47 tanpa cakram. Untuk cangkang kapsul pada medium lambung buatan pH 5,0 adalah 48,79 dengan cakram dan
46,83 tanpa cakram. Untuk cangkang kapsul pada medium akuades adalah 20,65 dengan cakram dan 11,59 tanpa cakram.
Selain terjadi pengembangan diameter, cangkang kapsul juga menjadi sedikit lebih lunak. Hal ini karena sebagian Ca pada cangkang kapsul lepas ke
dalam medium HCl 0,1 N Bangun, dkk., 2005. Setelah dalam medium lambung selama 2 jam, disintegrasi cangkang kapsul
dilanjutkan dalam medium dapar fosfat pH 6,8. Cangkang kapsul kalsium alginat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pecah dalam medium ini, dengan terlebih dahulu terjadi pengembangan diameter cangkang kapsul sebelum akhirnya cangkang kapsul pecah. Waktu hancur rata-
rata kapsul alginat yang sebelumnya berada pada medium lambung buatan pH 1,2 dengan dan tanpa cakram berturut-turut adalah 10,88 menit dan 13,55 menit.
Waktu hancur rata-rata kapsul alginat yang sebelumnya berada pada medium lambung buatan pH 3,0 dengan dan tanpa cakram berturut-turut adalah 8,75 menit
dan 10,55 menit. Waktu hancur rata-rata kapsul alginat yang sebelumnya berada pada medium lambung buatan pH 4,0 dengan dan tanpa cakram berturut-turut
adalah 7,59 menit dan 9,51 menit. Waktu hancur rata-rata kapsul alginat yang sebelumnya berada pada medium lambung buatan pH 5,0 dengan dan tanpa
cakram berturut-turut adalah 5,20 menit dan 8,58 menit. Waktu hancur rata-rata kapsul alginat yang sebelumnya berada pada medium lambung berupa akuades
dengan dan tanpa cakram berturut-turut adalah 27,14 menit dan 29,74 menit. Disintegrasi cangkang kapsul yang dilanjutkan dalam medium dapar fosfat
pH 7,0 memberikan waktu hancur rata-rata kapsul alginat yang sebelumnya berada pada medium lambung buatan pH 1,2 dengan dan tanpa cakram berturut-
turut adalah 7,25 menit dan 9,76 menit. Waktu hancur rata-rata kapsul alginat yang sebelumnya berada pada medium lambung buatan pH 3,0 dengan dan tanpa
cakram berturut-turut adalah 6,78 menit dan 8,84 menit. Waktu hancur rata-rata kapsul alginat yang sebelumnya berada pada medium lambung buatan pH 4,0
dengan dan tanpa cakram berturut-turut adalah 5,2 menit dan 7,72 menit. Waktu hancur rata-rata kapsul alginat yang sebelumnya berada pada medium lambung
buatan pH 5,0 dengan dan tanpa cakram berturut-turut adalah 3,82 menit dan 6,92 menit. Waktu hancur rata-rata kapsul alginat yang sebelumnya berada pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
medium lambung berupa akuades dengan dan tanpa cakram berturut-turut adalah 23,77 menit dan 25,82 menit.
Tabel 4.14 Uji Pengaruh pH Lambung Pada Waktu Hancur Dari Cangkang Kapsul Alginat
4.14.a Waktu Hancur Dalam Medium Dapar pH 6,8
No Jenis Pengembangan Kapsul
Setelah 2 Jam di Medium Lambung
Waktu Hancur di Medium Dapar pH 6,8
menit
Tanpa Cakram
Dengan Cakram
Tanpa Cakram
Dengan Cakram
1 Cangkang Kapsul
Alginat pada Medium Lambung pH 1,2
5,97 13,42
13,55 10,88
2 Cangkang Kapsul
Alginat pada Medium Lambung pH 3,0
20,19 20,39
10,55 8,75
3 Cangkang Kapsul
Alginat pada Medium Lambung pH 4,0
35,47 35,61
9,51 7,59
4 Cangkang Kapsul
Alginat pada Medium Lambung pH 5,0
46,83 48,79
8,58 5,20
5 Cangkang Kapsul
Alginat pada Medium Lambung pH 7,0
Pecah menit ke-
51,20 Pecah
menit ke- 48,23
- -
6 Cangkang Kapsul
Alginat pada Medium Akuades
11,59 20,65
29,74 27,14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.14.b Uji Waktu Hancur Dalam Medium Dapar pH 7,0
No Jenis Pengembangan Kapsul
Setelah 2 Jam di Medium Lambung
Waktu Hancur di Medium Dapar pH 7,0
menit
Tanpa Cakram
Dengan Cakram
Tanpa Cakram
Dengan Cakram
1 Cangkang Kapsul
Alginat pada Medium Lambung pH 1,2
5,97 13,42
9,76 7,25
2 Cangkang Kapsul
Alginat pada Medium Lambung pH 3,0
20,19 20,39
8,84 6,78
3 Cangkang Kapsul
Alginat pada Medium Lambung pH 4,0
35,47 35,61
7,72 5,2
4 Cangkang
Kapsul Alginat pada Medium
Lambung pH 5,0 46,83
48,79 6,92
3,82
5 Cangkang Kapsul
Alginat pada Medium Lambung pH 7,0
Pecah menit ke-
51,20 Pecah
menit ke- 48,23
- -
6 Cangkang Kapsul
Alginat pada Medium Akuades
11,59 20,65
25,82 23,77
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Penyimpanan mempengaruhi stabilitas kimia yaitu kadar aspirin pada penyimpanan suhu 40°C, RH 75 selama 3 bulan tidak memenuhi
persyaratan. Sedangkan pada penyimpanan suhu 30°C, RH 70
2. Penyimpanan berpengaruh terhadap stabilitas fisik cangkang kapsul alginat dimana warna cangkang kapsul berubah selama penyimpanan pada
suhu 40°C, RH 75 menjadi mulai sedikit kecoklatan tetapi tidak menunjukkan kerapuhan. Pelepasan Aspirin pada kapsul alginat pada suhu
30°C, selama 3
bulan kadar Aspirin masih memenuhi persyaratan.
RH 70
3. Penggunaan PEG 2 tidak memiliki perbedaan dengan pelepasan Aspirin
sebelum penyimpanan sedangkan suhu 40°C, RH 75 memiliki perbedaan dengan sebelum penyimpanan yaitu pelepasannya menjadi
semakin lambat.
dalam pembuatan cangkang kapsul mempengaruhi pelepasan Aspirin dalam cangkang kapsul alginat dimana dengan adanya
PEG 4. Penggunaan TiO
maka laju pelepasan menjadi semakin cepat.
2
dalam pembuatan cangkang kapsul mempengaruhi pelepasan Aspirin dalam cangkang kapsul alginat dimana dengan adanya
TiO
2
5. Sediaan kapsul alginat yang dibuat dengan alginat 300-400 cp konsentrasi 4 dengan penambahan pemburam TiO2 yang mengandung Aspirin
memenuhi persyaratan sediaan delayed-release. Sedangkan sediaan kapsul dengan konsentrasi 4,5 tidak memenuhi persyaratan sediaan delayed-
release .
maka laju pelepasan menjadi semakin lambat.
6. Sediaan kapsul alginat yang dibuat dengan alginate 300-400 cp konsentrasi 4,5 dengan penambahan pemburam TiO2 dan PEG 2 yang
mengandung Aspirin tidak memenuhi persyaratan sediaan delayed-
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA