Laju Pelepasan Aspirin dalam cangkang kapsul alginat yang menggunakan TiO

suhu 40°C, RH 75 pada menit ke-120 terdisolusi sebanyak 0 dan pada menit ke-140 cangkang kapsul mulai pecah. Pada menit terakhir yaitu di menit ke-210 kapsul alginat setelah penyimpanan selama 3 bulan pada suhu 30°C, RH 70 mengalami pelepasan Aspirin sebanyak 101,66 dan kapsul alginat setelah penyimpanan selama 3 bulan pada suhu 40°C, RH 75 mengalami pelepasan Aspirin sebanyak 101,07. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aspirin dalam kapsul alginat setelah penyimpanan selama 3 bulan pada suhu 30°C, RH 70 dan setelah penyimpanan pada suhu 40°C, RH 75 dapat memenuhi persyaratan USP XXX 2007 sebagai sediaan delayed release, karena kadar yang diperoleh dapat memenuhi syarat, yaitu tidak kurang dari 80 Q dalam waktu 90 menit. AUC setelah penyimpanan suhu 30 C ,RH 70 = 6567,09 mcg ml -1 . menit. dan AUC setelah penyimpanan suhu 40 C ,RH 75 = 5861,73 mcg ml -1

4.2.1.5.2 Pengaruh Penggunaan Titanium Dioksida TiO

. menit. Setelah dilakukan uji statistik profil pelepasan Aspirin dalam kapsul alginat setelah penyimpanan 3 bulan pada suhu 30°C, RH 70 dan setelah penyimpanan selama 3 bulan pada suhu 40°C, RH 75 menggunakan metode Independent t- Test dengan tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 menunjukkan ada perbedaan antara pelepasan Aspirin dalam kapsul alginat setelah penyimpanan 3 bulan pada suhu 30°C, RH 70 dan setelah penyimpanan selama 3 bulan pada suhu 40°C, RH 75. 2 Pelepasan Aspirin dalam Kapsul Alginat pada

4.2.1.5.2.1 Laju Pelepasan Aspirin dalam cangkang kapsul alginat yang menggunakan TiO

2 dan yang tanpa menggunakan TiO 2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Laju pelepasan Aspirin dalam kapsul alginat pada medium pH berganti dalam cangkang kapsul alginat yang menggunakan TiO 2 dan yang tanpa menggunakan TiO 2 terlihat ada perbedaan. Dapat dilihat pada Gambar 4.11. Gambar 4.11 Pengaruh bahan pemburam TiO 2 terhadap pelepasan Aspirin dalam kapsul alginat yang menggunakan TiO 2 dan yang tanpa menggunakan TiO 2 Pada Gambar 4.11 terlihat pelepasan Aspirin dalam kapsul alginat tanpa TiO 2 pada menit ke-120 terdisolusi sebanyak 3,45 dan pada menit ke-130 cangkang kapsul mulai pecah. Sedangkan pelepasan Aspirin dalam kapsul alginat dengan menggunakan TiO 2 pada menit ke-120 terdisolusi sebanyak 0 dan pada menit ke-135 cangkang kapsul mulai pecah. Pada menit terakhir yaitu di menit ke- 210 kapsul alginat tanpa menggunakan TiO 2 mengalami pelepasan Aspirin sebanyak 100,72 dan kapsul alginat yang menggunakan TiO 2 mengalami pelepasan Aspirin sebanyak 101,12. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aspirin dalam kapsul alginat tanpa menggunakan TiO 2 dan kapsul alginat yang menggunakan TiO 2 dapat memenuhi persyaratan USP XXX 2007 sebagai -20 20 40 60 80 100 120 30 60 90 120 150 180 210 K u mu la ti f Waktu menit Added TiO2 Without TiO2 pH 1,2 pH 6,8 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sediaan delayed release, karena kadar yang diperoleh dapat memenuhi syarat,yaitu tidak kurang dari 80 Q dalam waktu 90 menit. AUC kapsul tanpa TiO 2 = 7018,62 mcg ml -1 . menit dan AUC kapsul dengan TiO 2 = 6519,39 mcg ml -1 . menit. Setelah dilakukan uji statistik profil pelepasan Aspirin dalam kapsul alginat tanpa menggunakan TiO 2 dan yang menggunakan TiO 2 menggunakan metode Independent t-Test dengan tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 menunjukkan ada perbedaan antara pelepasan Aspirin. Sehingga, diketahui bahwa TiO 2 mempengaruhi pelepasan Aspirin dalam cangkang kapsul alginat, di mana dengan adanya TiO 2

4.2.1.5.3 Pengaruh Penggunaan PEG 2 pada Pelepasan Aspirin dalam